Pengarang : Kate DiCamillo
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2014
Dibaca : 27 November 2015
Rating : ★★★★
***
Tahun : 2014
Dibaca : 27 November 2015
Rating : ★★★★
"Edward tahu bagaimana rasanya berulang kali mengucapkan nama orang-orang yang kautinggalkan. Ia tahu bagaimana rasanya merindukan seseorang. Jadi ia mendengarkan. Dan ketika ia mendengarkan, hatinya terbuka lebar dan terus melebar." (hal. 97)
Buku ini menjadi begitu terkenal setelah, katanya, muncul dalam satu adegan drama Korea. Tetapi bukan karena itu aku ingin membacanya, penilaian dan ulasan orang-orang terhadap buku inilah yang membuatku harus membacanya.
***
Edward Tulane adalah kelinci porselen. Ia dipesan khusus oleh seorang nenek bernama Pallegrina untuk ulang tahun cucunya, Abilene, yang ketujuh. Sungguh menjadi kebahagiaan sang cucu mendapatkan teman baru dalam hidupnya. Hingga suatu ketika Edward Tulane jatuh dari kapal yang membawa Abilene dan orangtuanya untuk berlibur.
Selama bertahun-tahun, Edward berpindah-pindah tempat dan "majikan". Anehnya, tumbuh rasa sayang Edward kepada majikan-majikan yang menemukan dan membawanya ketika mereka pergi dan meninggalkannya. Ia ingat pada satu kalimat Pallegrine yang berujar padanya, "Kau mengecewakan aku."
Kalimat Pallegrine tidak dimengerti Edward hingga ia mengalami sendiri perjalanan menakjubkannya. Setelah ditemukan, lalu ditinggalkan, lalu sendirian, lalu ditemukan lagi, ditinggalkan lagi, sendirian lagi, dan bergulir seperti itu. Saat-saat sendirian itulah membuat Edward Tulane berpikir bahwa ketika ditinggalkan, ia merindukan orang yang menemukannya itu. Hingga pada akhirnya ia mengerti arti rasa sayang dan kecewa.
Drama Korea "My Love from the Star" |
Dengan jumlah halaman yang tidak sampai 200, selain cerita yang begitu filsafat dengan banyak pelajaran tersirat namun masih mudah dipahami, buku ini juga menyuguhkan ilustrasi dari seorang Bagram Ibatoulline. Walau tidak banyak, ilustrasi yang khas dan hidup bagai betulan menyempurnakan kisahnya. Aku yakin setiap orang yang membaca buku ini, geming porselen Edward akan terpatri dalam ingatan.
"Ia ingin sekali bisa menangis." (hal. 99)
Bab Dua Puluh Dua adalah bagian yang sangat kusuka! Adalah ketika Edward bertemu dengan semua orang yang menemukannya dan menyayanginya. Dari Abilene hingga seorang anak yang menemukannya terkait di tiang di sebuah kebun sayur, semuanya ada di ruangan itu. Dan semuanya menginginka Edward untuk tinggal dan menahannya untuk pergi hingga ia menangis. Akhirnya Edward menangis!
Singkatnya, buku ini berkisah bagaimana perjalanan hidup membuatmu mengerti akan rasa sayang dan cara mengantisipasi rasa kecewa. Bacalah dan kau akan menerima gambaran bahwa Edward Tulane boneka porselen yang memiliki hati.
"Menyedihkan sekali. Tidak ada gunanya melanjutkan hidup kalau kau merasa seperti itu. Tak ada sama sekali. Kau harus punya kemauan. Kau harus dipenuhi harapan. Kau harus ingin tahu siapa yang akan menyayangimu, siapa yang akan kausayangi selanjutnya." (hal. 176)
Ah jadi inget pengen baca buku ini karena sinopsisnya menarik,covernya cantik dan muncul di goodreads recomendation. Tapi gue lupa masukin ke daftar wish list jadi ngga dibeli. Hahaha.. Makasih Raaf! Btw, gue malah baru tahu buku ini ada di drama korea.
BalasHapus