Judul : The House of Hades (The Heroes of Olympus #4)
Pengarang : Rick Riordan
Penerbit : Mizan Fantasi (Noura Books)
Tahun : 2014
Dibaca : 26 Februari 2014
Rating : ★★★★★
"Menurutku alam semesta ini pada dasarnya seperti mesin. Aku tidak tahu siapa yang membuatnya, entah itu Moirae, dewa-dewi, Tuhan yang Maha Esa, atau siapalah. Tapi biasanya, alam semesta semata-mata berjalan seperti seharusnya. Memang, terkadang komponen-komponen kecil mengalami kerusakan atau ada yang korsleting, tapi lazimnya ... segala sesuatu terjadi karena suatu sebab...." Leo Valdez (hal. 560)
Ah, akhirnya ada waktu juga buat mengulas novel epik ini. Tahu tidak, baca novel tanpa mengulasnya seperti ada gundukan tanah tinggi yang menghalangi jalanku. Entahlah, aku pikir ulasan buku juga penting sebagaimana membacanya. Yuk mari!
Aku menyesal karena tidak mengulas tiga novel seri House of Hades sebelumnya. Entah karena kecapaian sehabis membaca novel yang rata-rata lebih dari 600 halaman atau karena aku memang belum penuh tekad untuk mengulas buku. Tapi, lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali kan? Lebih baik mengulas langsung ke buku empat daripada tidak. Okesip.
***
Jadi, kita mulai dari mana? Ide cerita serta gaya penulisan? Aku pikir tak usah dibahas lagi karena ala om Rick selalu unik dan berbeda. Om Rick selalu memberikan sisipan pelajaran kehidupan bagi para middle-grader di dalam setiap ceritanya. Seperti ucapan Leo di atas. Jadi, jangan ragukan novel ini...
Untuk terjemahannya, aku lihat ada tiga penerjemah. Wow! Sesusah itukah? Atau setebal itukah? Atau seepik itukah? Sehingga ada tiga orang yang menerjemahkan? Tapi itu terbayar dengan bahasa yang pas dan sesuai dengan karakter masing-masing blasteran. Kalimat dan perkataannya juga tidak ada yang rancu. Sang Editor bekerja dengan sangat baik!
Dan sampulnya? Argo II berlayar di atas awan dengan beberapa blasteran mencuat di sana? Itu sangat keren!
Ah, sebenarnya aku sudah bilang berkali-kali: ceritanya seru banget! Siapa yang tidak menunggu-nunggu cerita yang sangat krusial ini? Setelah Percy dan Annabeth jatuh ke Tartarus, om Rick dengan menyebalkannya menghentikannya di buku tiga. Jadi, semua dibayar sekitar satu tahun berikutnya. Menyebalkan sekali kan?
Ah, That moment! |
Mau aku ceritakan ketujuh blasteran? Masing-masing dengan satu kalimat saja. Hazel berperan penting dalam misi ini, sangat penting malah. Frank menjadi lebih seksi dan keren. Leo mungkin akan mendapat pacar baru seusai semua ini berakhir. Jason sangat Yunani sekarang! Percy is the most important thing for Annabeth. Annabeth adalah blasteran tergenius sepanjang masa.
Tambahan satu: Nico, ya ampun, apa itu benar? Segala yang kamu rasakan selama ini terpendam begitu saja?
Dari kesemuanya, akhirnya mereka bertujuh plus Nico kembali bersama di atas Argo II menuju Athena. Bagaimana cerita Percy dan Annabeth di Tartarus? Dan apa kekocakan yang lagi-lagi dibuat Leo? Bagaimana dengan Nico? Apa dia ikut ke Athena melawan Gaea?
Cukuplah kiranya aku mengulas satu lagi novel serial keren om Rick yang keren! Epik! Seru! Berharap membaca seri selanjutnya? Tentu saja! Siapa yang tak mau melihat ketujuh blasteran menghadapi Dewi Bumi nan kejam itu? Blood of Olympus!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar