
Pengarang : Gratiagusti Chananya Rompas
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2016
Dibaca : 18 Agustus 2016 (via SCOOP)
Rating : ★★★★
Rating : ★★★★
Aku membacanya ulang. Aku menilai kembali. Aku bahkan mengubah penilaian itu. Aku semakin merasakan apa yang dibawa oleh setiap kata pada buku ini. Aku hilang akal. Aku merasa tidak cukup hanya dengan membacanya maya. Aku mulai berpikir untuk membeli yang nyata. Aku berpikir kembali. Aku membacanya ulang. Aku berkeputusan. Aku membeli yang nyata. Aku melabelinya sebagai buku yang tidak akan pernah dipinjamkan. Aku hilang akal.
Puisi berjudul "sayang aku ingin pulang. tidur. dan mimpi." menjadi favorit dari yang terfavorit. Kata-kata terangkai menjadi dua bagian yang berkisah tentang kerinduan akan sang kekasih namun kungkungan aktivitas yang menghabiskan waktu dan tenaga. Bagian pertama menceritakan keinginan untuk segera pulang, keinginan untuk segera tidur, dan keinginan untuk segera mimpi. Lalu, pada bagian kedualah klimaks itu tiba. Rintihan kerinduan yang semakin menjadi. Pembaca akan merasakannya bahkan ketika sadar bahwa ia tak memiliki kekasih yang semestinya dirindukan. Favorit kedua berjudul "gedung gedung malam malam" yang lagi-lagi berakhir klimaks.
***
Puisi berjudul "sayang aku ingin pulang. tidur. dan mimpi." menjadi favorit dari yang terfavorit. Kata-kata terangkai menjadi dua bagian yang berkisah tentang kerinduan akan sang kekasih namun kungkungan aktivitas yang menghabiskan waktu dan tenaga. Bagian pertama menceritakan keinginan untuk segera pulang, keinginan untuk segera tidur, dan keinginan untuk segera mimpi. Lalu, pada bagian kedualah klimaks itu tiba. Rintihan kerinduan yang semakin menjadi. Pembaca akan merasakannya bahkan ketika sadar bahwa ia tak memiliki kekasih yang semestinya dirindukan. Favorit kedua berjudul "gedung gedung malam malam" yang lagi-lagi berakhir klimaks.