Pengarang : Sarah Prineas
Penerbit : BIP (Bhuana Ilmu Populer)
Tahun : 2010
Dibaca : 22 April 2015
Rating : ★★★★★
Akhirnya aku tak risau menikmati buku ini, seri ketiga yang bisa disebut pamungkas. Awalnya, aku merasa waswas dengan buku ketiga ini; waswas karena mungkin ceritanya menggantung dan harus membaca dua buku selanjutnya yang tidak diterjemahkan penerbit. Tapi seorang teman mengatakan bahwa dua buku selanjutnya itu hanya side-story setelah apa yang dilakukan Conn pada buku ketiga. Jadi, kalian bisa membaca hanya sampai buku ini saja.
Conn masih di Wellmet, tetapi Wellmet yang semakin kelam dan ringkih. Predator segera datang untuk menghancurkan Wellmet dan seluruh penduduknya. Bersama Nevery, Conn mempersiapkan segalanya untuk melawan predator itu. Tetapi dewan sihir dan pihak kerajaan justru mempersulit. Mereka tidak percaya bahwa predator akan benar-benar datang.
Di samping itu, Conn masih harus mencari locus magicalicus-nya; menggunakan praktek sihir yang dilarang untuk melakukannya. Dia bahkan harus pergi jauh ke selatan untuk menemukan batu sihirnya tersebut. Dan dia menemukan sesuatu di sana.
***
Conn masih di Wellmet, tetapi Wellmet yang semakin kelam dan ringkih. Predator segera datang untuk menghancurkan Wellmet dan seluruh penduduknya. Bersama Nevery, Conn mempersiapkan segalanya untuk melawan predator itu. Tetapi dewan sihir dan pihak kerajaan justru mempersulit. Mereka tidak percaya bahwa predator akan benar-benar datang.
Di samping itu, Conn masih harus mencari locus magicalicus-nya; menggunakan praktek sihir yang dilarang untuk melakukannya. Dia bahkan harus pergi jauh ke selatan untuk menemukan batu sihirnya tersebut. Dan dia menemukan sesuatu di sana.
***
Aku sangat berhati-hati menulis ulasan ini. Setelah mengecek ulasan buku ini pada akun Goodreads-ku beberapa waktu lalu, aku mendapati komentar seorang teman yang bilang bahwa ulasanku tentang buku ini termasuk spoiler.
Ah, tentu saja aku tidak mengerti pada bagian mana. Tapi aku langsung mengedit dan menghapus bagian yang mungkin mengindikasikan spoiler. Tentu saja aku harus melakukan itu karena aku juga tidak terlalu suka spoiler. Mungkin aku terlalu antusias seusai membaca buku ini. Begitu sempurna untuk sebuah akhir.
Conn masih tetap pencuri dan masih berpikir bahwa sihir adalah makhluk hidup yang juga memiliki rasa takut seperti manusia. Dan dia percaya predator itu akan datang. Aku suka Conn; instingnya begitu kuat. Bahkan membuat Nevery geleng-geleng kepala karena Conn terlalu keras kepala pada hal itu. Untunglah Conn mengikuti instingnya. Dan Conn suka membaca!
Akhir buku ini membuat perasaan campur aduk. Syukurlah akhirnya Conn melakukan hal itu dengan benar. Tetapi apa harus seperti itu? Memang harus ada bayaran atas apa yang telah dikorbankan. Tetapi apa harus seperti itu? Argh, benar-benar membuatku emosional. Mungkin aku tak akan pernah bisa melupakannya.
Seperti pada sampul buku ini yang bergambar naga, yah, aku berikan sedikit spoiler: ada naga! Dan itu, lagi-lagi, menyempurnakan buku ini. Entah kenapa naga selalu menjadi entitas agung yang akan menghenyakkan pembaca. Andai saja sekarang eksistensi naga masih ada. Tapi apakah naga benar-benar pernah eksis? Aku harap begitu.
Ulasan ini untuk tantangan:
1. Young Adult Reading Challenge 2015
2. Lucky No.15 Reading Challenge kategori Super Series
Buku pertama: The Magic Thief (Magic Thief, #1)
Buku kedua: The Magic Thief: Lost (Magic Thief, #2)
Ah, tentu saja aku tidak mengerti pada bagian mana. Tapi aku langsung mengedit dan menghapus bagian yang mungkin mengindikasikan spoiler. Tentu saja aku harus melakukan itu karena aku juga tidak terlalu suka spoiler. Mungkin aku terlalu antusias seusai membaca buku ini. Begitu sempurna untuk sebuah akhir.
Conn - Rowan Fanart |
Akhir buku ini membuat perasaan campur aduk. Syukurlah akhirnya Conn melakukan hal itu dengan benar. Tetapi apa harus seperti itu? Memang harus ada bayaran atas apa yang telah dikorbankan. Tetapi apa harus seperti itu? Argh, benar-benar membuatku emosional. Mungkin aku tak akan pernah bisa melupakannya.
Seperti pada sampul buku ini yang bergambar naga, yah, aku berikan sedikit spoiler: ada naga! Dan itu, lagi-lagi, menyempurnakan buku ini. Entah kenapa naga selalu menjadi entitas agung yang akan menghenyakkan pembaca. Andai saja sekarang eksistensi naga masih ada. Tapi apakah naga benar-benar pernah eksis? Aku harap begitu.
"Sihir adalah makhluk hidup. Dia tinggal di sini. Setiap kota dibangun di atas tempat tinggal makhluk sihir. Dan sihir membantu kehidupan kota serta melindunginya." —Conn (hal. 27)
Ulasan ini untuk tantangan:
1. Young Adult Reading Challenge 2015
2. Lucky No.15 Reading Challenge kategori Super Series
Buku pertama: The Magic Thief (Magic Thief, #1)
Buku kedua: The Magic Thief: Lost (Magic Thief, #2)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar