30 Juni 2016

Akhirnya Raafi Mengaku


Sedikit dilema dengan topik bahasan Posting Bareng BBI bulan ini. Pertama, topik yang diusung tentang "pengakuan" membuatku bingung karena sebenarnya tidak ada hal yang ditutup-tutupi ataupun hal yang spesial selama aku menjadi pembaca aktif. Tapi setelah dipikir-pikir lagi ternyata ada satu hal yang ternyata kusembunyikan tanpa kusadari. Apa itu?

Pembaca Aktif

Aku mulai menjadi pembaca aktif sejak awal kuliah. Waktu yang begitu luang membuatku semakin keranjingan membaca karena pada saat itu hanya membaca yang bisa kulakukan. Sembari melakukan hal yang selanjutnya kusebut hobi itu, aku berpikir kalau aku bisa melakukan sesuatu dari hobiku tersebut—tidak cuma membaca. Dan setelah mengetahui daya baca di Indonesia minim, aku bertekad membuat diriku berguna dalam kemajuan literasi, setidaknya waktu kuliah dulu hal yang paling mudah kulakukan adalah membuat satu grup khusus baca dengan menggunakan media sosial.

Aku mulai dengan hal yang paling kusukai: buku bergenre fantasi. Berawal dari grup salah satu penerbit yang membahas tentang buku-buku yang diterbitkan dan segala macam obrolan tentang buku, aku memutuskan untuk membuat satu grup yang membahas tidak hanya buku-buku dari penerbit itu saja. Aku dan teman-teman memutuskan untuk membuat "Penggemar Novel Fantasi Indonesia" yang berbasis grup Facebook.

Setelahnya, aku sangat senang bisa sedikit-sedikit bisa berkecimpung di dunia literasi. Pernah magang dan bekerja di penerbit, berjibaku dengan naskah, bahkan sekarang aku dipercaya untuk mengurusi bidang buku di salah satu perusahaan start-up. Aku semakin yakin bahwa apa yang kutekuni akan berbuah suatu hari nanti. Memang aku belum bisa memetiknya, tapi aku bisa merasakan bakal buah itu terus berkembang dan semakin ranum. Aku bahkan berani mengaku diriku sebagai Avid Reader (Pembaca Aktif) dan menyematkannya pada kartu namaku.


Inilah Pengakuan Raafi

Selain cerita di atas, tidak banyak pengakuan seputar membaca. Tapi aku coba membuat beberapa poin pernyataan yang mungkin selanjutnya bisa disebut sebagai pengakuan. Apa saja?

  1. Raafi tidak suka baca komik. Komik membuat imajinasinya terkungkung dalam gambar yang disajikan.
  2. Raafi tidak betah membaca lebih dari 10 menit. Harus diselingi dengan melirik gadget.
  3. Raafi menobatkan Rick Riordan, Jonathan Stroud, dan Kate DiCamillo sebagai tiga penulis favorit.
  4. Raafi membuat resolusi untuk menulis cerita tahun ini tapi baru selesai beberapa paragraf saja.
  5. Terakhir, Raafi memiliki lebih dari 70 buku fisik dan lebih dari 10 buku digital yang belum dibaca. Angka tersebut berlaku beberapa bulan lalu dan ia tidak berani menghitung ulang.

Ada lima. Mungkin cukup. Terima kasih untuk Divisi Event BBI yang mengusung tema #BBIBookishConfession tepat di pertengahan tahun. Hal ini bisa mengingatkanku kembali soal poin nomor 4. Salam literasi!

Artikel ini untuk Posting Bareng BBI 2016 bulan Juni bertema #BBIBookishConfession.

5 komentar :

  1. BTW, aku suka sama font kartu namanya :D Kenapa Mr. Gaiman gak masuk daftar penulis favorit?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu aku request ke temenku yang suka bikin sketch. Ah, Neil Gaiman masuk ke nomor 4, Wir! :p

      Hapus

  2. ( ͡o ͜ʖ ͡o) hehe
    .r   ヾ
    __|_|_/ ̄ ̄ ̄ /_
     \/______/

    BalasHapus
  3. Aku juga ga suka baca komik, kak Raafi. Bukan karena imajinasi aku jadi terbatas. Tapi karena cepet banget tamatnya :v

    BalasHapus