Sampul |
Pengarang : Kate DiCamillo
Penerbit : Walker Books
Tahun : 2015
Dibaca : 7 Mei 2016
Rating : ★★★★
Ingat ketika aku menemukan "Flora & Ulysses" di Big Bad Wolf Books? Buku ini juga aku temukan di sana tanpa ekspektasi apa pun. Bahkan aku tidak tahu pengarang anyar favoritku itu menulis buku dengan judul seperti ini. Dan karena aku sudah tergila-gila dengan karya-karyanya, aku lebih baik menyesal membeli daripada menyesal tidak membeli. Tapi tentu aku tidak menyesal sama sekali hingga usai membaca!
Pertemuan India Opal dengan Winn-Dixie sungguh tidak terduga-duga. India Opal sedang berada di supermarket ketika seekor anjing masuk ke dalam dan mengobrak-abrik sebagian rak di supermarket. Saat pegawai supermarket bertanya, "Kenapa ada anjing di sini? Siapa pemiliknya?" India Opal refleks menjawab, "Winn-Dixie, kemari!" Untungnya, anjing itu mendekat padanya.
Sesampainya di rumah, dengan membawa anjing asing yang dekil dan tidak dirawat, India Opal langsung membawanya kepada sang ayah. Ayahnya berprofesi sebagai pendeta dan selalu mewanti-wanti kepada India Opal, "tolonglah mereka yang tidak seberuntung kita." Dengan pedoman itu, India Opal meminta ijin sang ayah untuk merawat Winn-Dixie. Apakah sang pendeta setuju?
Diceritakan dari sudut pandang orang pertama yaitu India Opal, aku merasa terhanyut oleh gadis cilik itu. Saat pertama kali melihat kondisi si anjing yang bahkan tidak dikenalinya, India Opal merasa dirinya harus menolong dan merawat si anjing. Lalu, dirinya yang penuh rasa ingin tahu tentang sang ibu yang tidak pernah ia rasakan kasih sayangnya, karena ditinggal sejak ia kecil. Dan tentang dirinya yang labil harus bersikap bagaimana kepada dua cowok kembar teman sekolahnya.
Kau tahu dari mana India Opal tiba-tiba memberi nama anjing asing itu Winn-Dixie? Yah, karena ia melihat label supermarket itu di salah satu rak dan refleks saja memanggilnya dengan sebutan itu. Walaupun memang terlalu fiksi, melihat (1) anjing tidak bisa masuk supermarket seenaknya karena biasanya terdapat penjaga keamanan di setiap pintu dan (2) anjing tidak begitu saja menurut kepada makhluk asing, apalagi manusia.
Tapi aku menikmati kisah ini karena ketika menemukan Winn-Dixie, India Opal juga menikmati liburan musim panasnya di wilayah barunya itu; bertemu dengan semua orang yang membuatnya bahagia. Gadis itu senang mendengarkan kisah masa lalu wanita tua penjaga perpustakaan atau lelaki pemilik toko hewan.
Satu hal yang membuatku menyukai buku ini adalah ketika India Opal berada di sebuah pesta dan kehilangan Winn-Dixie. Oh, sungguh anak yang gigih. Ditemani sang ayah, ia mencarinya ke seluruh kota. Gadis itu berpikir tidak akan ada pesta semeriah itu tanpa Winn-Dixie. Karena semua berkat Winn-Dixie. Lalu, apakah anjing itu ditemukan?
Setelah berselancar di internet, ternyata buku ini sudah dijadikan film pada 2005. Dan kau tahu siapa pemeran India Opal? Annasophia Robb! Astaga, aktris itu begitu laris manis pada zaman itu ya. Film anak-anak mana sih yang tidak diperankan olehnya? "Bridge to Terabithia" sampai "Charlie and the Chocolate Factory". Tapi bagiku, membaca tanpa menonton filmnya sudah cukup karena aku yakin jalan ceritanya sama karena begitu sederhana.
Tahun : 2015
Dibaca : 7 Mei 2016
Rating : ★★★★
"We'll keep looking. The two of us will keep looking for him. But do you know what? I just realized something, India Opal. When I told you your mama took everything with her, I forgot one thing, one very important thing that she left behind."
"What?"
"You. Thank God your mama left me you."
Ingat ketika aku menemukan "Flora & Ulysses" di Big Bad Wolf Books? Buku ini juga aku temukan di sana tanpa ekspektasi apa pun. Bahkan aku tidak tahu pengarang anyar favoritku itu menulis buku dengan judul seperti ini. Dan karena aku sudah tergila-gila dengan karya-karyanya, aku lebih baik menyesal membeli daripada menyesal tidak membeli. Tapi tentu aku tidak menyesal sama sekali hingga usai membaca!
***
Pertemuan India Opal dengan Winn-Dixie sungguh tidak terduga-duga. India Opal sedang berada di supermarket ketika seekor anjing masuk ke dalam dan mengobrak-abrik sebagian rak di supermarket. Saat pegawai supermarket bertanya, "Kenapa ada anjing di sini? Siapa pemiliknya?" India Opal refleks menjawab, "Winn-Dixie, kemari!" Untungnya, anjing itu mendekat padanya.
Sesampainya di rumah, dengan membawa anjing asing yang dekil dan tidak dirawat, India Opal langsung membawanya kepada sang ayah. Ayahnya berprofesi sebagai pendeta dan selalu mewanti-wanti kepada India Opal, "tolonglah mereka yang tidak seberuntung kita." Dengan pedoman itu, India Opal meminta ijin sang ayah untuk merawat Winn-Dixie. Apakah sang pendeta setuju?
***
Diceritakan dari sudut pandang orang pertama yaitu India Opal, aku merasa terhanyut oleh gadis cilik itu. Saat pertama kali melihat kondisi si anjing yang bahkan tidak dikenalinya, India Opal merasa dirinya harus menolong dan merawat si anjing. Lalu, dirinya yang penuh rasa ingin tahu tentang sang ibu yang tidak pernah ia rasakan kasih sayangnya, karena ditinggal sejak ia kecil. Dan tentang dirinya yang labil harus bersikap bagaimana kepada dua cowok kembar teman sekolahnya.
Kau tahu dari mana India Opal tiba-tiba memberi nama anjing asing itu Winn-Dixie? Yah, karena ia melihat label supermarket itu di salah satu rak dan refleks saja memanggilnya dengan sebutan itu. Walaupun memang terlalu fiksi, melihat (1) anjing tidak bisa masuk supermarket seenaknya karena biasanya terdapat penjaga keamanan di setiap pintu dan (2) anjing tidak begitu saja menurut kepada makhluk asing, apalagi manusia.
Tapi aku menikmati kisah ini karena ketika menemukan Winn-Dixie, India Opal juga menikmati liburan musim panasnya di wilayah barunya itu; bertemu dengan semua orang yang membuatnya bahagia. Gadis itu senang mendengarkan kisah masa lalu wanita tua penjaga perpustakaan atau lelaki pemilik toko hewan.
Satu hal yang membuatku menyukai buku ini adalah ketika India Opal berada di sebuah pesta dan kehilangan Winn-Dixie. Oh, sungguh anak yang gigih. Ditemani sang ayah, ia mencarinya ke seluruh kota. Gadis itu berpikir tidak akan ada pesta semeriah itu tanpa Winn-Dixie. Karena semua berkat Winn-Dixie. Lalu, apakah anjing itu ditemukan?
Setelah berselancar di internet, ternyata buku ini sudah dijadikan film pada 2005. Dan kau tahu siapa pemeran India Opal? Annasophia Robb! Astaga, aktris itu begitu laris manis pada zaman itu ya. Film anak-anak mana sih yang tidak diperankan olehnya? "Bridge to Terabithia" sampai "Charlie and the Chocolate Factory". Tapi bagiku, membaca tanpa menonton filmnya sudah cukup karena aku yakin jalan ceritanya sama karena begitu sederhana.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar