Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Ulasan Buku: Selamat Datang, Bulan dan Bahaya-Bahaya yang Indah

Gambar
Edited by Me Puisi-Puisi TR dan WJ "Dengan ini saya menyatakan akan selalu memuja puisi-puisi TR dan WJ." ujarku tahun lalu usai tuntaskan buku Cara-Cara Tidak Kreatif untuk Mencintai tahun ini, keduanya muncul lagi alih-alih bersekutu, mereka punya satu-satu tiada lagi peraduan kata tiada lagi selang-seling rasa mulai lagi bagai awal jumpa punya WJ biru malam sanding yuwana ungu punya TR merah-oranye petang nan semu milik WJ perihal rasa melankolis dan melena milik TR tentang dilema kritis dan mengena bagai helai kain keduanya saling jalin yang satu berbahaya satu lagi penuh daya

Ulasan Buku: Pirgi dan Misota + Giveaway

Gambar
Judul :  Pirgi dan Misota Penulis: Yetti A.KA Penerbit: DIVA Press Tahun : 2019 Dibaca : 21 September 2019 Rating : ★ ★ ★ “Betapa terbiasa aku menghadapi hidup ini dengan memejamkan mata. Seolah dengan begitu masalahku selesai begitu saja. Padahal, tentu tidak. Kata Misota, kau boleh saja menggunakan cara itu. Setiap orang harus punya cara menyiasati kebuntuannya.” (hlm. 25) Seperti biasa, Indra duduk sendirian di sebuah bangku. Setidaknya seminggu dua kali bangku itu menjadi teman Indra selepas berlari mengelilingi taman yang kerap disinggahi untuk orang-orang yang berminat akan kebugaran mereka. Bangku itu sedikit tersembunyi, berada di balik pohon besar nan riPirgi dan Misota    Pirgi tahu ia jatuh cinta pada Nodee ketika dirinya diajak ke sebuah ruangan penuh buku-buku di sebuah rumah kecil di lingkungan padat penduduk—tempat yang menjadi saksi pergumulan perdana mereka. Dengan tidak menghiraukan jarak umur 25 tahun di antara mereka dan ibunya Pirgi...

Ulasan Buku: Flowers over the Bench + Tiga Tanya Tentangmu

Gambar
Judul : Flowers over the Bench Penulis: Gyanindra Ali Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun : 2019 Dibaca : 1 Agustus 2019 Rating : ★ ★ ★ Seperti biasa, Indra duduk sendirian di sebuah bangku. Setidaknya seminggu dua kali bangku itu menjadi teman Indra selepas berlari mengelilingi taman yang kerap disinggahi untuk orang-orang yang berminat akan kebugaran mereka. Bangku itu sedikit tersembunyi, berada di balik pohon besar nan rindang yang konon ditunggui oleh makhluk halus entah apa. Cerita-cerita mistis berseliweran mengenai pohon itu yang merembet ke bangku yang jarang diduduki itu. Saat orang-orang menjauhi area itu karena takut akan akibat yang akan timbul dari cerita simpang-siur itu, Indra dengan senang hati mendekatinya karena jarang yang melewati area itu. Layaknya preman pangkalan yang punya kawasan, Indra bagai punya bangku itu untuk dirinya sendiri. Indra sudah nyaman dengan kesendiriannya. Tiada orang yang mau mendekatinya dan tidak ada keinginan dirinya un...