20 November 2014

Connwaer's Rescue

Sampul
Judul : Menyelamatkan Sihir
Judul Asli : The Magic Thief: Lost (Magic Thief, #2)
Pengarang : Sarah Prineas
Penerbit : BIP (Bhuana Ilmu Populer)
Tahun : 2010
Dibaca : 19 November 2014
Rating : ★★★★

Sejak buku pertama aku memang suka dengan tokoh utama, Connwaer. Terang saja, sebelumnya, dia hanyalah bocah gelandangan yang lihai mencuri. Dia tidak sengaja bertemu Nevery Flinglas dan mencuri batu—yang selanjutnya disebut locus magicalicus—milik orang tua itu. Setelahnya, Conn malah menjadi murid dari Nevery yang ternyata adalah seorang penyihir.

Kisah berlanjut setelah Conn kehilangan locus magicalicus-nya setelah pertempuran serunya di buku pertama. Mengingat gigihnya Conn mencari batunya sendiri, membuatnya tidak dibolehkan masuk academicos lagi. Kau harus tahu bahwa batu tersebut harus dimiliki oleh penyihir-penyihir di Wellmet. Bagaimana bisa seorang penyihir menyalurkan sihirnya tanpa locus magicalicus-nya?

The Magic Thief: Lost Spanish Cover
Conn tetap pada pendiriannya. Sejak awal Conn yakin bahwa sihir adalah makhluk yang juga dapat berbicara. Tanpa locus magicalicus, Conn tahu bahwa piroteknik menjadi cara lain untuk berkomunikasi dengan sihir. Tapi, melakukan hal itu adalah dilarang. Conn harus sembunyi-sembunyi dari masternya. For your info, piroteknik adalah ilmu yang mempelajari tentang seni membuat kembang api.

Ada masalah lain lagi di Wellmet: Bayangan. Coba bayangkan jika malammu begitu gelap dan makhluk jadi-jadian menerkam dan membuatmu mati rasa bagai batu dan lama-kelamaan mati kaku. Yah, seperti itulah yang terjadi di Wellmet. Conn dan Nevery mencoba cari tahu akan hal itu.

Bagaimana Conn dapat menyingkirkan Bayangan dan menyelamatkan sihir Wellmet?

***

Aku tidak akan melanjutkan keseruan di buku kedua ini. Sungguh memberikan pencerahan tentang kegigihan bocah yang awalnya tidak memiliki siapa-siapa. Bagaimana Conn tidak tergoda terjerumus ke hal-hal jahat yang ditawarkan oleh Jaggus. Bagaimana Conn mencoba berbuat baik kepada orang yang terus memanggilnya pencuri. Pelajaran yang bagus bukan?

Aku cukup terkesan dengan suntingan yang membaik. Dibandingkan dengan buku pertama yang banyak typo, di buku kedua ini typo-nya bisa dihitung jari. Terjemahannya bagus. Sungguh menyenangkan membacanya.

"Setiap pencuri tahu, ketika berencana untuk mencari sesuatu, bahwa hal pertama yang harus kau lakukan adalah menemukan jalan keluar lain dari tempat yang kau masuki. Jadi, jika rencana tidak berjalan dengan lancar, seperti gagal mengambil benda yang kau incar, setidaknya kau tidak tertangkap." (hal. 265)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar