23 Februari 2015

Animal Farm

Sampul
Judul : Animal Farm
Pengarang : George Orwell
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun : 2015
Dibaca : 21 Februari 2015
Rating : ★★★★

"Kaki empat baik, kaki dua jahat!" (hal. 48-49)

Pertama dan paling utama yang menjadi pengingatku akan buku ini adalah Napoleon. Dia seorang yang tak gentar untuk mendapatkan apa yang dia mau. Dengan kepandaian berbicaranya, dia melakukannya dengan, yeah, mulus; amat mulus. Aku ingat ketika dia berhasil menggulingkan saudaranya, Snowball, yang bahkan memiliki andil yang lebih besar darinya. Sungguh mengesankan Napoleon ini. 

Awal mula cerita dimulai ketika Major memiliki niat baik dari mimpi indah yang dia alami beberapa malam sebelumnya. Major berpidato di depan khalayak yang ada untuk pemberontakan. Dia ingin mereka berdiri di atas kaki mereka sendiri. Tanpa ada campur tangan orang lain yang menyuruh-nyuruh mereka, memperbudak mereka. Dan akhirnya pemberontakan terjadi setelah Snowball dan Napoleon memrakarsainya.

***

Nah. Sudah bisa dibayangkan apa yang sebenarnya terjadi pada Snowball dan Napoleon. Kalian pasti berpikir ini terjadi antara manusia. Pemberontakan ini. Mimpi indah Major. Dan kejadian-kejadian setelahnya. Kincir-kincir angin. Sayangnya, itu tidak benar, karena semua pelakunya, tokoh-tokohnya, adalah hewan.

First Edition Book Cover
Buku ini hanya sekitar 150-an halaman, tetapi setiap halamannya mengandung makna. Aku terkesan, Sungguh. Aku pasti ingat ketika Snowball dan Napoleon bersama-sama melakukan pemberontakan untuk ambil alih tempat. Dan ketika Napoleon menjadi penguasa tempat itu yang aturannya sangat disayangkan oleh hewan lain karena sepertinya sudah tidak seperti apa yang ada pada mimpi indah Major. Tapi mereka—para hewan ini—tetap saja mematuhi Napoleon karena dia pandai berbicara.

Banyak hal yang dapat kau pelajari dari buku ini, yang disebut sebagai novel alegori politik. Apa yang datang dengan baik bisa berakhir dengan buruk, dengan hanya seorang yang sangat berpengaruh. Dan pengaruh itu bisa didapat hanya dengan bicara dan menyebarkannya bagai virus.

Eric Arthur Blair aka George Orwell (1903-1950)
Boxer adalah karakter favoritku di sini. Ketika apa yang dia katakan untuk akan bekerja lebih keras dan mengagungkan Napoleon. Dia tipe penurut dan menerima segala perintah; entah bodoh atau lugu. Dan dia sangat Napoleon, jangan tanya kenapa.

Buku ini diterjemahkan oleh mediang guru besar UGM, Bakdi Soemanto. Jangan ragukan tentang isinya. Tapi sayang, aku sedikit tidak suka dengan sampulnya karena ada unsur babinya. Memang babi mendominasi, tapi ayolah, ini masalah selera. Secara keseluruhan, ini buku bagus!

"Kaki empat baik, kaki dua lebih baik!" (hal. 133)

1 komentar :

  1. Salah satu buku klasik yang masuk kategori sastra dunia yang gampang dicerna :)

    BalasHapus