Judul : Macan
Judul Asli : Tiger (The Five Ancestors #1)
Judul Asli : Tiger (The Five Ancestors #1)
Pengarang : Jeff Stone
Penerbit : teen@noura (Noura Books)
Tahun : 2013
Dibaca : 16 Maret 2014
Rating : ★★★
“Ketika Kuil Cangzhen di China dihancurkan, hanya lima biksu pendekar muda yang selamat. Masing-masing memiliki nama seperti binatang karena merupakan master termuda yang menguasai jurus binatang. Mereka berlima berpencar dan mulai mengajarkan bukan hanya keahlian bertarung mereka yang luar biasa, tetapi juga filosofi hidup damai mereka. Konon seni bela diri masa kini berasal dari pengajaran kelima biksu pendekar muda ini, yang dikenal dalam legenda sebagai ... LIMA LELUHUR.” (hal. 7)
Penggambaran di atas
melambangkan ide cerita yang kuat dan tidak main-main karena pengambilan tema
legenda yang harus bisa diterima di kalangan para biksu juga masyarakat pada
umumnya. Legenda adalah cerita rakyat yang sudah termaktub jelas di otak secara
turun-temurun. Jadi penulis tidak boleh salah langkah dalam bercerita legenda lima
leluhur para biksu ini.
Sepertinya aku terlalu
serius menganggap ini. Memang seharusnya, karena aku tahu penggambaran legenda
berarti menyangkut mitos atau sejarah dari suatu bangsa. Aku mencoba mencari tahu
melalui Mbah Google; dan aku menemukan “sesuatu” yang menyangkut-nyangkut dengan
kata Lima Leluhur. Jadi mungkin itu yang menyebabkan kisah fiksi ini ada
dasarnya. Seri novel ini juga dibahas di grup Penggemar Novel Fantasi Indonesia
dan sebagian besar menyatakan bukan fantasi.
Fan-made. Tapi kok Hok-nya perempuan ya? |
Ah, akhirnya gumpalan
rambut yang menyumbat tenggorokanku sudah kuambil. Tidak ragu lagi memberikan
novel ini predikat bukan-fantasi karena penjelasan barusan.
***
Aku tidak akan membahas
mengenai cerita karena cuplikan paragraf di atas menggambarkan keseluruhan isi
novel. Bagaimana Mahaguru meminta kelima biksu (catatan: Fu masih 12 tahun,
juga teman-teman lainnya) bersembunyi dari serangan yang entah bagaimana
Mahaguru tahu. Bagaimana Fu mencari jalannya sendiri untuk pertama kalinya
keluar ke dunia nyata setelah hidupnya dihabiskan di kuil dan
sekitarnya. Bagaimana Fu mencari jati dirinya sendiri. Nah, aku malah
membahasnya.
Keseluruhan cerita menarik
dengan gaya bahasa yang mudah dipahami mengingat novel ini untuk remaja atau middle-grader. Ceritanya penuh aksi dan
tidak membosankan. Itulah yang harus dimiliki penulis yang menyasarkan bukunya
untuk remaja: cerita yang tidak membosankan. Aku bisa melahapnya dalam sehari.
The Author |
Sayangnya, plotnya terlalu
sederhana. Mungkin karena jumlah halamannya yang terbatas; hanya 260an halaman.
Mungkin juga karena plot seperti inilah yang cocok buat pembaca seumuran itu. Tapi,
entah mengapa, aku tidak sabar membaca lanjutannya: Monkey. Kisah Malao, biksu
paling muda dari Lima Leluhur.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar