Penerbit Indie dan Penerbit Mayor Jalan Berbarengan
Edited by Me Saat berada di Jogja beberapa waktu lalu, aku sempat mengobrol dengan teman komunitas yang merupakan salah satu editor penerbitan di sana. Tidak ingat bahasan apa yang kami obrolkan waktu itu, tapi ada satu kepingan obrolan yang masing terngiang dalam benak. Aku bertanya tentang beberapa buku terjemahan dari penerbit-penerbit indie. Sepengetahuanku, beberapa penerbit indie tidak hanya menerbitkan terjemahan klasik yang hak penerjemahannya sudah jadi ranah publik (public domain) , tetapi juga buku-buku yang baru belasan tahun lalu diterbitkan di negara asal mereka. Temanku itu mengatakan secara gamblang bahwa kebanyakan dari penerbit indie di Indonesia tidak memikirkan hak penerjemahannya. Mereka hanya terjemahkan dan terbitkan. Bukan lagi rahasia, hal yang sama pun disampaikan oleh Teddy W. Kusuma dalam acara Beranda Sastra #9 Sabtu kemarin. *** Intermeso sebelum melanjutkan topik penerbit indie itu. Belakangan ini, aku kerap menayangkan hal-hal yang menurutk...