Buku Paling Berkesan 2018
Edited by Me Beberapa hari lalu akun Twitter-nya Twitter mengepos: “Your 2018 in emojis” . Ketika mau jawab dengan emoji yang berhubungan sama Amerika Serikat, aku bertanya-tanya, “Kayaknya nggak cuma tentang Amerika Serikat deh.” Karena 2018 memang lebih dari itu. Selain ke Amerika Serikat dalam rangka beasiswa kuliah dan magang (lihat di sini ), buku antologi yang aku berkontribusi di dalamnya juga akhirnya rilis setelah menunggu selama hampir dua tahun (lihat di sini ). Bisa dibilang itu dua sorotan utama tahun ini. Yang lainnya? Mungkin tentang bagaimana aku memenej diri sebagai pelajar, editor di Ruang, dan pembaca. Aku masih mengurusi kanal Fiksi Populer Ruang dengan intensitas yang sedikit dikurangi—terima kasih kepada ibu managing editor Ruang yang memberikan kelonggaran atas target artikel bulanan. Dan aku masih bisa merampungkan tantangan membacaku dengan melahap lebih dari 70 buku selama tahun 2018. Bisa dibilang membaca buku menjadi bagian yang paling butuh us...