Pengarang : Andy Mulligan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2012
Dibaca : 13 Februari 2015
Rating : ★★★★★
Sejak membaca judul dan membuka halaman pertama, aku tahu buku ini bakal bagus untukku. Dan benar saja. Beberapa halaman memang berisi paragraf panjang, tapi tak membuatku lelah dibuatnya karena ceritanya meluncur bagai air sungai, deras dan berisi. Konfliknya sederhana tetapi membuat pembaca membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya, setelahnya.
Tiga anak laki-laki hidup di Tempat Pembuangan Akhir di Behala. Maksudnya "hidup" di sini adalah tinggal, makan, dan bekerja di tempat itu. Dua dari mereka—Raphael dan Gardo—memang sudah berteman sedari kecil. Mereka menemukan barang misterius; sebuah tas.
Kegemparan pun terjadi karena tas itu dicari-cari polisi. Mereka berdua sepakat menemui Tikus—bukan, bukan makhluk berekor itu—untuk meminta bantuan mencari tahu siapa pemilik tas itu. Tas yang akan mengubah kehidupan mereka bertiga.
Mereka hanya anak-anak yang membutuhkan orang dewasa dalam segala hal, begitu juga dalam petualangan mereka mencari tahu penemuan mereka itu. Ada Pastor Julliard yang meminjamkan komputernya. Ada Olivia yang mengantarkan Gardo ke penjara untuk menemui seseorang. Mereka—para orang dewasa—tidak tahu-menahu tentang apa yang anak-anak itu upayakan.
Ceritanya terlihat sederhana, tapi tidak sesederhana itu. Kita akan dibuat bertanya-tanya tentang apa maksud dari tas yang dipegang Raphael, Gardo, dan Tikus. Bagaimana mungkin tas hitam itu dicari-cari polisi? Bahkan polisi mengumumkan siapa yang menemukannya akan mendapatkan hadiah yang besar, seberapa pentingnya? Siapa sebenarnya pemilik tas itu? Dan bagaimana mungkin tas itu bisa sampai di Behala?
Aku terkesan dengan semua hal dalam buku ini. Gaya cerita penulis yang membuat buku ini seperti laporan-laporan para tokoh yang ada di dalamnya, ide cerita yang menggugah, pelajaran-pelajaran berharga yang kudapatkan. Selain itu, karakter-karakternya begitu menyenangkan, begitu manis. Apalagi Tikus; setelah dia bertemu dengan Pia. Ah, tidak sabar untuk tonton filmnya.
Ada juga catatan dari penulis tentang kode-buku. "Kode buku adalah kode sangat sederhana yang bergantung pada dua atau beberapa orang yang memiliki edisi buku yang sama persis." (hal. 251) Menarik? Sangat menarik. Mungkin bisa kaupakai untuk mengirim pesan rahasia.
Pelajaran yang kentara dari buku ini adalah: niat yang baik tidak dengan tekad yang kuat, hanyalah akan menjadi niat baik tanpa perwujudan. Bertekad kuatlah. Dan jangan lupa dengan sahabat yang ada di dekatmu. Mungkin dialah yang membuat perwujudan itu lebih mudah.
Ulasan ini untuk tantangan:
1. Young Adult Reading Challenge 2015
2. Lucky No.15 Reading Challenge kategori First Initial
***
Tiga anak laki-laki hidup di Tempat Pembuangan Akhir di Behala. Maksudnya "hidup" di sini adalah tinggal, makan, dan bekerja di tempat itu. Dua dari mereka—Raphael dan Gardo—memang sudah berteman sedari kecil. Mereka menemukan barang misterius; sebuah tas.
Trash Pile |
Mereka hanya anak-anak yang membutuhkan orang dewasa dalam segala hal, begitu juga dalam petualangan mereka mencari tahu penemuan mereka itu. Ada Pastor Julliard yang meminjamkan komputernya. Ada Olivia yang mengantarkan Gardo ke penjara untuk menemui seseorang. Mereka—para orang dewasa—tidak tahu-menahu tentang apa yang anak-anak itu upayakan.
***
Ceritanya terlihat sederhana, tapi tidak sesederhana itu. Kita akan dibuat bertanya-tanya tentang apa maksud dari tas yang dipegang Raphael, Gardo, dan Tikus. Bagaimana mungkin tas hitam itu dicari-cari polisi? Bahkan polisi mengumumkan siapa yang menemukannya akan mendapatkan hadiah yang besar, seberapa pentingnya? Siapa sebenarnya pemilik tas itu? Dan bagaimana mungkin tas itu bisa sampai di Behala?
Aku terkesan dengan semua hal dalam buku ini. Gaya cerita penulis yang membuat buku ini seperti laporan-laporan para tokoh yang ada di dalamnya, ide cerita yang menggugah, pelajaran-pelajaran berharga yang kudapatkan. Selain itu, karakter-karakternya begitu menyenangkan, begitu manis. Apalagi Tikus; setelah dia bertemu dengan Pia. Ah, tidak sabar untuk tonton filmnya.
Trash (2014) |
Pelajaran yang kentara dari buku ini adalah: niat yang baik tidak dengan tekad yang kuat, hanyalah akan menjadi niat baik tanpa perwujudan. Bertekad kuatlah. Dan jangan lupa dengan sahabat yang ada di dekatmu. Mungkin dialah yang membuat perwujudan itu lebih mudah.
"... Kulepas dan kuberikan sepatuku pada anak yang memperhatikanku, dan aku berjalan menyusuri tepian. Lalu di antara gubuk-gubuk itu aku berdoa agar kedua temanku tetap aman, selagi sekujur tubuhku gemetaran." (hal. 180)
Ulasan ini untuk tantangan:
1. Young Adult Reading Challenge 2015
2. Lucky No.15 Reading Challenge kategori First Initial
Tidak ada komentar :
Posting Komentar