15 Februari 2016

Kata Mereka Tentang Hari Kasih Sayang + Giveaway


Setelah Bibli yang berbincang mesra bersama Hestia yang diwakili oleh Shiori-ko di sini, sekarang giliranku yang meramaikan Posting Bareng BBI 2016 bertema #BBIValentinesDay.

Seusai membaca "For One More Day" karya Mitch Albom yang berkisah tentang ibu dengan anak laki-lakinya dan membuat ulasannya di sini, aku mencoba membuat satu bahasan menyangkut tema itu. Dan masih dalam euforia Hari Kasih Sayang, aku bertanya kepada beberapa teman-teman blogger buku seumuranku pendapat mereka tentang Hari Kasih Sayang. Tiga poin yang aku minta pendapat kepada mereka: (1) hal khusus untuk mengungkapkan rasa kasih sayang terhadap orangtua dan kenangan manis bersama mereka, (2) perlunya Hari Kasih Sayang, dan (3) rekomendasi buku tema kasih sayang. Ayo kita cari tahu!

***

Eka Putri - Amethyst

Tidak ada hal khusus untuk ungkapkan kasih sayang lebih karena aku mengaku tidak terlalu suka atau tidak terlalu kuat dengan hal-hal yang sentimentil. Aku lebih sering memberi sesuatu untuk ibuku daripada mengungkapkannya secara verbal.

Pasti banyak kenangan bersama orangtua, entah manis, pahit, atau apa pun itu. Tapi hal yang membuatku ingin menyayangi orangtua lebih dan lebih lagi itu karena sadar bahwa bagaimana pun sebuah keluarga, itu tetap keluarga. Saat melihat rambut mereka yang mulai beruban, sadarlah bahwa mungkin sudah tidak ada banyak waktu karena salah satu dari mereka bisa dijemput sewaktu-waktu oleh Tuhan. Jadi, hanya dengan meluangkan waktu untuk menghabiskan hari bersama mereka itu sudah cukup.

Aku bukan tipe orang yang suka merayakan valentine sejak dulu, tapi tidak masalah melihat orang-orang merayakannya. Setiap hari bisa jadi hari kasih sayang. Tapi bagiku pribadi hari kasih sayang yang istimewa itu jatuh pada tanggal ulang tahun ibuku, Hari Ibu, dan saat Hari Raya.

Seperti yang kubilang, aku tidak menyukai hal-hal yang sentimentil. Aku juga agak pemilih dalam memilih buku bertema kasih sayang. Yang kuingat cuma "Bidadari-Bidadari Surga" sama "To Kill a Mockingbird". Sayangnya, keduanya belum diulas di blog. Hehehe.

***

Rico Martha - Rico Bokrecention

Aku sejak kecil bukanlah tipikal anak yang sangat vokal dan ekspresif dalam mengungkapkan kasih sayang kepada orangtua. Jadi kalau ditanya apakah ada hal khusus, aku berkata tidak ada. Namun bukan berarti tidak menyayangi orangtua. Aku berusaha mengungkapkan kasih sayang dengan cara menjadi anak yang berbakti dan berusaha membahagiakan mereka. Aku sangat percaya bahwa mereka tidak membutuhkan bunga atau hadiah dari anak, tidak memerlukan gaji pertama putranya, namun yang membuat mereka bahagia adalah ketika anaknya berhasil membanggakan mereka dan tetap berada di sisi mereka ketika mereka membutuhkan kehadiran sang buah hati. Hal inilah yang meskipun tidak perlu kuucapkan, tetap bisa mereka rasakan bahwa aku menyayangi mereka sepenuh hati.

Kenangan manis? Kenangan ketika aku masih bayi dan anak-anak. Mulai dari mereka tanpa lelah mengajariku belajar berbagai hal, membawa jalan-jalan, membacakan dongeng, dan segala hal lainnya. Meski aku tidak ingat sama sekali, dengan adanya album foto masa kecil dan juga cerita ibu dan bapak yang menunjukkan betapa hangatnya kasih sayang mereka ketika aku kecil dulu (hingga sekarang, meskipun berbeda bentuknya), selalu membuatku ingin menunjukkan bahwa aku ada di sini, aku akan selalu berusaha untuk berbakti, dan aku tidak akan meninggalkan bapak dan ibu sendiri lagi setelah bertahun-tahun merantau menyelesaikan studi.

Hari Kasih Sayang ini merujuk pada Valentine's Day ya? Hmmm, terlepas dari sudut pandang agamaku tentang hari "khusus" ini, aku merasa tidak perlu ada Hari Kasih Sayang yang hanya diperuntukkan sebagai momen menunjukkan kasih sayang. Karena aku merasa setiap detiknya, selama kita masih hidup, adalah waktu yang sangat berharga untuk menunjukkan kasih sayang kepada orang yang dikasihi. Daripada menunggu satu hari dalam setahun untuk mengungkapkan kasih sayang, mengapa tidak diungkapkan sekarang saja? Siapa yang bisa menjamin kita masih hidup untuk lima menit ke depan, bukan?

Aku merekomendasikan "Croissant" hasil buah karya Josephine Winda. Ini adalah kumpulan cerita pendek yang kurasa cukup lengkap. Sepuluh cerita bertema kasih sayang yang meliputi berbagai tokoh, karakter, dan latar belakang. Ada yang melibatkan remaja, pegawai kantoran, dan bahkan pelaku rumah tangga. Ada yang kisah sahabat, teman biasa, suami istri, bahkan orang yang tak saling mengenal. Mulai dari friendzone, kasmaran, dan ada pula perselingkuhan. Tidak semua kisahnya berakhir manis. Namun hal inilah yang membuat buku ini sarat akan makna kehidupan. Bahwa apa pun bentuknya, siapapun orangnya, dapat merasakan yang namanya cinta. Meskipun akhir bahagia tidak selalu menjadi jaminan ketika mencinta, sesungguhnya kebahagiaan nyata adalah saat merasakan cinta tersebut. Oh iya ulasan buku ini ada di sini.

***


Nina Ridyananda - The Bookaddict Diaries

Sebenarnya tidak ada cara khusus atau tertentu dariku untuk menyampaikan kasih sayang kepada orangtua. I do the small things, helping them out, telling them I love them. Karena bagaimanapun, orangtua bisa merasakan apakah anak mereka sayang sama mereka atau tidak.

Well, untuk kenangan manis, aku menganggap apapun yang mereka lakukan untuk memastikan aku bahagia dan sukses itu sudah termasuk kenangan manis. Small things, again. Something we shouldn't take for granted. Tapi yang membuatku semakin menyayangi mereka adalah mereka mau (meskipun susah) memaafkanku saat blunder dan mengecewakan mereka.

Nah, sulit untuk memutuskan perlunya Hari Kasih Sayang. Bagiku, perlu sih tidak, karena aku penganut "setiap hari adalah hari kasih sayang". Tapi karena Valentine's Day itu tradisi dan perlunya peringatan sama seperti kita memperingati hari Pahlawan, ya akhirnya perlu juga. Percuma dong merayakan hari kasih sayang pada 14 Februari tapi di hari lain saling abai dan menjauh.

I'm a romantic, jadi semua buku yang kubaca bertema romance. Tapi kalau memaksa, buku yang baru saja kubaca "Ink & Lies" karya S.L. Jennings, bisa aku jadikan rekomendasi untuk tema valentine kali ini. Baca ulasannya di sini.

***

Wah, jawaban teman-teman bloggerku sungguh menyentuh. Satu hal yang sepertinya Eka, Rico, dan Nina juga setuju adalah: ungkapkan perasaan kalian kepada orangtua dan mereka yang kalian sayangi dan kasihi sesegera mungkin; tak perlu menunggu momen Hari Kasih Sayang. Sedih juga kan rasanya ketika baru ingin mengungkapkannya tetapi mereka lebih dulu pergi.

Terima kasih kepada Eka, Rico, dan Nina yang bersedia menjadi tamu dan berpendapat banyak tentang Hari Kasih Sayang dan buku-buku bacaannya. Semoga bisa mengispirasi teman-teman setia Raafi dan Bibli. Sekarang saatnya giveaway!

Post ini untuk Posting Bareng BBI 2016 bulan Februari bertema #BBIValentinesDay.

***

Giveaway!
  1. Follow blog Ough, My Books! via Google Friend Connect (GFC) dan akun Twitter @raafian.
  2. Bagikan giveaway ini melalui Twitter dengan mention @raafian dan berikan hashtag #KataMerekaGiveaway.
  3. Tuliskan pada kolom komentar: Nama, E-mail / akun Twitter, tautan tweet kalian, dan jawaban untuk pertanyaan: "Kata kamu, perlukah Hari Kasih Sayang itu?"
  4. Giveaway ini berlangsung hingga 19 Februari 2016 dan pemenang akan diumumkan 20 Februari 2016.

Tersedia 3 buku untuk 2 pemenang: (1) Pemenang pertama untuk jawaban yang menurut Raafi dan Bibli paling oke mendapatkan 1 buku "London Love Story" dan 1 buku "Cupcakes at Carrington's", (2) Pemenang kedua untuk jawaban yang diundi mendapatkan 1 buku "London Love Story". Semoga beruntung!


PENGUMUMAN PEMENANG DI SINI.

42 komentar :

  1. Nama: Dion Yulianto
    Twitter: @dion_yulianto

    Menurut saya, hari kasih sayang itu perlu. Tapi, lebih perlu lagi hari diskon buku sedunia ngoahahahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini mah ga niat ikutan giveaway. Huhu. *pundung*

      Hapus
    2. Eh niat kok, tapi pasti aku nggak pernah kamu menangin *gantian pundung

      Hapus
  2. Nama : Asri Rahayu MS
    Email : peekthebook@gmail.com
    Twitter : @princessashr
    Link Share : https://twitter.com/PrincessAshR/status/699079501318238208
    Jawaban :

    "Kata kamu, perlukah Hari Kasih Sayang itu?"

    Menurut aku, itu semua tergantung masing-masing orangnya yaa. Kalau aku sihh, nggak perlu ada satu hari khusus/spesial buat merayakan kasih sayang. Bisa dilakukan setiap hari kok, tentunya dengan cara yang berbeda-beda. Bisa dengan ungkapan kata cinta kepada pasangan, atau menghabiskan waktu bersama dengan pasangan atau dengan keluarga atau dengan teman-teman. Atau bisa juga dengan makan malam bersama. Intinya sih kumpul bareng atau sekedar ungkapan cinta sih. Dan itu bisa dilakukan setiap hari.

    Kalau yang beda kota atau beda propinsi? Teknologi makin canggih kan, bisa pakai Skype, Line, Video call.. So, nggak ribet banget kan?

    So, spread your love everyday, and makes them know if you love them.

    BalasHapus
  3. Amanda Sheila / @mndshl
    https://twitter.com/mndshl/status/699089125547184128

    Hari Kasih Sayang buatku bisa dibilang, perlu nggak perlu. Perlu, karena somehow someway, we kind of need a reminder once a year buat menunjukkan rasa kasih sayang kita. Karena aku yakin nggak semua orang bisa dengan mudah bilang, "aku sayang mama," atau "aku itu sayang lo sama bapak, pak," kalau nggak ada kepentingannya. Kalau nggak ada hari tertentunya. Jadi in a way, Hari Kasih Sayang itu perlu, tapi nggak melulu harus berkiblat dari budaya barat. Mbok ya Indonesia bikin sendiri gitulo Hari Kasih Sayang versi syariah. Heuh. Tapi di satu sisi, Hari Kasih Sayang itu nggak perlu, karena kembali lagi, seperti segala klise yang orang bilang tentang Hari Kasih Sayang; kita nggak perlu menunggu hari tertentu untuk mengungkapkan rasa sayang kita. Jangan tunda apa yang bisa kamu lakukan hari ini. Ya, nggak? ><

    Apakah daku merayakan Hari Kasih Sayang? Yes. I celebrate it with me. In bed. Reading a book that I've been holding myself to read to for a week. While snuggling with my soft blanky. Don't you think it's the perfect gift to my bookworm self? #dor #alasan #padahalsihForeverAlone

    BalasHapus
  4. lah saya nggak bisa ikutan dong, lha wong saya udah jawab di postingannya bibli itu *sigh*
    ya sudah ikut hore-hore saja biar rame ini postingan. anyway sekali lagi terima kasih ya Raafi & Bibli.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nasib Nina sama juga :) Aku bantu share aja ya Raaf :*
      Nice to meet you, Bibli!

      Hapus
    2. Halloo, Rico.. salam kenal :)
      ih, samaa. aku juga naksir hasil GA-nya nih hahahaha :'

      Hapus
    3. halo juga Eka, eh atau Putri? salam kenal.. nggak apa-apa nggak ikut GA, yang penting bisa eksis nampang disini :D

      Hapus
    4. Hahaha. Aku mau balas komentar di sini dari kemarin tapi baru sempat sekarang. Terima kasih ya kawan-kawan. Ikutan aja gapapa sih, kali aja dapat piring cantik.

      Hapus
  5. Wardah
    @bungaoktober_
    https://twitter.com/bungaoktober_/status/699155289644232704

    Jawaban:
    Terlepas dari pro dan kontra soal valentine atau fakta bahwa hari ini diselebrasi lebih banyak buat faktor bisnis, saya rasa hari kasih saya itu perlu. Saya sendiri orang yang nggak terlalu suka peringatan dan mengingat tanggal-tanggal penting sih. Pengen kasih hadiah, ya kasih aja, nggak usah peduli ada event tertentu apa enggak.

    Tapiiiiii kadang sesuatu yang simbolis dan peringatan kayak gini justru bisa jadi pengingat yang pas! Di zaman yang serba canggih dan cepat ini, kita sering terobsesi sama materi. Apa-apa diasosiasikan sama materi. Kalau nggak ada bentuknya, nggak bakal dilihat. Apalagi orang Indonesia gitu ya. Yah, bisalah ngaca sendiri. Saya pribadi pun nyadar diri kok.

    Nah, sesuatu yang simbolis kayak gini sering kali menjadi sebuah pengingat. Manusia zaman sekarang kan kerjanya dikejar-kejar waktu, buat kasih perhatian sama orang lain dibentuk dalam barang, tapi di tanggal 14 ini, banyak pihak yang mengingatkan bahwa cinta dan kasih sayang itu universal. Meski, memang nyatanya pihak-pihak tersebut pengen dapat untung sih.

    Tapi, ya, tanggal khusus kayak gini (kalau cinta dan kasih sayangnya nggak diidentikkan sama pasangan dan sebatas pada lawan jenis) bisa jadi peringatan bagi manusia zaman kini. Apalagi bagi manusia metropolitan yang kerjanya dari pagi sampai malam. Momen-momen peringatan (kayak ulang tahun, Idul Fitri, bahkan tahun baru) untuk mengambil jeda dan kembali mengingat apa yang sebetulnya paling penting dalam hidup ini. :)

    Sayangnya, momen-momen gini sering banget disalahgunakan terus dijadikan hal untuk mendiskreditkan golongan manusia lain. Ironis.

    BalasHapus
  6. Eris Andriani
    @RizAnNie88
    ayaseyis@gmail.com
    https://twitter.com/RizAnNie88/status/699094410026315776

    Menurut ku hari kasih sayang tuh nggak perlu kak.
    Hari kasih sayang tuh harusnya bisa kita rasakan setiap hari dan tidak perlu ada hari khusus untuk merayakanya.

    Kasih sayang tidak perlu dibuktikan dengan hari kasih sayang, tapi dengan perhatian dan tindakan.tindakan nyata yang diberikan setiap harinya.
    Kasih sayang tuh bukan untuk dirayakan tapi dibuktikan.
    Dengan kasih sayang yang selalu ada setiap harinya maka hidup kita akan jauh lebih indah dan bermakna.

    ^_^

    BalasHapus
  7. April Silalahi
    @aprlboanarges
    Link share: https://twitter.com/aprlboanarges/status/699372342061838336

    Hari kasih sayang sih gak perlu. Karena bisa mengungkapkan rasa sayang ke orang spesial setiap hari. Cuma ya orang Indonesia terlalu sulit sok romantis sama orang yang mereka sayangin kalau gak ada hari spesial. Misalnya: mengucapkan i love you sama orangtua sendiri. Mereka pasti aneh kalau kamu bukan tipe anak romantis tiba2 ngucapin itu ke mereka tanpa ada hari spesial.
    so, hari kasih sayang dibuat khusus hanya digunakan sebagai moment yang tepat aja. Membantu manusia yang sulit mengungkapkan rasa sayangnya. Kadang manusia harus mengekspresikan rasa sayangnya kan?
    seru kalau 1 hari itu memperlakukan orang yang disayang special dengan cara yang special :)

    BalasHapus
  8. Nama: Didi Syaputra
    Twitter: @DiddySyaputra
    Link Tweet: https://mobile.twitter.com/DiddySyaputra/status/699403738604146690?p=v

    Sederhana saja, bagiku tidak terlalu diperlukan (baca: bisa perlu, bisa tidak, tetapi lebih mengarah pada ketidakperluan). Sebab, selain dengan alasan lumrah; nggak perlu menunggu Hari Kasih Sayang untuk mengungkapkan kasih sayang kita pada seseorang, Hari Kasih Sayang juga nggak terlalu berarti, terlebih bagi orang-orang yang domisilinya di daerah-daerah pedalaman, justru hari-hari seperti terlihat aneh. Yap, memang sih Hari Kasih Sayang bisa dijadikan reminder untuk saling meluahkan rasa sayang. Tapi malah seringkali Hari Kasih Sayang justru memicu konflik, meskipun masih dalam taraf pro-kontra di sosmed saja, namun sebenarnya jika ditelisik lebih mendalam momen ini bisa menjadi pemicu perpecahan, bukan malah utuh momen berkasihsayang. Nah, untuk apa memperingati Hari Kasih Sayang kalau kita justru terpecahbelah karenanya. Toh kita masih punya Hari Ayah, Hari Ibu, Hari Anak dan lain-lain sebagai reminder meluahkan kasih sayang yang pastinya aman dari konflik, dan momen pemersatu seperti ini saja nggak jarang hanya dijadikan pengingat saja tanpa peringatan, ya karena kasih sayang bagi kebanyakan orang sangat sulit diungkapkan secara frontal, mereka lebih menspesifikkan pada perbuatan bukan ungkapan.

    BalasHapus
  9. Nama : Arum Wahyuningtyas
    Twitter : @nin9ty4z
    Link Share : https://twitter.com/nin9ty4z/status/699417072594358273

    Kalau menurutku, hari kasih sayang itu nggak perlu. Karena setiap hari adalah hari kasih sayang. Orang-orang terdekat seperti ibu dan bapak, selalu memberikan kasih sayang kepada kita dengan apa yang mereka lakukan, meskipun kata-kata seperti "I Love You" jarang keluar dari mulut mereka. Begitu juga dengan apa yang kita lakukan setiap hari. Perbuatan, ataupun nasehat yang kita berikan kepada orang lain juga merupakan wujud kasih sayang, tanpa kita sadari.
    Cukup sekian dan terima kasih.

    BalasHapus
  10. Nama:Rizki Wulandari Madfia
    E-mail: kacamataque@gmail.com
    Akun Twitter: @blogpostrizki
    Link tweet: https://twitter.com/BlogpostRizki/status/699505604147019778

    Jawaban:
    Gak perlu-perlu banget tapi boleh lah. Hari kasih sayang cukup asik untuk dijadikan momen pengingat bahwa menebar kasih sayang antar sesama itu indah. Lagian manusia kan tempatnya lupa, jadi dengan adanya momen ini, kita bisa diingatkan akan keindahan berbagi kasih sayang. Dan seperti hari-hari lainnya ataupun momen lainnya, tidak perlu terlalu berlebihan dalam memperingatinya. Tidak pula hari itu dijadikan hari khusus atau ditunggu-tunggu nian untuk melakukan sesuatu. Cukup sikapi hari kasih sayang dengan tidak berlebihan, simple and good.

