14 Maret 2014

The Ocean at The End of The Lane

Sampul
Judul : Samudra di Ujung Jalan Setapak
Judul Asli : The Ocean at The End of The Lane
Pengarang : Neil Gaiman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2013
Dibaca : 5 Maret 2014
Rating : ★★★★
Satu lagi karya Neil Gaiman yang kubaca. Tepatnya buku kedua setelah Stardust. Aku mulai yakin sejak terakhir kali mengulas buku tentang dongeng romasa Tristran Thorn untuk mengoleksi karya-karya Neil Gaiman, dan memang keyakinanku itu benar.

Novel dengan judul terpanjang, yang bahkan aku harus melihatnya dalu untuk menuliskannya, ini sangat memikat. Seperti pada Stardust, om Gaiman memberikan sentuhan misterius yang membuat pembaca terus membaca untuk mengetahui keseluruhan kisah. Itu ciri khasnya.

Bedanya adalah bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah bahasa puitis. Tidak sepenuhnya puitis, tetapi terdapat makna kiasan atau arti tak sesungguhnya dalam mendeskripsikan suatu keadaan sehingga pembaca dibuat terpesona. Novel ini juga menyuguhkan beberapa cerita dari novel-novel lain. Aku lupa beberapa ceritanya tetapi aku yakin itu benar-benar cuplikan dari novel yang ada di dunia ini; nyata.

***

Kisahnya menceritakan seorang pria dewasa yang mengisahkan dirinya sewaktu masih anak-anak, tepatnya ketika ia berumur tujuh. George mengisahkan kehidupan masa kecilnya yang aneh dan suram menurut orang dewasa. Tetapi pada saat ia masih seumur itu, ia tidak merasa apa yang alami itu aneh dan suram.

George kecil menjadi tidak suka dengan hidupnya ketika datang seorang lelaki tua yang mati di dekat rumah di ujung jalan setapak. Pria yang telah melindas kucing peliharaannya (walaupun tidak sengaja) itu mati secara misterius.

Just maybe...
Tetapi setelah itu, George menjadi lebih baik karena bertemu dengan Lettie Hempstock, anak perempuan berumur 12 yang tinggal di rumah di ujung jalan setapak. Mereka melakukan hal-hal yang George anggap tabu dan seharusnya tidak layak hadir di dunia. Keseruan pun dimulai! Keseruan yang menegangkan dan misterius! Dengan samudera di belakang rumah milik Mrs. Hempstock tua yang usianya sudah dilupakan.

Keanehan seperti apa yang seharusnya lenyap dari George kecil? Lalu, apakah benar ada samudera di belakang rumah itu? Dan kalau begitu, bagaimana cerita ini menjadi Pemenang Goodreads Choice Awards 2013 di kategori Fantasi?

Pemenang Goodreads Choice Awards 2013 kategori Fantasi
Satu lagi kisah yang mengajarkan rela berkorban demi orang tersayang. Juga ajaran bagaimana seseorang dapat membalas budi atas kebaikan orang lain. Apakah dengan melakukan hal yang sama kepadanya? Atau dengan membayar budi dengan materi?

Oh ya, satu lagi, pada novel ini juga terdapat beberapa lirik lagu yang diderai dengan begitu pas. Tetapi sayangnya, tidak ikut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang membuat pembaca malas mengartikan. Seperti aku. Jadi, aku tidak begitu mendapat feel-nya. Coba lihat pada halaman 204 dan 232.

“Aku ingin bilang sesuatu yang penting padamu. Orang dewasa tidak kelihatan seperti orang dewasa di dalamnya. Dari luar, mereka besar, tampak masa bodoh, dan selalu yakin dengan tindakan mereka. Di dalam, mereka tampak seperti diri mereka yang dulu. Seperti mereka masih seumuranmu. Sesungguhnya, tidak ada orang dewasa. Tidak ada satu pun, di seluruh dunia ini.” Lettie Hempstock (hal. 164)

Aku pikir Lettie benar. Tapi bagaimana Lettie tahu tentang orang dewasa padahal usianya baru dua-belas?

Tidak ada komentar :

Posting Komentar