13 Juli 2020

3 Kutipan Menarik dan Penjelasannya dari Normal People

Judul : Normal People
Pengarang : Sally Rooney
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun : 2020
Dibaca : 13 Mei 2020

Saat remaja, pernahkah kamu mengalami cinta monyet? Itu istilah untuk rasa suka pertama kali yang tertuju pada orang lain, biasanya teman sebaya yang sekelas atau beda kelas, walaupun bisa juga kakak atau adik kelas. Bagi anak baru gede, cinta monyet begitu menggairahkan. Janji bertemu di kantin belakang sekolah saja sudah bikin berdebar-debar. Belum lagi jika teman-teman yang lain mengetahui bahwa kamu sedang menjalin hubungan dengan seseorang. Mereka akan men-“cie-cie”-kan saat kamu pulang bareng dengan si doi. Secara tak sadar, cinta monyet terasa sebentar, main-main, dan terlalu membingungkan, apalagi ketika kamu harus berpisah dengan si doi setelah lulus sekolah. Hal-hal yang terjadi saat cinta monyet juga kerap terpatri dalam memori dan dijadikan bahan pembicaraan di kemudian hari. Walaupun begitu, bagaimana jika si cinta monyetmu kala sekolah terus berkutat di hidupmu sampai beberapa tahun kemudian?

***

Marianne berderap ke pintu depan dan membuka pintu ketika mendengar bel rumahnya berbunyi. Connell berada di sana dan Marianne mempersilakannya masuk. Ibu Connell, Lorraine, bekerja untuk keluarga Marianne. Lorraine kerap datang beberapa kali dalam seminggu untuk membersihkan rumah yang lumayan besar itu. Connell yang tidak sabaran meminta ibunya segera menyelesaikan pekerjaannya lalu pulang. Hanya saja, ada beberapa hal yang Lorraine masih harus bereskan. Rentang waktu itu menjadikan Marianne bisa mengobrol canggung dengan Connell, si cowok populer di sekolah yang sama-sama mereka pergi untuk belajar. Setelah beberapa percakapan, Marianne bilang kepada Connell, “Kau mungkin membenciku, tapi kau satu-satunya teman bicaraku.” Connell membalas, ”Aku tidak pernah bilang aku membencimu.” Beberapa jenak kemudian, Marianne tiba-tiba berkata, “Well, aku menyukaimu.”

Mendengar itu, Connell diam. Untungnya, Lorraine memecah kebuntuan karena sudah menyelesaikan pekerjaannya. Connell tidak merespons apa pun pada Marianne setelahnya hari itu. Yang Connell tahu, ia akan berkunjung lagi ke rumah Marianne untuk menjemput ibunya tapi dengan sedikit lebih awal. Dan itulah yang benar-benar dilakukan Connell. Keduanya mulai menjalin hubungan. Hanya saja, Connell memilih bahwa hubungan mereka berdua harus dirahasiakan karena Connell tidak ingin teman-temannya tahu. Marianne tidak mempermasalahkan hal itu. Hubungan sembunyi-sembunyi keduanya berjalan baik sampai tiba saat mereka harus kuliah dan pindah ke luar kota. Walaupun kuliah di tempat yang sama, Connell merasa dirinya terabaikan sedangkan Marianne berubah jadi begitu populer sampai-sampai ia selalu ada di setiap pesta dan perkumpulan elite.