    BalasHapus
  11. perlu donk! supaya ada alesan cari kado dan nerima kado, ngedate de el el. *jawaban dangkal* *abaikan saja* --- ngga ikutan kuisnya deh XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. ((alesan cari kado dan nerima kado, ngedate dll)) ---> aku klo ke tobuk sendirian mulu,kak :'

      Hapus
    2. pukpuk toko buku. temennya para jomlo mulu.

      Hapus
  12. nama: Visca
    e-mail: apriliyantivisca@yahoo.com
    twitter: @Visca_Apr
    link share: https://twitter.com/Visca_Apr/status/699785467055583232
    "Kata kamu, perlukah Hari Kasih Sayang itu?"
    menurut aku sih perlu, tapi jangan terpaku pada satu hari saja.
    1 Tahun 12 bulan 365 Hari 8760 Jam 525600 Menit 31536000 Detik. dan kita hanya bisa mendapatkan kasih sayang hanya dalam durasi 1 hari 24 jam 1440 menit 86400 detik. itu rasanya agak gimana yah. kasih sayang itu harus diberikan setiap hari dimana kita hidup pasti butuh kasih sayang dari siapapun, baik itu orang tua, keluarga, sahabat, teman atau pacar *itupun kalo punya, kalo ga punya ya udah ga usah maksa :D *
    tanpa kasih sayang bukannnya ga mungkin kalo kita bisa menjadi pribadi yang brutal, pembangkang, tukang maksa *korban novel*

    BalasHapus
  13. nama : wening
    twitter : @dabelyuphi
    share : https://twitter.com/DabelyuPhi/status/699379775945576449

    menurutku hari kasih sayang itu perlu. tapi nggak perlu mengacu pada valentin day sih, jadi kita tak perlu terpaku tiap tanggal 14 februari saja untuk menunjukkan kasih sayang yang kita miliki kepada orang lain.

    kita bisa merayakan hari kasih sayang kapan saja dan dimana saja dengan siapa saja orang yang kita kasihi. dan tidak perlu melakukan hal-hal yang besar untuk menunjukkannya. kita cukup melakukan hal-hal kecil namun begitu berarti bagi orang yang kita sayangi tersebut.

    BalasHapus
  14. Nama: Davit Arifka

    Email: ariefkhadavid@gmail.com

    Twitter: @arifka_73

    Link: https://twitter.com/arifka_73/status/699871918829096960?p=v



    "Kata kamu, perlukah Hari Kasih Sayang itu?"



    Kasih sayang ya...? Menurutku perlu.. Semua orang perlu yang namanya sebuah kasih sayang... dimana ada hari untuk saling menyayangi. Lebit tepatnya menyayangi orang tua.. Dan mengarah pada hari ibu atau hari ayah. Itu sangat perlu sekali dan menurutku sangat penting.. Dan sangat penting, bagaimana kita menghormati orang tua, bagaimana cara berterima kasih, dan bagaimana kita membalas kasih sayang orang tua... Ini sangat perlu sekali.. Dimana kita harus merenungkan semua itu. Jangan langsung terhubung dengan Valentine Day itu adalah budaya orang luar, memang jika itu positif atau negatif kita perlu untuk menyaringnya. Coba bayangkan dg valentine day apakah kita saling melakukan rasa kasih sayang kepada orang tua? Tidak kan, justru pada orang lain bukan pada orang tua kita....

    BalasHapus
  15. Nama : M. Sulhan Habibi
    Twitter : @SulhanHabibi
    email : soulhahnmail [at] gmail.com
    Link share : https://twitter.com/SulhanHabibi/status/699904921894662145

    Pertanyaan : "Kata kamu, perlukah Hari Kasih Sayang itu?"

    Jawaban : kataku sih "PERLU"
    Hari kasih sayang itu perlu. Tapi, tidak perlu tanggal 14 Februari. Jangan mau ikutan. Ciptakanlah hari kasih sayangmu sendiri dan tentukan kapan waktunya sesuai dengan keinginanmu.

    Mengapa aku katakan perlu dan ciptakan hari kasih sayangmu sendiri?
    Kasih sayang itu memang baiknya ada sepanjang waktu. Setiap hari harusnya adalah hari kasih sayang. Tapi, di waktu-waktu seperti sekarang ini, dengan banyaknya kegiatan dan kesibukan, tentu saja kita tidak bisa memberikan perhatian lebih terhadap orang-orang yang kita sayangi setiap hari. Kita tidak bisa memberikan kasih sayang secara maksimal setiap hari.
    Bisa saja ada yang sibuk kerja - mengejar target.
    Ada yang sibuk belajar menghadapi ujian.
    Ada yang merantau sehingga jauh dari orang-orang terkasih.
    Sehingga kadang bisa saja kita cuek, lebih peduli diri sendiri, atau bisa saja 'sedikit melupakan dan mengabaikan' orang terkasih kita.


    Oleh karena itu aku katakan, ciptakan sendiri hari kasih sayangmu. Luangkan waktu (sehari atau beberapa hari) sebagai hari kasih sayang dimana kamu bisa memberikan perhatian lebih dan bisa membahagiakan orang-orang yang kamu sayangi dan cintai (orang tua, pasangan, sahabat, anak dll)
    Habiskan hari itu dengan memanjakan mereka, memberi hadiah, mengajak liburan, makan bersama, atau kegiatan apapun yang membuat diri sendiri dan mereka bahagia.

    Hari kasih sayang yang kamu ciptakan sendiri adalah sebagai bukti bahwa kita sendiri masih peduli sama mereka. Masih sayang dan cinta mereka. Masih ada buat mereka dan bisa membuat mereka bahagia. hal itu tentu saja semakin mempererat rasa cinta kasih kita.

    Oleh karena itu aku menganggap hari kasih sayang itu perlu. Sebagai wujud menghargai diri sendiri dan orang lain. Sebagai bukti bahwa kita masih punya hati dan kepedulian sebagai manusia.
    Jika kita tidak bisa memberikan kasih sayang maksimal setiap hari, maka ciptakanlah hari kasih sayangmu sendiri, kapanpun kau bisa lakukan.

    Mau sekali sebulan, dua kali setahun, atau bahkan sampai puluhan kali dalam setahun? Tentu tidak masalah.
    Makanya, ciptakanlah "HARI KASIH SAYANG"-mu sendiri tanpa harus berpatokan sama hari kasih sayang yang nge-hits itu. Siapa tau kamu gak bisa di hari itu, jadi gak perlu mereasa bersalah.

    Ah, kepanjangan.
    Tapi, terima kasih atas kesempatan giveaway-nya :)

    BalasHapus
  16. Nama: Wika Agustina
    Twitter: @agstnwika
    Email: wikaagustina22@yahoo.com
    Link share: https://twitter.com/agstnwika/status/699922506006679552

    Menurut saya kembali kepada masing-masing orangnya. Saya menganggap semua hari adalah hari terbaik untuk menungkapkan rasa kasih sayang, terlebih kepada orang tua. Setiap harinya kita justru harus menunjukkan rasa kasih sayang kita kepada mereka tidak hanya pada satu waktu tertentu saja. Ditambah lagi saya tidak pernah sama sekali merayakan atau ikut serta memeriahkan hari kasih sayang. Alasannya karena orang tua saya melarang saya melakukan hal tersebut dan kedua karena di agama saya memang tidak ada hal mengenai hari kasih sayang itu. Sehingga sampai di umur saya yg sudah beranjak dewasa ini saya tidak pernah merayakan hari kasih sayang itu. Tetapi meskipun begitu masih banyak juga orang yg merayakannya bahkan sangat menunggu nunggu untuk momen tersebut. Jadi pada intinya, menurut saya itu tergantung pada pribadi dan prinsip dari masing-masing setiap orang. Tapi kalau untuk saya, saya rasa tidak perlu jika hanya pada saat hari itu saja. Karena menurut saya setiap harinya semua orang bisa menunjukkan kasih sayang mereka karena pada dasarnya semua hari sama. Sama sama datang setiap harinya untuk memberikan kita kesempatan menunjukkan rasa kasih sayang kita, terlebih kepada orang tua.

    BalasHapus
  17. Nama : Veny
    Twitter : @yutakaNoYuki
    Link share : https://twitter.com/yutakaNoYuki/status/699941203815444480

    Jawaban :
    Kalau menurutku Hari Kasih Sayang itu tidak begitu diperlukan. Secara kasih sayang itu merupakan sebuah ekspresi yang bisa dilakukan kapan saja, tanpa perlu dibesar-besarkan melalui sebuah perayaan. Malah aku merasa ekspresi atau tindakan romantis dan penuh kasih di hari kasih sayang itu malah kurang terasa tulusnya. Ya, soalnya itu sudah settingan. Hadiah, kata-kata yang diucapkan, tindakan yang dilakukan saat hari kasih sayang itu sudah direncanakan sebelumnya biar merasa dapet "momentnya", padahal jatuhnya jadi seperti pengingat aja. Memangnya menunjukkan kasih sayang harus di-reminder dulu sama tanggal ?
    Tapi ini pendapat dan selera aku pribadi sih, kalau orang lain merasa perlu mengekspresikan kasih sayang melalui media Hari Kasih Sayang ini ya silahkan. Asal tidak berlebihan dan jatuhnya jadi lebay ....

    BalasHapus
  18. Nama : Dera Devalina Rosilia
    Email : deradevalina@gmail.com
    Twitter : @deradevalina
    Link Share : http://bibliough.blogspot.co.id/2016/02/kata-mereka-hari-kasih-sayang.html

    Jawaban :
    hari kasih sayang itu perlu menurutku, dan hari kasih sayang itu adalah setiap hari karena kita memerlukan kasih sayang setiap hari dari orang yang kita cintai dan sayangi baik itu keluarga , pacar maupun sahabat.

    BalasHapus
  19. Nama: Aulia
    E-mail: auliyati.online@gmail.com
    Twitter: @nunaalia

    Jawaban:
    Menurut saya Hari kasih sayang itu perlu, dan itu adalah setiap hari, tidak harus menunggu tanggal tertentu. Karena kasih sayang itu harus diungkapkan setiap hari baik untuk orangtua, saudara, anak-anak, kekasih, teman atau sahabat yang setiap hari berinteraksi dengan kita. Dengan begitu akan tercipta kedamaian dengan kasih sayang itu. :)

    BalasHapus
  20. Nama : Ratih
    Twitter : @Jju_naa
    Link : https://twitter.com/Jju_naa/status/700581106144251904

    Yang setiap tanggal 14 Februari itu? menurut aku sih, enggak perlu.
    Karena menurut aku, hari kasih sayang itu setiap hari, ga perlu nunggu waktu tertentu untuk mengungkapkan rasa kasih dan sayang dengan orang lain.
    "Hari Kasih Sayang itu spesial, cuma setahun sekali"
    Dari pada merayakan hari serba pink itu, lebih baik ngerayain ulang tahun orang yang kita sayang, setahun sekali jugakan?.

    Menurut aku pribadi, karena sudah di tetapkan dan dirayakan semua orang. Jadinya kaya cuma sekedar ikut-ikutan aja,dan dari tahun-ketahun gitu-gitu aja (cokelat, boneka, bunga, dan semua yg berwarna pink -_- ) ga ada 'wah'nya gitu, biasa :D.

    BalasHapus
  21. Nama : Rizky Mirgawati
    Email : kikyavis@gmail.com
    Twitter : @RizkyMirgawati
    Link Share : https://twitter.com/RizkyMirgawati/status/700585941296001025

    Jawaban:
    TIDAK PERLU, karena tanpa adanya hari kasih sayang pun setiap orang seharusnya bisa menunjukkan rasa sayangnya ke orang lain. Bisa dimulai dari orang terdekat, seperti orang tua, kakak, adik, suami/istri, dan anak. Memang semua orang punya caranya masing-masing menunjukkan rasa sayangnya, tidak harus lewat kata tetapi juga bisa melalui perbuatan langsung.

    Kalau aku pribadi, memang tipikal seseorang yang suka dengan verbal. Aku gak sungkan bilang "sayang" ke suami maupun anakku sekarang :D

    Wish me luck, menangin aku dunk Kak Bibli. Pengen banget baca Cupcakesnya :D #kodekeras

    BalasHapus
  22. Nama : Nova Indah Putri Lubis
    Email : n0v4ip[at]gmail[dot]com
    Twitter : @n0v4ip
    Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/700583946724061184

    "Kata kamu, perlukah Hari Kasih Sayang itu?"

    Kalau hari kasih sayang itu merujuk pada satu hari tertentu seperti Valentine Day misalnya, saya rasa tidak perlu ya. Saya termasuk tipe orang yang kurang dengan hal-hal sentimentil seperti itu. Tapi bukan berarti saya tidak setuju dengan adanya hari kasih sayang, hanya saja saya merasa kasih sayang kan tidak perlu hari khusus untuk menyampaikan seberapa besar rasa sayang kita. Selain itu saya juga merasa penyampaian rasa sayang di hari kasih sayang itu kesannya kurang tulus karena kita baru akan menyampaikan seberapa besar rasa sayang kita di hari itu saja. Ibaratnya seperti hari ulang tahun, jika kita ingat kita baru akan mengucapkan selamat ulang tahun. Begitu juga dengan hari kasih sayang. Jadi saya rasa tidak perlu ada hari kasih sayang karena semua hari adalah hari kasih sayang.... :D

    Terima kasih giveawaynya kak ^^

    BalasHapus
  23. Bintang Permata Alam / @bintang_ach
    Link tweet: https://mobile.twitter.com/Bintang_Ach/status/699868989225353216?p=v
    .
    .
    Jawab:
    Kalau yang dimaksud hari kasih sayang itu 'valentine' maka aku jawab tidak perlu. Kenapa? Izinkan aku cerita sedikit, kemarin atau lebih tepatnya minggu lalu. Salah satu temanku ikut diklat atau pelatihan di salah satu MAN dikab.Madiun. Dalam diklat tsb, ada seorang penceramah yang mengatakan banyak hal, terutama tentang hari Valentine. Info ini aku dapat langsung dari temanku yang mengikuti pelatihan tersebut. Asal muasal valentine pada umumnya terbagi menjadi 3 peristiwa/sejarah. Sepertinya aku nggak akan cerita satu persatu tentang sejarah itu, dan itu akan membuat jariku keriting buat ngetikinnya. Tapi pada intinya, dari ketiga sejarah tersebut, valentine pada dasarnya sama-sama mengarah ke hal yang cenderung negatif. Seperti pesta seks, human trafficking, dll. Jadi aku kadang juga bingung kenapa valentine justru dibenarkan sebagai hari kasih sayang. Sebagai orang muslim, itu sangat jauh dari budaya kita, dan tidak sepantasnya kita turut merayakan.
    Kasih sayang adalah sesuatu yang ikhlas. Bisa diberikan kapan saja, tanpa diminta maupun dipaksa (sebab itulah paksaan bukan sebuah bentuk kasih sayang). Karena kasih sayang yang tulus bukan tumbuh atas dasar kemauan satu pihak saja maupun paksaan dari luar.
    Kasih sayang juga sebuah rasa yang kedap terhadap waktu. Setiap detik, menit, lalu berganti jam dan pada kemudian merubah hari, kasih sayang bisa dengan leluasa diberikan.Intinya, tidak perlu menunggu hari khusus untuk mengungkapkan kasih sayang. Di saat diri kita ingin, maka ya ungkapkanlah.
    Bukankah sakit jika memendam perasaan begitu lama?
    Dan, bukankah akan lebih indah dunia ini apabila setiap detiknya menjadi penuh dengan kasih sayang?

    BalasHapus
  24. Nama : Ratnani Latifah
    Twitter : @ratnaShinju2chi
    E-mail : Kazuhanael_ratna@yahoo.co.id
    Link Share : https://twitter.com/ratnaShinju2chi/status/700606424762585088

    "Kata kamu, perlukah Hari Kasih Sayang itu?"

    Jawab : Tidak Perlu. Karena tanpa ada hari kasih sayang, saya rasa setiap orang tetap bisa menyampaikan kasih sayang. Karena kasih sayang itu tidak harus disampaikan di hari itu saja. Setiap hari setiap waktu sudah seharusnya kasih sayang selalu hadir di sekeliling kita semua. Masak iya mau mengucapkan kasih sayang kalau ada hari kasih sayang. Jadi kalau nggak ada hari kasih sayang maka ngak sayang, dong?

    BalasHapus
  25. Nama: Muthia B
    Twitter: @tiarizee
    Email: muthia_batari@yahoo.com
    Link share: https://twitter.com/tiarizee/status/700610357551833088

    Hari kasih sayang itu sebenarnya perlu tidak perlu. Jika dipersentasekan, mungkin menurutku 90% tidak perlu namun 10% perlu.
    Hari kasih sayang ini memang sedikit sentimentil. Apalagi dalam agama bahwa merayakan hari ini termasuk larangan. Namun sebenarnya, diakui atau tidak, yang paling bersemangat menggembar-gemborkan hari ini adalah orang-orang di pasar bisnis. Beberapa hari sebelum valentine saja, sudah banyak sekali oknum-oknum yang siap dengan segala pernak pernik khas valentine yang siap mereka jual. Secara tidak langsung, kalaupun banyak masyarakat yang tidak ingin budaya ini berlanjut, mereka tetap saja 'menggoda' kita untuk membelinya dan sebenarnya pasti ada niat mereka yang ingin hari kasih sayang ini tetap berlangsung demi meraup keuntungan. Bukan begitu?
    Terlepas dari pro-kontra tersebut, hari kasih sayang itu memang butuh sedikit perhatian. Namun BUKAN HANYA pada tanggal 14 Februari saja. Yang benar saja, mengapa harus tanggal itu? Kenapa tidak pada tanggal lain? Tapi tetap saja, hari kasih sayang itu tidak perlu dilebih-lebihkan.
    Berkaca dari diri sendiri, orang indonesia memang sulit sekali untuk mengatakan rasa sayangnya pada orang yang kita sayang. Seperti sesuatu yang asing jika dikatakan, dan terasa sulit dikatakan saat hari tertentu(seperti Hari Ayah, Hari Ibu). Ah buktikan saja, pasti banyak orang yang mengernyitkan dahinya saat mendengar hal itu kita ucapkan pada orang-orang yang kita sayang. Padahal tujuannya baik. Bukannya ingin membandingkan, namun faktanya orang indonesia sangat susah mengatakan sekedar 'aku sayang ayah, aku sayang ibu' dibandimg orang luar negeri yang bisa dengan mudah selalu mengucapkan hal tersebut.
    Hari kasih sayang ini sebenarnya memang pengingat diawal tahun agar kita terus mengingat untuk kedepannya bahwa setiap orang butuh ucapan maupun dalam bentuk tindakan jika sudah merujuk pada 'kasih sayang'.
    Jadi, dibilang perlu, ya perlu. Dibilang tidak perlu, ya tidak juga. Seperti yang kubilang, bahwa hari kasih sayang ini sebagai pengingat. Untuk lebih banyak meluangkan waktu bersama keluarga, mengucapkan rasa sayang secara gamblang, maupun memberi sedikit 'tanda kasih' bentuk ucapan rasa sayang kita kepada mereka.
    Ga selalu melulu cokelat. Ga harus bunga. Ga haru identik dengan warna pink. Menurutku bisa diganti dengan hal lain, yang ga harus mengikuti gaya budaya barat yang malah meninggalkan komentar negatif. Misalkan piknik bersama keluarga, belajar memasak bareng, berkebun bersama, dan yang paling sederhana memang tetap dengan tersenyum seraya memeluk orang yang kita sayang dan bilang secara langsung bahwa kita menyayangi mereka.

    Karena kasih sayang itu tidak perlu menunggu 'hari' tertentu untuk mengungkapkannya.

    BalasHapus
  26. Nama: Evita MF
    Email: evita.mf27@ymail.com
    twitter: @evitta_mf
    link share: https://twitter.com/evitta_mf/status/700627228019666944

    Buatku hari kasih saya itu setiap hari, sama seperti hari ibu, hari ayah, atau hari persahabatan (kalau ada). Setiap hari wajib rasanya saling sayang-menyayangi dan kasih-mengasihani antar sesama. Nggak perlu nunggu tanggal 14 februari baru ngasih cokelat, bunga atau kado. Kita bisa memberikan itu semua di hari apa saja, kalau kita sayang ya tunjukan, jangan nunggu momen tanggal 14 baru ngasih ini itu. Aku juga bukan orang yang mengingat-ingat tanggal ini tanggal itu. Tapi setiap orang kan tidak memiliki pemikiran yang sama. Ada orang yang senang memperingati ini itu dan ada orang yang cuek saja. Mungkin karena sesuatu perlu diperingati di hari-hari tertentu maka munculah tanggal 14 februari yang kita kenal sebagai hari valentine atau hari kasih sayang. Sama seperti kita perlu mengingat jasa-jasa pahlawan maka setiap tanggal 10 november khusus diperingati sebagai hari pahlawan, juga di ranah pendidikan, kita ingin memperingati jasa Ki Hajar Dewantara sang pelopor pendidikan, maka dibuatlah tanggal 2 mei sebagai hari pendidikan.
    Bagus sih ada hari-hari peringatan seperti itu, tapi lebih baik lagi kalau kita mengingat kasih sayang harus dilakukan setiap hari. Bayangkan karena ada hari ibu, anak-anak kadang cuma baik sama ibunya di tanggal 22 desember saja, cuma di tanggal 22 saja seorang anak tiba-tiba mencuci kaki ibunya, padahal mencintai ibu tidak harus dilakukan disatu hari saja, kan!
    Kesimpulannya, menurutku hari kasih sayang itu tidak perlu diadakan. Kasih sayang itu bukan sebuah bentuk peringatan (seperti hari kemerdekaan, hari pahlawan, hari guru, dll) tapi kasih sayang adalah perbuatan yang di lakukan dalam jangka panjang.
    (Gitu sih kira-kira menurutku) hahahaa XD

    BalasHapus
  27. Nama : Evi dwi puspitasari
    Email : evi_asl@yahoo.com
    Twitter : @littleephie
    Link : https://twitter.com/littleephie/status/700628762065371137

    "Kata kamu,perlukah hari kasih sayang itu? "

    Kata aku, perlu. Kenapa? Karena aku punya 365 hari setahun. Kadang dapet bonus 1 hari malah jadi 366 hari. Jadi, apa salahnya kalo nyisihin 1 aja hari buat ungkapin kasih sayang. Memang sih, tiap hari kita bisa ungkapin rasa sayang. Tapi, oke juga kalau ada 1 hari spesial. Tinggalin semua aktivitas (tapi kerjaan nggak bisa ditinggal yah...ditunda deh), absen online media sosial, dan novel yang lagi dibaca disimpen dulu lah di lemari. Jadikan hari tersebut sebagai hari terindah, moment yang bakal sulit dilupain, dan mudah di ingat.
    Ini hari kasih sayang nggak terbatas cuma buat pacar atau suami loh. Keluarga tercinta, sahabat, teman, guru, bahkan sama mantan boleh. Asal jangan sama pacar orang loh ya. 😊
    Cara mengekspresikannya pun terserah sesuai keinginan masing2. Liburan bareng, candle light dinner, berfantasi ria, atau apapun. Hindari kontak fisik kan *bukanmuhrim .
    Jadikan satu hari tersebut menjadi spesial. Siapa tau, setelah itu hari - harimu akan selalu istimewa, penuh dengan rasa kasih sayang.

    BalasHapus
  28. Nama : Evi dwi puspitasari
    Email : evi_asl@yahoo.com
    Twitter : @littleephie
    Link : https://twitter.com/littleephie/status/700628762065371137

    "Kata kamu,perlukah hari kasih sayang itu? "

    Kata aku, perlu. Kenapa? Karena aku punya 365 hari setahun. Kadang dapet bonus 1 hari malah jadi 366 hari. Jadi, apa salahnya kalo nyisihin 1 aja hari buat ungkapin kasih sayang. Memang sih, tiap hari kita bisa ungkapin rasa sayang. Tapi, oke juga kalau ada 1 hari spesial. Tinggalin semua aktivitas (tapi kerjaan nggak bisa ditinggal yah...ditunda deh), absen online media sosial, dan novel yang lagi dibaca disimpen dulu lah di lemari. Jadikan hari tersebut sebagai hari terindah, moment yang bakal sulit dilupain, dan mudah di ingat.
    Ini hari kasih sayang nggak terbatas cuma buat pacar atau suami loh. Keluarga tercinta, sahabat, teman, guru, bahkan sama mantan boleh. Asal jangan sama pacar orang loh ya. 😊
    Cara mengekspresikannya pun terserah sesuai keinginan masing2. Liburan bareng, candle light dinner, berfantasi ria, atau apapun. Hindari kontak fisik kan *bukanmuhrim .
    Jadikan satu hari tersebut menjadi spesial. Siapa tau, setelah itu hari - harimu akan selalu istimewa, penuh dengan rasa kasih sayang.

    BalasHapus
  29. Nama : Yulia
    Email : yuliafitriani06@gmail.com
    Twitter : @Hi_Wkkie
    Link : https://twitter.com/Hi_Wkkie/status/700675388461023232

    Menurut aku tidak perlu.
    Kita tidak perlu menunggu waktu tertentu (yang sudah di tetapkan) hanya untuk mengekspresikan rasa kasih sayang kita dengan orang lain.
    Untuk menunjukkan kasih sayang kok harus nunggu waktu tertentu. Kita ga tau, umur kita itu nyampe atau enggak buat nyampain rasa kasih sayang kita kemereka tahun kedepannya lagi. Lagian kasih sayang kok harus di rayain brsa kaya di umbar-umbar/ikut-ikutan.
    Hari itu kita berasa saling menyayangi lah besok-besoknya? puasa kasih sayang gitu? (ga boleh ngungkapin/nerima kasih sayang) :D
    Setiap hari itu hari kasih sayang, ga perlu ada hari khusus untuk merayakannya.

    Yang ga dapet kata-kata manis di hari kasih sayang dari seseorangnya kemaren, ga usah marah dan merasa ga di perduliin. Liat perlakuan dia terhadap kamu setiap harinya. Karena kasih sayang ga harus selalu di ungkapkan dan ga semua orang bisa melakukannya (kaya aku) jadi liat perilaku dia sama kamu setiap harinya.

    *Apa ini? :D

    BalasHapus
  30. Nama: Leny H
    email: lynnlenie7@gmail.com
    akun twitter: @Lenny66677291
    tautan tweet: https://mobile.twitter.com/Lenny66677291/status/700657936800968704

    ''Kata kamu, perlukah Hari Kasih Sayang itu?''
    Perlu atau tidaknya tergantung diri individu masing2 ya, apakah mereka memandang perlu atau tidaknya. Tapi kalau menurutku sih tidak perlu. Karena kita bisa merayakan hari kasih sayang itu setiap hari, setiap jam, bahkan setiap detik dengan orang2 terkasih kita. Dan kasih sayang juga tidak harus ditunjukkan dengan cara diungkapkan, tetapi kasih sayang juga bisa ditunjukkan dengan perbuatan misalnya dengan kita menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua kita atau memberikan sesuatu untuk mereka, itu juga bentuk dari kasih sayang kan. Buat apa kita menjalani waktu yang panjang bersama dengan orang2 terkasih, kalau hanya dirayakan dalam satu hari saja. Jadi intinya sih hari kasih sayang itu bisa dirayakan kapan pun, dimana saja tempatnya dan kapan pun waktunya.

    BalasHapus
  31. Nama: Dias Shinta Devi
    E-mail: diasshinta.iyas@gmail.com
    akun Twitter: @DiasShinta
    tautan tweet: https://twitter.com/DiasShinta/status/700704795351343104
    jawaban:
    menurutku sebenarnya tak perlu 'hari kasih sayang' khusus untuk menunjukkan bahwa seseorang ingin mengungkapkan rasa sayangnya. yang paling penting adalah esensi dari 'meluangkan waktu'. kapan pun dan di mana pun masing-masing dari kita bisa mengungkapkan rasa sayangnya tanpa harus dibatasi atau diberikan aturan bahwa hari kasih sayang adalah hari tertentu. kalau dibatasi tanggalan tertentu, berarti sisanya nggak sayang dong? hehe
    so, i want to feel free when i show how much i love all of people around me... *duh maaf kalau ngaco bahasanya hehe*

    balik lagi ke main topic kalau menurutku hari kasih sayang itu nggak perlu dan memang kita sebenarnya cuma butuh 'meluangkan waktu' kapan pun itu. masa disebutnya hari kasih sayang, tapi cuma dikirimi bunga/cokelat yang 'katanya' tanda sayang? nggak ketemu face to face? nggak ngabisin waktu bareng?
    sebetulnya nggak perlulah ngerayain hal kayak gitu secara berjamaah, yang ada malah timbul hal negatif karena tiap orang itu cara menyampaikan rasa sayangnya dengan cara yang berbeda. Kalau misalnya 'iya' menyampaikan kasih sayang itu dengan cara terhormat dan menjaga batasan-batasan apa yang boleh dan apa yang dilarang, kalau 'nggak' kan malah jadi berabe.
    lagi pula nggak perlulah ngikutin budaya-budaya yang sebenernya gak seharusnya dilestarikan umat manusia lewat satu tanggal khusus.
    intinya, meluangkan waktu untuk orang terkasih, boleh. yang gak perlu dilakuin ya tentang pembatasan tgl kasih sayang itu sendiri, takutnya batasan itu malah jadi ajangnya untuk bebas melakukan apa yang nggak seharusnya dilakuin *seperti ya kakak taulah maksudnya*.

    BalasHapus
  32. Nama : Fransisca Susanti
    Email : siscawiryawan@ymail.com
    Twitter : @siscacook
    Link share : https://twitter.com/siscacook/status/700709005685968896
    Jawaban : Tidak perlu ada hari kasih sayang karena kasih sayang itu ada setiap saat, setiap moment, bahkan setiap detik, setiap tarikan dan hembusan napas.selama masih ada kehidupan di situlah ada kasih sayang. Bahkan bumi menyayangi manusia dengan caranya sendiri. Dengan memberi air kehidupan, padi yang menguning, buah-buahan yang fresh, atau bahkan bumi menyayangi manusia dengan bencana seperti banjir, longsor, dll yang mengajarkan bahwa kehidupan itu sangat berarti dan juga harus menyayangi generasi selanjutnya dan bumi dengan melestarikan alam. ^.^ trims bnyk atas kesempatan giveawaynya ^^

    BalasHapus
  33. Nama saya vernesa wilson, dan saya berbasis di USA ... hidup saya kembali !!! Setelah 1 tahun berpisah, suami saya meninggalkan saya dengan dua anak. Saya merasa hidup saya akan berakhir, saya hampir bunuh diri, secara emosi saya turun untuk waktu yang sangat lama. Berkat kru mantra yang disebut Dr odudu yang saya temui secara online. Dalam satu hari yang setia, saat saya browsing melalui internet, saya menemukan banyak kesaksian tentang pemeran kastor ini. Beberapa orang bersaksi bahwa dia membawa kekasih Ex mereka ke belakang, beberapa bersaksi bahwa dia memulihkan rahim, menyembuhkan kanker, dan penyakit lainnya, beberapa memberi kesaksian bahwa dia bisa memberi mantra untuk menghentikan perceraian dan sebagainya. Saya juga menemukan satu kesaksian khusus, ini tentang seorang wanita bernama Sonia, dia memberi kesaksian tentang bagaimana dia mengembalikan kekasih Ex-nya dalam waktu kurang dari 2 hari, dan pada akhir kesaksiannya dia menjatuhkan alamat e-mail Dr. odudu. Setelah membaca semua ini, saya memutuskan untuk mencobanya. Saya menghubungi dia via email dan menjelaskan masalah saya padanya. Hanya dalam 48 jam, suami saya kembali kepada saya. Kami memecahkan masalah kami, dan kami bahkan lebih bahagia dari sebelumnya, Dr odudu benar-benar orang yang berbakat dan saya tidak akan berhenti mempublikasikannya karena dia adalah orang yang hebat ... Jika Anda memiliki masalah dan Anda mencari Caster Charms asli dan asli Untuk memecahkan semua masalah Anda untuk Anda Cobalah Tinggi kapan saja untuk menghubungi dia melalui email, dia mungkin adalah jawaban atas masalah Anda. Inilah kontaknya: odudumaraba@yahoo.com

    BalasHapus