Yeay! Bibli dipercaya lagi untuk mengadakan blog tour di blog Bibli. Kali ini Bibli bekerja sama dengan Penerbit DIVA Press dan Kampus Fiksi untuk membagikan satu buku "Senja yang Mendadak Bisu" karya teman-teman alumni Kampus Fiksi pada ulang tahun kedua Kampus Fiksi. Kita cari tahu seberapa bagus fiksi para kandidat ini!
Sampul |
Pengarang : Lugina W.G. dkk.
Penerbit : de TEENS (DIVA Press)
Tahun : 2015
Dibaca : 16 Mei 2015
Rating : ★★★
"Aku ingin menjadi babi yang tidak perlu memotong kaki ketika keluarganya mati." —Yosani (hal. 43)
Aku ditanyai Mas Dion, teman blogger sekaligus "orang dalam" DIVA Press, bersedia atau tidak mengulas buku kumpulan cerpen lokal. Mengingat diberi tenggat waktu lumayan sempit dan mengingat aku tidak begitu percaya diri dalam mengulas karya lokal, aku hampir menolak tawaran tersebut. Label "Kampus Fiksi" sepertinya meyakinkan siapa pun bahwa penulis-penulis dalam buku ini pernah menimba ilmu kepenulisan.
Ketika membaca buku ini, aku merasakan atmosfer berbeda dengan buku-buku kumcer lain yang pernah kubaca. Begini, aku juga sedang membaca kumcer dari salah satu penerbit yang penulis-penulisnya adalah pemenang ajang kepenulisan website yang juga dikelola penerbit itu. Kuakui, sangat mudah membandingkan keduanya. Dan sekali lagi kutekankan, "Senja yang Mendadak Bisu" berbeda.
"Senja yang Mendadak Bisu" merupakan satu dari 21 kumpulan cerpen yang ada pada buku ini. Kesemuanya serupa tapi tak sama. Serupa dalam memfiksikan pesona budaya Indonesia—yang menurut pengantar buku—menjadi imajinatif dan hiperrealistis. Hiperrealitas di sini, maksudnya, ketegangan-keharuan yang melampaui aktivitas seksual itu sendiri (halaman 6). Tetapi tak sama dalam kadar hiperrealitas setiap cerpennya.
Tetapi tidak sedikit cerpen yang membuatku biasa saja. Apalagi cerpen-cerpen pada bagian akhir yang seharusnya membuat memukau dan terngiang di kepalaku sebagai pembaca. Itulah satu saja yang sangat disayangkan: penempatan cerpen itu sendiri. Agar lebih terpatri dalam benak pembaca, seharusnya cerpen-cerpen dengan intensitas—dalam hal ini—hiperrealitas tinggi ditaruh di akhir.
Semeru |
Terlepas dari hal di atas, aku masih bisa mengagumi keindahan Indonesia lewat buku ini. Aku selalu bertanya-tanya kapan aku akan benar-benar merasakan sendiri keindahan-keindahan itu. Semoga dikabulkan. Ada tiga "hal" tentang Indonesia yang membuatku terpukau dari buku ini:
- Iki Palek dari cerpen berjudul "Iki Palek, Sebuah Perih Rindu Tak Berkesudahan". Merupakan tradisi potong jari bagi wanita Suku Dani dari Lembah Baliem. Jari disimbolkan sebagai kerukunan, kesatuan, juga kekuatan dalam diri manusia. Begitu pula bila anggota keluarganya mati, wanita Dani harus memotong ruas jarinya. (halaman 45)
- Ranu Lus dari cerpen berjudul "Kunang-kunang Ranu Lus". Disebutkan sebagai danau perawan di Ranu Tompe, kawasan terlarang di zona inti Semeru yang dirahasiakan koordinatnya. (halaman 75)
- Wayang Klithik dari cerpen berjudul "Penerus Klithik". Berasal dari Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus yang berada di kaki Gunung Blalak. Terbuat dari kayu pipih, diukir sesuai karakter yang beragam dan dicat warna-warni seperti wayang kulit. (halaman 128)
***
Ikuti akun Twitter @divapress01 dan sukai halaman Facebook Penerbit DIVA Press (wajib). Ikuti akun Twitter @raafian (opsional).Bagikan tautan giveaway ini via akun media sosialmu dengan mention akun Twitter atau Facebook di atas.Renungkan "hal" tentang Indonesia yang sudah kujabarkan: Iki Palek, Ranu Lus, dan Wayang Klithik. Pilihlah salah satu dari ketiganya yang membuatmu paling menarik untuk dicari tahu asal-usulnya.Tuliskan pilihan dan alasanmu "kenapa kamu tertarik hal Indonesia tersebut" pada kolom komentar. Sertakan Nama, Kota Domisili, dan Akun Twitter kamu sebagai data diri.Giveaway ini berakhir pada 24 Mei 2015. Pengumuman pemenang pada 25 Mei 2015.Pemenang dipilih berdasarkan jawaban yang menurut Bibli paling oke. Tahu kan, kadar "oke" Bibli?
11 Mei - 17 Mei 2015 di Celotah Celoteh milik Mbak Ajjah.
18 Mei - 24 Mei 2015 di sini aja.
25 Mei - 31 Mei 2015 di Baca Biar Beken! milik Mas Dion.
1 Juni - 7 Juni 2015 di Bocah Kampung milik Mas Reza.
Selamat berimaji!
PENGUMUMAN PEMENANG DI SINI.
Betul Fii, semakin ke belakang kok malah semakin redup ya cerpen-cerpennya.
BalasHapusbegitulah mas. itu yang buatku rada keganggu. jadi terlalu anti-klimaks dan kurang "nancep".
HapusIni masukan yang bagus, loh.
Hapus:)
nama : zulaikhah
BalasHapuskota : Tuban, jawa timur
twitter @kimzujonghee
Ranu Lus
"kenapa kamu tertarik hal indonesia tersebut?"
karena, saya suka hal yang berbau mistis. Melihat cuplikan cerita di atas, sudah membuat saya penasaran bagaimana cerita di dalamnya.
Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika gunung semeru merupakan salah satu gunung angker di indonesia.
jangan di tanya lagi bagaimana saya penasaran dengan cerita ini.
nama : eny
BalasHapustwitter : @enythxz
email : enytok03@gmail.com
tertarik Ranu Lusdari cerpen berjudul"Kunang-kunang Ranu Lus". Disebutkan sebagai danau perawan di Ranu Tompe, kawasan terlarang di zona inti Semeru yang dirahasiakan koordinatnya. (halaman 75)
tertarik karena zona inti semeru yang dirahasiakan koordinatnya? kenapa musti di rahasiakan.,? danau perawan untuk wanita yang perawan sajakah yang boleh tinggal disitu?
Nama : Analis Hasby Azizah
BalasHapusKota : Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah
Twitter : @h_analis
Tertarik dengan Ranu Lus, penasaran mengapa bisa disebut sebagai danau perawan?Apa karena jika ada gadis yang datang kesana dia akan menjadi perawan selamanya? Alias Perawan tua? Atau hanya gadis perawan saja yang oleh datang kesitu? Dan mengapa di rahasiakan koordinatnya? Apakah karena danau itu berbahaya?
Nama : Choirun Nisa'
BalasHapusAlamat : Leces-Probolinggo Jawa Timur
Twitter :@icha_niesa
Iki Palek
"Kenapa kamu tertarik hal indonesia tersebut" jeran deh, kenapa harus para wanita yang mengorbankan jarinya untuk dipotong untuk menyimbolkan kesatuan dan sebuah kekuatan. Bukannya lelaki yang selalu dilambangkan sebagai sosok yang kuat ? Tapi kenapa untuk hal ini para yang justru harus berkorban untuk memotong jarinya ??
Nama : Lutfiana Ulfa
BalasHapusKota : Kediri
Twitter : @Ltfianaulfa
Iki Palek - Cerpen berjudul "Iki Palek, Sebuah Perih Rindu Tak Berkesudahan"
saya tertarik dengan Iki Palek karena penasaran mengapa bisa kerukunan, kesatuan, juga kekuatan dalam diri manusia disimbolkan dengan jari, dan mengapa hanya wanita suku Dani dari lembah baliem saja yang melakukan tradisi potong jari yang dilakukan? bagaimana dengan laki-lakinya?
Nama : Rika Dewi Cahyanti
BalasHapusKota : Bojonegoro
Twitter :@kadecati
Iki Palek
Kenapa saya tertarik?
Saya ingin tahu sejak kapan tradisi itu ada atau bagaimana sebuah jari wanita bisa dijadikan simbol kerukunan, kesatuan? Lalu kenapa harus dengan cara dipotong? Siapa yang mencetuskan ide (yang menurut saya) agak tragis? Ketua adat kah?
Lalu saya penasaran, apakah ada unsur agama atau kepercayaan lain yang mempengaruhi tradisi tersebut.
Nama : Fatimah Nur Hadi
BalasHapusKota : Klaten
Twitter : @fatimahnurhadi
Ranu Lus - "Kunang-kunang Ranu Lus"
Saya sangat ingin mengetahui ceritanya karena bisa disebutkan sebagai danau perawan yang tidak boleh dimasuki orang dan mengapa juga koordinat nya tidak diketahui????
Apakah danau tersebut memang ada ataupun hanya untuk menakut-nakuti setiap anak gadis yg masih perawan???
Nama : Tias Ernawati
BalasHapusKota : Pekalongan
Twitter : @aiyyatias
Indonesia mempunyai banyak sekali hal-hal yang menarik, termasuk diantaranya adalah tradisi Iki Palek, Ranu Lus, dan Wayang Klithik. Sayangnya, ketiga hal unik tersebut baru saya ketahui saat membaca ulasan dan giveaway buku Senja yang Mendadak Bisu pekan kemarin. Karena Iki Palek, Ranu Lus, dan Wayang Klithik merupakan hal yang baru bagi saya, ketiganya benar-benar membuat saya penasaran dan memaksa saya untuk mencari tau ada apa gerangan dibalik ketiga hal unik tersebut. Satu yang sangat menarik minat saya untuk segera mencari tahu asal usul nya adalah Wayang Klithik. Sepintas seperti tidak ada yang istimewa dari Wayang Klithik dibandingkan dengan Iki Palek dan Ranu Lus yang ngeri menyimpan banyak unsur mistis didalamnya. Namun sepertinya dalam buku Senja yang Mendadak Bisu ini Wayang Klithik terlihat sangat unik dan istimewa sehingga dalam ulasan dan giveaway pekan ini Wayang Klithik termasuk dalam salah satu dari tiga hal unik yang membuat blog Bibli terpukau. Sedangkan selama ini saya hanya mengetahui ada dua jenis wayang, yaitu Wayang Golek dan Wayang Kulit, dan sepertinya Wayang klithik pun tidak jauh berbeda dengan kedua wayang tersebut. Dalam hati saya berpikir “wahh.. ini wayang mesti ada apa-apanya nih”. Begitulah sehingga saya sangat ingin mencari tahu asal-usul dari Wayang Klithik tersebut.
Nama : Sylvia Fratamasari
BalasHapusKota : Bandung
Twitter : @viadravia
Apapun mengenai Indonesia, terutama dalam hal tradisinya selalu saja ada yang menarik untuk diulas. Keanekaragaman budaya yang ada di negara kita ini bisa dilihat contohnya pada judul-judul cerpen yang di sebutkan di blog ini. Yang paling khas dari Indonesia menurut saya adalah mengenai tradisi yang di sangkut pautkan dengan hal mistis seperti pada cerpen yang berjudul "kunang-kunang Ranu Lus".
Ada ketertarikan tersendiri ketika membaca sekelumit cerita cerpen ini mengenai sebuah danau yang masuk ke dalam zona terlarang. Hal apakah yang menyebabkan zona ini bisa di kategorikan ke dalam zona terlarang dan jika ini adalah zona terlarang mengapa titik kordinatnya masih di rahasiakan. Penduduk setempat pasti memiliki jawaban tentang hal ini, namun untuk mencari siapakah nara sumber yang bisa membeberkan tentang hal ini tentulah tidak mungkin mengingat jarak dan kondisi untuk ke sana. Sehingga saya memiliki ketertarikan yang besar terhadap cerpen ini untuk mengetahui apakah yang sebenarnya terjadi di danau perawan itu dan mitos apa yang tertutupi di dalamnya.
terima kasih
Nama: Wulida N
BalasHapusKota : Bojonegoro (jatim)
tw: @Jm_nim
Iki Palek.
saya tertarik karena hanya dengan membaca secra singkat saya merasa pedih. Seharusnya para lelakilah yang harus memotong ruas jari tangannya karena kodrat laki-laki adalah melindungi manita. Namun kenapa dicerpen ini si wanitalah yg memotong ruas jari tangannya?
NAMA: ARDO BIANTOKO
BalasHapusKOTA:PURBALINGGA (JAWA TENGAH)
TWITTER: @biyantoko_ardo
pilihanku kujatuhkan pada "ranu lus" dari cerpen berjudul "kunang-kunang ranu lus"
lewat penjabaran yg singkat saja membuat pikiran saya jadi lebih terbuka lagi tentang alam indonesia, memang bangsa kita dianugerahi alam yang sangat sangat, ah sudahlah, ngga ada kata utk menggambarkan maha pemurahnya tuhan pada bangsa ini,sekarang tinggal bangsa ini saja mau diapakan alam indonesia, ayo generasi muda inilah saatnya peran kita dibutuhkan,utk menjaga alam ini,dg pemikiran kita yg ditempa dimasa dunia modern katanya,seharusnya kita lebih bisa beberapa langkah lebih maju daripada para generasi pendahulu kita, ganbaree!!!
Nama : Rosyida
BalasHapusDomisili : Malang
Twitter : @rosyidarosyida
Tertarik Ranu Lus, karena setting ceritanya berada di Gunung Semeru, salah satu tempat wisata yang terkenal di Indonesia, selain bercerita tentang fiksi, juga bisa menarik wisatawan untuk mengunjungi daerah Semeru, sisi mistis dari Semeru yang bisa menjadi dongeng dan sejarah bagi setiap pengunjungnya sehingga bisa mempelajari hal baru dan unik bagi setiap pengunjungnya.
Nama : Fitriyah
BalasHapusDomisili : Lamongan
Twitter : @fitri_areta
Ranu Lus
Ranu Lus yang berarti danau makhlus halus atau biasa juga disebut Danau Perawan. Ranu Lus mempunyai daya tarik sendiri bagi penggila touring seperti saya. Banyak hal dalam Ranu Lus yang membuat keingintahuan saya terusik. Yang pertama, kenapa Ranu Lus titik koordinatnya dirahasiakan dan merupakan kawasan terlarang di Semeru? apakah karena medan yang ditempuh untuk mencapai ke sana sangat berbahaya dan penuh mistis, sarang makhluk halus misalnya? Yang kedua, Ranu Lus disebut juga sebagai Danau Perawan di Ranu Tompe. Apa karena tempat tersebut belum pernah dijamah orang hingga saat ini masih perawan ataukah ada arti lain dibalik kata 'Perawan'?
Nama: Nur Oktaviani
BalasHapusDomisili: Purwokerto
Twitter: @nungi1
Iki Palek. Penasaran kenapa hanya wanita yang melakukan tradisi itu. Jika jari merupakan simbol kerukunan, maka memotong jari sama dengan mengurangi bahkan menghilangkan kerukunan tersebut. Lalu ketika anggota keluarganya mati, wanita Dani juga memotong jarinya, bukankah itu sama saja melipatgandakan kesedihannya? Pada umumnya memotong anggota tubuh hanya dilakukan karena kecelakaan atau sebagai sanksi atas tindakan yang menyimpang, namun mengapa memotong jadi di sana malah menjadi "tradisi"?
Nama = Zuraida Nur Rahmi Hapsari
BalasHapusDomisili = Ciamis, Jawa barat
Twetter = @Setiaraida
Ketiganya membuat saya penasaran tak ketulungan, sebab ini kali pertama saya mendengar tentang Iki palek, Ranu lus, dan wayang klithik. Namun Iki palek ternyata lebih menyita perhatian saya dqn mekbuat mata terbelalak. Tiba-tiba saya membayangkan kenyerian rasanya apabila salah satu ruas jari yang saya miliki terpotong tanpa sengaja, misal karena sebuah kecelakaan. Apalagi tradisi ini yang justeru dengan sengaja mewajibkam setiap perempuan untuk memotong ruas jari yang di miliki sebagai cara menunjukan kesedihan yang mendalam atas kematian keluarganya, baik itu sang ibu, ayah, suami, anak, kakak dan sebagainya. Bukankah kematian itu sendiri memang suatu kesedihan? Bukan kah dengan memotong ruas jari malah melipat gandakan kesedihan tersebut? Kenapa pula jari yang di anggap sebagai sebagai sebuah simbol kerukunan dan kesatuan harus menjadi korban dalam tradisi ini? Dan pertanyaan pentingnya kenapa tradisi ini hanya dilakukan oleh kaum perempuan saja?
Nama : Hestari Nur Rizalah
BalasHapusKota Domisili : Jombang
Twitter : @hestaririza
"Kenapa kamu tertarik tentang hal Indonesia tersebut?"
Pada dasarnya saya menyukai cerita yang berbau mistis. Apalagi mistis yang disampaikan bukan hanya sekedar mistis sembarangan, dalam artian mistis itu ada kaitannya dengan sejarah di suatu daerah.
Begitu saya membaca cuplikan ketiga judul cerpen itu, magnet kemistisan itu muncul pada cuplikan cerpen yang kedua, Ranu Lus. Menarik dan cukup membuat rasa penasaran saya membuncah. Apalagi Semeru adalah objek panorama sunset dan sunrise yang begitu menakjubkan. Meskipun jujur saya belum pernah melihat view nya secara langsung, ketakjuban telah muncul dari cerita kawan maupun informasi dari social media. Semoga Tuhan memberi kesempatan untuk berkunjung kesana. Amin.
Tentang Danau Perawan. Tentang Zona Misterius. Tentang teka-teki kerahasiaan koordinat zona tersebut. Apa makna dibalik kata "Perawan" ? Mengapa harus ada zona yang koordinatnya dirahasiakan? Apakah semistis itu? Cerita dan amanat apa saja yang bisa dibagikan dari bumi Semeru ini? Penasaran..
Ditunggu ulasan yang selengkap-lengkapnya.. ^^
Nama: Muhajjah
BalasHapusEh, alo, saya jalan-jalan di sinih.
Lalu ikutan.
Ngahahahahah....
Saya tertarik dengan iki palek. Soalnya, soalnya... nggak kebayang aja tiap kehilangan salah satu anggota keluarga juga akan kehilangan satu ruas jari. Walaupun tertarik, saya harap budaya ini sudah nggak diterapkan...
Terima kasih mba udah main-main di sini hehehe. Iya, saya juga masih "ngilu" mengingat cerpennya. Tapi biasanya sih, budaya itu tetap dilestarikan.
HapusNama : Fita
BalasHapusTwiter : @fitania09
Kota : Malang
Aku tertarik pada Ranu Lus dari cerpen "Kunang-kunang Ranu Lus". Jujur saja selama ini yang paling bergema di kawasan Semeru adalah Ranu Pane dan Ranu Kumbolo sedangkan untuk Ranu Lus aku baru tau dari GA ini. Sementara aku tinggal di kawasan yang bisa dibilang dekat dengan Semeru. Karena Malang memang dikelilingi pegunungan, tapi aku tak pernah mendengar cerita ataupun nama Ranu Lus. Jika memang merupakan zona terlarang dan sampai harus dirahasikan titik koordinatnya pasti ada sebab musababnya. Tapi bagaimana dengan penduduk lokal, apa mereka juga dilarang kesitu atau hanya kepala suku yang boleh mengunjungi Ranu Lus. Secara dikatakan danau perawan aku berasumsi bahwa tak sembarang orang boleh kesana. Mungkin ada hal khusus yang menyebabkan Ranu Lus disimpan rapat keberadaannya. Jika saja ada yang bisa memberi tau info sedikit saja tentang Ranu Lus pasti aku sangat senang :). Info seputar Ranu Lus memang tak banyak, oleh sebab itu aku ingin Ranu ini diceritakan asal muasalnya hingga disebut danau perawan hingga posisi koordinatnya saja dirahasiakan. Kenapa, apa dan bagaimana seolah berputar-putat di otakku tentang cerita lengkap Sang danau perawan :)
Nama: Ayuni Adesty
BalasHapusTwitter: @ayuniadesty
Kota domisili: Klaten
Tertarik dengan "Ranu Lus" dalam cerpen 'Kunang-Kunang Ranu Lus"
Karena dirahasiakan titik kokordinatnya, justru semakin menimbulkan rasa ingin tahu. Apalagi "kunang-kunang" ada hubungannya dengan mitos orang mati. Tapi dibalik mitos dan mungkin cerita mistisnya, saya ingin tahu tentang keindahan alam danau ini. Sangat disayangkan jika situs-situs wisata yang menjadi kekayaan Indonesia hanya menjadi "harta karun terpendam" karena susahnya akses ke sana.
Saya milih Iki Palek dari cerpen berjudul "Iki Palek, Sebuah Perih Rindu Tak Berkesudahan". Alasannya karena belum pernah dengar sekalipun, jadi saya makin penasaran dan ingin mengulik lebih dalam. Nah, tapi yang membuat saya makin pensaran dan ingin mengulik tentang asal-usulnya adalah itu tentang yang wanita Suku Dani potong jari. Gila! Tapi unik & bikin ngilu aja sih. Beuh, gak kebayang deh kalau jadi wanita Suku Dani
BalasHapusNama: Musdalifah Putri
Kota Domisili: Tangerang Selatan
Akun Twitter: @MusdalifahYeaa
Neneng Lestari
BalasHapus@ntarienovrizal
Aceh
Iki Palek
bukan tanpa alasan aku milih "hal" indonesia yang satu itu. Karena geram sekali mengetahui kenyataan ruas jari wanita harus di Potong. Kenapa selalu perempuan dan perempuan yang nerima hal kayak gtu. Rasanya kurang terima hal kayak gtu masih terjadi di Indonesia. Dayak aja yang dulu telanjang udah mulainpake baju, masa tradisi sadis gitu masih di pertahankan? Apa tidak ada ada komnas ham yang melihat ini?
Khairiah
BalasHapus@HarieKhairiah
Banda Aceh
Iki Palek,
Kenapa simbol kekuatan, kerukunan harus ruas jari?kenapa harus dipotong tidak diwarnai hitam saja?kenapa wanita yang harus dipotong ruas jarinya bagaimana dengan kaum laki-lakinya.Membaca judul dan sedikit penjelasan mengenai kebiasaan memotong ruas jari pada suku dani, membuat banyak pertanyaan yang timbul di kepala. Bikin penasaran habis kalau nggak baca sendiri bukunya,
Nama: Aya Murning
BalasHapusKota: Palembang
Twitter: @murniaya
Iki Palek. Aku beneran heran deh kenapa harus mengorbankan bagian tubuh bahkan ketika si wanita Dani yang berkorban itu sedang berduka karena kehilangan anggota keluarganya meski si jari dianggap melambangkan ini itu. Bagaimana jika semasa hidup si wanita Dani ada 10 anggota keluarganya yang meninggal? Haruskah seluruh ruas jarinya dihabiskan? Oh ya, ruas jari yang dimaksud ini jari tangan atau kaki ya? Nggak kebayang deh kalau jari tangan dihabisin semua. Bagaimana ia akan bekerja dan melakukan aktifitas lainnya dengan lancar jika tanpa jari? Makanya aku paling penasaran sama yang ini karena aku belum bisa menalar apa guna dari aturan adat potong ruas jari itu.
Jiah @jiahjava Jepara
BalasHapusWayang Klithik.
Saya pernah ikut Teater dan sukaaa wayang orang. Wayang Klitik bkn wayang orang tapi spt boneka.
Wayang merupakan kebudayaan jaman dulu dan jujur sekarang jarang dimainkan. Selain krna harganya di atas rata2, anak2 muda jmn sekarang sdh tdk tertarik lg dg wayang. Kalau ada bs dihitung jari.
Saya sendiri tdk habis pikir dg pengorbanan dalang dan sindennya. Jangan dikira hanya duduk semalam sampai subuh begitu saja. Duduk dalang dan sinden tidak biasa, pun ritual2 yang harus dilakukan sblm show.
Kira2 apa jadinya kalau ritual tsb dimodern kan???
Iki Palek.
BalasHapusSaya tertarik dengan iki palek karena setahu saya tradisi "potong jari", pernah saya tahu dari film Danias, tapi saya nggak begitu tahu itu suku Dani atau bukan.
Kalau dipikir-pikir orang yang sedang berbelasungkawa kok ya malah ditambah rasa "sakit"nya dengan memotong jarinya, padahal sudah ngerasa "sakit" karena ditinggal oleh anggota keluarga, tapi ya yang namanya tradisi/budaya susah dihilangkan.
Saya masih penasaran, kenapa mereka bersedia dengan kerelaan hati mau melakukan semua itu? Apakah ada hukum adat yang mengatur semua itu? Terus kenapa bisa, asal-muasalnya dari apa? Apakah tradisi itu sudah ada sejak jaman dahulu kala? Dan kenapa harus wanita? Apakah karena Wanita itu dikenal rela berkorban mangkannya hanya wanita? Terus tradisi potong jari itu melanggar hak asasi manusia nggak ya u,uu
Ah, masih banyak hal yang bikin penasaran
Tapi kerelaan hati itulah, yang bikin budaya mereka tetap ada hingga kini.
Semacam bingung juga sih ya, di Satu sisi seperti nggak mendukung tindakan itu, tapi di sisi lain ya itu kan budaya mereka yang harus tetep dihargai jadi apapun yang terjadi mereka harus tetap menjalankan itu semua demi melestarikan budaya mereka.
Mita Oktavia
@Oktaviamithaa
Bogor, Jawa Barat
Nama : Latifah
BalasHapusKota : Bandar Lampung
Twitter: @latifah407
Iki Palek
Alasan saya tertarik dengan tradisi potong jari pada suku dani karena saya kasihan pada wanita-wanita yang harus mengikuti tradisi potong jari. keiris pisau aja perih banget. apalagi sampai di potong ruas jarinya. Apalagi yang melakukan adalah wanita yang anggota keluarganya meninggal. Saya yakin hatinya lebih perih teriris ketimbang ruas jarinya yang di iris. Miris!
Nama : Dhani
BalasHapusKota: Jeneponto
Twitter: @DhaniRamadhani
Wah, seru ini bukunya karena tentang cerita lokal, saya selalu suka cerita-cerita macam ini.
Saya memilih Iki Palek
Saya malah berdebat dengan pemikiran saya sendiri tentang hal ini, selain saya berpendapat memotong ruas jari adalah bentuk -bisa dibilang- simbolis dari merasa kehilangan, saya juga merasa ini tidak adil karena tentulah didalam hatinya wanita-wanita jauh merasa kehilangan sanak saudaranya. Saya penasaran, apa hanya wanita saja yang seperti itu? saya juga penasaran siapa yang menetapkan adat seperti ini, lelakikah atau wanita? yah pokoknya penasaran. hehehe.
Jadi penasaran deh sama semua cerita di dalamnya.
nama : Ovie Ar Rodhiy
BalasHapuskota : Yogyakarta
twitter : @ArRodhiy
Waahh, seru ini bukunya isinya tentang cerita lokal yang mungkin tak banyak orang tau. Termasuk saya, hehe :D setelah saya cari tau ketiga hal tsb di mbah gugel, saya baru tau dari 3 hal di atas ini tentang "Iki Palek", "Ranu Lus", "Wayang Klithik", salah satunya ternyata ada di daerah asal saya yang bahkan saya sendiri tidak tau. hehe saat ini saya tinggal di jogja tapi daerah asal saya dari sragen. ya sragen. yang kalo orang/anak sragen kadang nyebutnya "sragentina" :D dan bahkan tak banyak juga orang tau tentang kota sragen, karena menurut pengalaman saya kebanyakan orang/temen yg saya tanya jarang tau sragen itu mana. he (*yah malah cerita) hehe
oke. saya tertarik pada wayang klithik. saya pengen tau gimana perkembangan budaya wayang klithik di jaman modern sekarang ini. kalo dulu saya tau tentang wayang itu ketika masih kecil saat SD. itu pun dulu di pake saat org punya gawe entah nikahan,sunatan, ato lahiran. biasanya untuk hiburan dan dilakukan di malam hari sampe subuh. tapi bukan wayang klithik yang dipake. Jaman saat sya kecil itu dulu orang banyak yg menyukai hiburan wayang tsb terutama org2 tua dan dewasa. bahkan ketika ada org yg punya gawe dan nanggep wayang org2 sekampung pd berbondong2 untuk menonton. kebayang ya jd kyk nonton bareng gitu, bak layar tancep,haha :D krn dlu masih jarang yg punya TV dll jd hiburann tsb hal yg menyenangkn. Nah, tradisi wayang klithik ini apakah msh banyak peminatnya ya di jaman modern skrg ini? seperti apa wayang klithik ini biasanya digunakan? apakah daerah2 tertentu masih ada yg nanggap wayang ketika punya gawe spti di daerah sya dlu? klo dlu org yg nanggap wayang di daerah sya itu adalah org2 yg dianggap mampu scra ekonomi, karena memang mahal. terus lalu bagaimana cerita yg ada di buku senja yg mendadak bisu ini?? menceritakan tentang setting waktu jaman dulukah atau di jaman sekarangkah? sepertinya dlm buku Senja yg Mendadak Bisu sangat unik dan menarik sehingga dlm ulasan dan giveaway kali ini cerita wayang klithik salah satu cerpen yg membuat blog bibli terpukau. dan saya juga jadi penasaran pengen tau, :D jadi penasaran sama semua ceritanya :D
Nama: Siti Nur Cahyanik
BalasHapusKota: Kec. Sumbersari, Jember
twitter: @ancahyanik
Saya tertarik dengan Ranu Lus,
"Kenapa kamu teratarik dengan hal Indonesia tersebut?"
Karena, judulnya adalah kunang-kunang Ranu Lus, tapi tempat itu disebut zona perawan. saya penasaran kenapa disebut zona perawan. apakah orang yang datang kesana akan mendapatkan suatu akibat tertentu. dan apa ada hubungannya dengan kunang-kunang. lalu kenapa koordinatnya di sembunyikan. ini adalah hal yang misterius yang membuat orang penasaran. karena, jawabannya tidak bisa dinalar.
Nama : Merida Merry
BalasHapusKota : Duri, Bengkalis, Riau
Twitter : @meyrida2581
Saya tertarik dengan "Iki Palek"
Tradisi potong jari bagi wanita suku Dani membuat saya sungguh penasaran. Ada semacam kecurigaan berkelebat di pikiran saya, jangan2 tradisi ini adalah salah satu bentuk pelarian laki-laki dari tanggung jawabnya sekaligus rasa bersalahnya. Saya jadi berimajinasi sendiri, bagaimana awalnya tradisi ini lahir. Mungkinkah itu adalah sebagai bentuk pertanggung jawaban wanita karena gagal 'memuaskan' keinginan pria ?
Saya Nurul Prihatin (cowok tulen),
BalasHapussaat ini tinggal di jogja, @talas065 akun twitter saya, mampir ya!
Saya tertarik dengan Wayang Klitihik. Alasan pertama, beberapa bulan terakhir saya sering diskusi pewayangan dengan beberapa teman. Berikutnya terus terang, seingat saya ini baru pertama mendengar tentang wayang klithik. Yang selama ini saya tahu hanyalah wayang kulit dan wayang golek padahal banyak jenis wayang di Indonesia. Nah, dari sini saya sadari bahwa saya adalah bagian dari generasi yang membantu meruntuhkan bangsa. Aish! Seperti wayang-wayang yang lain, tentu ada cerita yang harus dimainkan agar wayang ini menjadi sejatinya wayang, hehe. Biasanya cerita yang dibawa adalah lakon Ramayana dan Mahabarata dari India. Tapi baru saja saya googling, wayang klithik lebih sering membawakan lakon Panji dan Damarwulan yang berasal dari lokal (Indonesia). Sebenarnya lakon apapun itu terserah sang dalang. Iya to! Terakhir, keterterikan saya pada pesan kearifan apa yang terselip dibalik wayang yang terbuat dari kayu pipih ini. Kenapa dibuat pipih, tidak bulat seperti wayang golek serta kapan dan untuk tujuan apa pertama kali wayang ini muncul.
Nama: Dede Idar
BalasHapusDomisili: Ciamis
Twitter: @idar_19
Saya tertarik pada Ranu Lus. berhubung saya belum pernah berkunjung ke semeru dan belum baca juga cerpen 'Kunang - Kunang Ranu Lus'. saya semakin penasaran dan ingin tahu, kenapa danau di ranu tompe disebut dengan danau perawan? bagaimana sejarahnya? kenapa pula titik koordinatnya dirahasiakan? cerita - cerita mistis seperti apa yang pernah terjadi? ini benar - benar membuat saya penasaran. Ingin membaca cerpennya juga. Semoga aku bisa berkunjung ke danau perawan.
Nama: Ani Purditasari
BalasHapusKota: Jambi
Twitter: @Anny_Tears
Iki Palek dari cerpen Iki Palek, sebuah perih rindu tak berkesudahan.
Pertama kali mendengar istilah "Iki Palek" yang ada di fikiran saya adalah ini tradisi berasal dari Jawa, soalnya kata "Iki" lebih sering saya dengar dalam bahasa Jawa. Dan ternyata saya salah besar, Iki Palek rupanya nama sebuah tradisi Suku Dani dari Lembah Baliem. Jujur saja ini membuat saya penasaran, apa sih arti Iki Palek sebenarnya? Istilahnya mirip bahasa Jawa, tapi tradisi asli dari Lembah Baliem.
Fakta "mengerikan" saya temukan setelah membaca sedikit penjelasan soal Iki Palek di blog ini, Iki Palek adalah sebuah tradisi memotong jari bagi wanita Suku Dani. Sadis.
Parahnya lagi Iki Palek dilakukan saat ada keluarga yang meninggal. Bukankah menjadi kemalangan yang beruntun? Sudah ditinggal orang yang disayangi, malah harus kehilangan jari. Sungguh tradisi yang tidak masuk oleh nalar saya.
Alasan orang-orang Suku Dani memotong jari karena jari simbol kerukunan, kesatuan juga kekuatan dalam diri manusia. Saya setuju dengan perumpamaan simbol mereka, tapi kenapa harus jarinya dipotong? Apa biar orang yang ditinggal merelakan kepergian keluarganya seperti mereka merelakan kehilangan jarinya?
Ah ya, saya ingat. Saya pernah menonton film anak Indonesia yang di dalamnya juga ada tradisi potong jari saat kehilangan anggota keluarga, tapi di dalam film itu bukan wanita yang melakukan potong jarinya, tetapi laki-laki. Apa Iki Palek ini sebenarnya adalah tradisi yang sama dengan yang ada di film tersebut?
Satu lagi pertanyaan yang mengganjal dalam otak saya, apa wanita Suku Dani harus memotong seluruh jarinya apabila ada sepuluh orang keluarganya meninggal?
Saya harus membaca buku ini agar rasa penasaran saya bisa terjawab.
Link share: https://mobile.twitter.com/Anny_Tears/status/601572868930011136
Nama : LIski Husdila
BalasHapusKota : Jambi
Twitter : LiskiHS
Saya tertarik dengan "Ranu Lus" yang dirahasiakan koordinatnya. Saya penasaran alsan dirahasiakan, dan darimana orang-orang tau adanya danau perawan. Dan mitos-mitos apa yang pernah terjadi sehingga tempat tersebut dijadikan zona terlarang.
Nama: Amaliya Khamdanah
BalasHapusDomisili: Demak
Twitter: @Liya_2407
3. Wayang Klithik dari cerpen berjudul "Penerus Klithik". Berasal dari Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus yang berada di kaki Gunung Blalak. Terbuat dari kayu pipih, diukir sesuai karakter yang beragam dan dicat warna-warni seperti wayang kulit. (halaman 128)
"kenapa kamu tertarik hal Indonesia tersebut?"
Sejak tergabung dalam organisasi majalah, Aku mulai penasaran akan hal yang satu ini. yups wayang!
sejak kecil aku selalu diberitahu oleh bapak, mengenai pandawa limo -tokoh wayang kulit dalam kisah Mahabarata. tapi setelah membaca ulasan di blog ini aku mulai penasaran dengan Wayang Klithik.
Hah wayang apakah itu? sejenis wayang kulit atau apa? lalu seperti apa ceritanya? apakah ceritanya juga menggambarkan tentang sifat dan jati diri manusia, seperti pandawa limo? atau bahkan seperti punakawan wayang asli Jawa?
aku juga baru dengar kalau di Kudus ada wayang Klithik. padahal kota tempat tinggalku bersebelahan, Demak dengan Kudus.
Ah ini sangat keren dan memukau!
Nama : HAZIMUL IHSANI
BalasHapusKota : SELONG, Lombok Timur
Tw : @hazimul_ihsani
Ike Pikek, membuat saya benar-benar merenung, seandainya itu terjadi di daerah saya.. benar-benar tradisi yang ekstrim..
ini yang kemudian membuat saya menjadi ingin tau lebih tentang tradisi ini. sesuatu yang tidak masuk akal akan selalu membuat kita selalu bertanya . kenapa ? . dan akan terus menelusuri sampai kepada jawaban pasti dan pemahaman lebih ..