Judul : Salahkan Bintang-Bintang
Judul Asli : The Fault In Our Stars
Judul Asli : The Fault In Our Stars
Pengarang : John Green
Penerbit : Qanita
Tahun : 2013
Dibaca : 15 Juni 2013
Rating : ★★★★★
Sebagai bahan perenungan saja, bagaimana perasaan kalian bila ditinggalkan orang yang kalian sayang, orang tua? Sahabat? Bahkan pasangan hidup yang diharapkan bisa menemani kalian seumur hidup kalian? Tapi mereka tidak sebegitu lama menemani kalian; mendahului kalian ke tempat yang entah bagaimana sistem kehidupan setelah kehidupan? Bagaimana rasanya? Pikirkan itu!
Ayolah, sebenarnya ini hanya kisah romansa biasa, yang diperankan oleh gadis dan pria remaja biasa, yang menikamati hidup mereka secara biasa. Tapi hanya satu perbedaannya, mereka berpenyakit, atau di sini dibilang mereka sekarat. Ya, kedua pasangan muda itu mengidap kanker yang sama-sama mengerikan. Tidak menyakitkan secara tiba-tiba, tetapi perlahan. Perbedaan yang cukup sederhana.
Tapi jangan salahkan mereka mengapa mereka mengidap kanker atau mengapa harus mereka yang mengidapnya dari sekian milyar remaja lainnya. Mereka harus bisa bertahan sebisa, semampu, seperlu mereka bisa, mampu, dan perlu lakukan. Itu poin besar kenapa mereka harus benar-benar berjuang, bukan melawan, tetapi hidup bebarengan bersama penyakit mereka. Oh, sungguh mulia!
Untuk ceritanya, aku tidak bisa tuliskan. Karena kalian harus sungguh-sungguh membaca sendiri dengan kesadaran penuh untuk benar-benar memahami apa yang dimaksud oleh penulis kepada kalian. Apa maksud dari bintang-bintang yang harus disalahkan pun aku masih tidak mengerti. Ada satu bab tersurat di dalamnya tentang bintang-bintang, tapi itu hanya cerita sejarah yang disarikan. Entah apa yang dimaksudkan, tapi kalian harus mencari tahu sendiri...
Bagaimana mungkin cerita sebagus ini aku berikan secara cuma-cuma menurut perspektifku sendiri. Lucu sekali!
Sebuah kisah epik inspiratif sarat makna dan romansa cinta yang menggetarkan hati. Ini bukan metafora, ini real dari pengalamanku membacanya. Dan aku harus mengulanginya karena masih belum mengerti dengan bintang-bintang itu.
Five stars! Cheers, champagne!
Oh. Sebelum kita mengulas novelnya, aku kasih poster filmnya dulu yang akan tayang tahun 2014. Ini dia:
Sebagai bahan perenungan saja, bagaimana perasaan kalian bila ditinggalkan orang yang kalian sayang, orang tua? Sahabat? Bahkan pasangan hidup yang diharapkan bisa menemani kalian seumur hidup kalian? Tapi mereka tidak sebegitu lama menemani kalian; mendahului kalian ke tempat yang entah bagaimana sistem kehidupan setelah kehidupan? Bagaimana rasanya? Pikirkan itu!
Ayolah, sebenarnya ini hanya kisah romansa biasa, yang diperankan oleh gadis dan pria remaja biasa, yang menikamati hidup mereka secara biasa. Tapi hanya satu perbedaannya, mereka berpenyakit, atau di sini dibilang mereka sekarat. Ya, kedua pasangan muda itu mengidap kanker yang sama-sama mengerikan. Tidak menyakitkan secara tiba-tiba, tetapi perlahan. Perbedaan yang cukup sederhana.
Tapi jangan salahkan mereka mengapa mereka mengidap kanker atau mengapa harus mereka yang mengidapnya dari sekian milyar remaja lainnya. Mereka harus bisa bertahan sebisa, semampu, seperlu mereka bisa, mampu, dan perlu lakukan. Itu poin besar kenapa mereka harus benar-benar berjuang, bukan melawan, tetapi hidup bebarengan bersama penyakit mereka. Oh, sungguh mulia!
Untuk ceritanya, aku tidak bisa tuliskan. Karena kalian harus sungguh-sungguh membaca sendiri dengan kesadaran penuh untuk benar-benar memahami apa yang dimaksud oleh penulis kepada kalian. Apa maksud dari bintang-bintang yang harus disalahkan pun aku masih tidak mengerti. Ada satu bab tersurat di dalamnya tentang bintang-bintang, tapi itu hanya cerita sejarah yang disarikan. Entah apa yang dimaksudkan, tapi kalian harus mencari tahu sendiri...
Bagaimana mungkin cerita sebagus ini aku berikan secara cuma-cuma menurut perspektifku sendiri. Lucu sekali!
Sebuah kisah epik inspiratif sarat makna dan romansa cinta yang menggetarkan hati. Ini bukan metafora, ini real dari pengalamanku membacanya. Dan aku harus mengulanginya karena masih belum mengerti dengan bintang-bintang itu.
Five stars! Cheers, champagne!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar