Judul : Pemisahan Raga
Judul Asli : Unwind
Judul Asli : Unwind
Pengarang : Neal Shusterman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2013
Dibaca : 31 Agustus 2013
Rating : ★★★★★
Sampulnya keren ya... Seger kayak buah jeruk yang baru dipetik. Beda banget sama sampul asli yang diterbitkan oleh Simon & Schuster Books.
Wow! Bahkan ketika jumlah halaman tidak lagi penting, kau akan terus membaca ketika jalan ceritanya begitu memikat. And, I felt that! Sangat disayangkan karena harga novel yang tidak murah harus aku baca dengan sangat cepat. Tapi apa? Itu berarti aku sangat menikmati ceritanya bahkan ingin cepat-cepat sampai di bagian akhir cerita.
Wow! Bahkan ketika jumlah halaman tidak lagi penting, kau akan terus membaca ketika jalan ceritanya begitu memikat. And, I felt that! Sangat disayangkan karena harga novel yang tidak murah harus aku baca dengan sangat cepat. Tapi apa? Itu berarti aku sangat menikmati ceritanya bahkan ingin cepat-cepat sampai di bagian akhir cerita.
Sampul yang Serem |
Apa itu pemisahan raga? Singkatnya, mereka adalah orang atau oknum yang menjual organ-organ dalam tubuh mereka kepada para pembeli yang membutuhkan hidup.See? Itu sangat umum, bahkan di Indonesia praktek semacam itu banyak diberitakan. Jadi itu kisah nyata.
Nah! Dari ide cerita atau ide penulisan atau apapun itu namanya, penulis membuat sendiri kisah tentang suatu kondisi dunia ketika pemisahan raga itu dilegalkan dan diatur. Tapi para korban adalah para anak-anak di bawah 18 tahun. Ketika ada peraturan, pasti ada pelanggaran. Itulah yang dilakukan Connor, Risa, dan Lev. Mereka berpikir bahwa bertahan hidup itu perlu dan mati memang tidak dengan seperti itu.
Aku mulai menyukai gaya penulisan om Neal ketika tiga narasi dari tiga bocah itu dipertemukan dalam satu waktu. Padahal sebelumnya masing-masing dari mereka meiliki narasi yang berbeda. Dan itu mengagumkan! Tiga narasi digabungkan dalam satu waktu. Oh, mungkin kalian belum mengerti maksudku, tapi kalian akan mengerti pada waktu membacanya. Dijamin!
Sayang sekali, gaya penulisan yang begitu memikat harus dibayar dengan tulisan yang masih ada salahnya. Aku bisa menghitung paling tidak ada lima kesalahan, walaupun tidak terlalu fatal, namun sangat mengganggu dan membuat jalan cerita menjadi berbeda sehingga aku harus membaca ulang di bagian itu. Ayolah, para editor, bekerjalah lebih keras!
Secara keseluruhan, novel ini: juara! Kalian harus membacanya! Walaupun bukan merujuk ke novel fantasi, namun gaya ceritanya hampir sama: rencana, petualangan, hal yang baru, dan akhir yang mendebarkan. Oh, tunggu. Bicara tentang akhir, aku sangat berharap seri selanjutnya cepat diterjemahkan dan diterbitkan.
Aku mengambil beberapa teori yang kukutip dari isi novel:
1. Teori Mengibaskan Tangan di Atas Api oleh Hayden (halaman 149).
“Api cuma bisa membakar tanganmu kalau kau bergerak terlalu pelan. Kau bisa memainkannya semaumu dan tak akan pernah terbakar, asal kau cukup cepat. Semua orang memang tahu hasilnya, tapi tak ada yang tahu cara kerja pemisahan raga. Aku kepingin tahu bagaimana prosesnya. Apakah seketika itu juga, atau mereka menyuruhmu menunggu? Apakah mereka memperlakukanmu dengan baik, atau malah tak acuh?”
2. Teori Jiwa dan Cinta oleh Diego (halaman 237).
“Seseorang tak punya jiwa sampai dia dicintai. Jika seorang ibu mencintai bayinya, menginginkan bayinya, bayi itu mendapat jiwa sejak ibu mengetahui kehadirannya. Saat kau dicintai, itu saat kau mendapat jiwa.”
Aku yakin itu bukan spoiler karena tidak ada hubungannya sama sekali dengan jalan cerita, hanya sebagai perenungan pembaca. Dan aku harus menuliskannya untuk diriku sendiri, tentu saja. Juga untuk kalian yang mungkin, akan sangat ingin tahu setelah membaca review ini. Tertarik? Jangan bengong saja di situ! Lari ke toko buku, beli dan baca!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar