Sampul |
Pengarang : Devlin Putra
Penerbit : Bukune
Tahun : 2015
Dibaca : 6 Desember 2015
Rating : ★★★
Tahun : 2015
Dibaca : 6 Desember 2015
Rating : ★★★
Seperti judulnya, buku ini adalah kumpulan pertanyaan yang dijawab dengan ilustrasi khas penulis. Pertanyaan-pertanyaan itu didapat dari akun ask.fm-nya yang terkenal itu—serius deh, 'likes'-nya sudah lebih dari satu juta. Aku lebih dulu tahu Devlin dari akun ask.fm-nya ketimbang bukunya. Aku semakin penasaran apa isi buku yang ditulis olehnya.
Ada tiga tokoh sentral yang menjawab pertanyaan. Devlin itu sendiri, Tomi, dan kembaran Tomi—Lili. Siapa itu Tomi dan Lili? Mereka adalah tokoh buatan yang menemani kesendirian Devlin di hari-harinya yang sepi. Bila dilihat dari akun ask.fm-nya yang masih terus menjawab pertanyaan para Anon (sebutan penanya yang tidak memberikan nama atau anonim) ataupun bukan Anon, Devlin masih menempati peringkat pertama dalam kemunculan di setiap pertanyaan.
Buku yang menarik dan menghibur. Ciri khas menjawabnya juga menyenangkan. Beberapa bagian membuat tertawa. Bagian lain sungguh filosofis dengan petuah-petuah yang ringan tapi bermakna. Cocok sebagai materi remaja. Sayangnya, walaupun diberi tema bab sebagai pemisah, penataan kontennya membosankan karena bertipe pertanyaan-dan-jawaban; itu-itu saja.
Aku diingatkan kembali soal jawaban Devlin pada gambar di samping yang aku ambil dari halaman 109. Tentang bagaimana proses adalah peran utama dalam segala hal. Jika kau terus berproses dan konsisten melakukannya, yakinlah pada akhirnya kau akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dan, lagi, aku diingatkan tentang kekuatan sebuah media sosial di era canggih seperti sekarang. Tentang bagaimana media sosial sangat cepat membagikan informasi. Tentang bagaimana media sosial memberikan kontribusi terbesar bagi seseorang atau kelompok untuk mengembangkan dan mensosialisasikan karya.
Pada akhirnya, aku terhibur dengan buku ini. Petuah-petuah ringannya dileburkan dengan humor dan ilustrasi yang menarik. Aku bisa bilang buku ini penting buat remaja sekarang. Riset membuktikan kebanyakan dari mereka hanya peduli pada diri sendiri dan susah menerima masukan dari orang lain—orangtuanya, apalagi. Teruslah menginspirasi, Devlin! Teruslah jadi baik!
Akun ask.fm Devlin bisa dikepoin di sini.
Ada tiga tokoh sentral yang menjawab pertanyaan. Devlin itu sendiri, Tomi, dan kembaran Tomi—Lili. Siapa itu Tomi dan Lili? Mereka adalah tokoh buatan yang menemani kesendirian Devlin di hari-harinya yang sepi. Bila dilihat dari akun ask.fm-nya yang masih terus menjawab pertanyaan para Anon (sebutan penanya yang tidak memberikan nama atau anonim) ataupun bukan Anon, Devlin masih menempati peringkat pertama dalam kemunculan di setiap pertanyaan.
Buku yang menarik dan menghibur. Ciri khas menjawabnya juga menyenangkan. Beberapa bagian membuat tertawa. Bagian lain sungguh filosofis dengan petuah-petuah yang ringan tapi bermakna. Cocok sebagai materi remaja. Sayangnya, walaupun diberi tema bab sebagai pemisah, penataan kontennya membosankan karena bertipe pertanyaan-dan-jawaban; itu-itu saja.
***
Aku diingatkan kembali soal jawaban Devlin pada gambar di samping yang aku ambil dari halaman 109. Tentang bagaimana proses adalah peran utama dalam segala hal. Jika kau terus berproses dan konsisten melakukannya, yakinlah pada akhirnya kau akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dan, lagi, aku diingatkan tentang kekuatan sebuah media sosial di era canggih seperti sekarang. Tentang bagaimana media sosial sangat cepat membagikan informasi. Tentang bagaimana media sosial memberikan kontribusi terbesar bagi seseorang atau kelompok untuk mengembangkan dan mensosialisasikan karya.
***
Pada akhirnya, aku terhibur dengan buku ini. Petuah-petuah ringannya dileburkan dengan humor dan ilustrasi yang menarik. Aku bisa bilang buku ini penting buat remaja sekarang. Riset membuktikan kebanyakan dari mereka hanya peduli pada diri sendiri dan susah menerima masukan dari orang lain—orangtuanya, apalagi. Teruslah menginspirasi, Devlin! Teruslah jadi baik!
Akun ask.fm Devlin bisa dikepoin di sini.
"3 hal penting: (1) kuliah tidak 100% penentu suksesnya masa depan, (2) jangan buang masa hidupmu melakukan apa yang tidak kamu suka, (3) hanya kamu yang bisa mengendalikan hidupmu, bukan orang lain." (hal. 109)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar