24 Juni 2016

Ulasan Buku: Dash & Lily's Book of Dares

Sampul
Judul : Buku Tantangan Dash & Lily
Judul Asli : Dash & Lily's Book of Dares (Dash & Lily #1)
Pengarang : Rachel Cohn & David Levithan
Penerbit : POP (imprint KPG)
Tahun : 2016
Dibaca : 7 Juni 2016
Rating : ★★★★

"Aku menyadari bahwa Penggerutu telah memberikan apa yang kuminta sebagai kado Natal. Harapan dan keyakinan. Aku selalu berharap tapi tak pernah percaya bahwa aku dapat menikmati petualangan sendirian. Bahwa aku dapat melakukannya. Dan menyukainya. Ini sudah terjadi. Jurnal ini membuatnya nyata." (hal. 134)

Tidak ada ekspektasi apa pun selain judul yang memikat dan sampul birunya yang menggoda. Atas dua hal tersebut aku nekat mengambil buku ini dan membayarnya di kasir. Beruntung langsung membacanya, karena aku bisa menikmati setiap halaman yang notabene berparagraf panjang dengan percakapan berbobot khas novel remaja.

***

Lily begitu kesal karena liburannya ditinggal liburan kedua orangtuanya. Ia tak habis pikir kenapa orangtuanya itu malah berlibur saat Natal yang selalu ditunggu-tunggunya. Apa yang harus dilakukannya tanpa mereka? Bermain bersama sang kakak? Dia harus melakukan sesuatu. Kakaknya menyarankan Lily untuk membuat teka-teki di sebuah jurnal dan meninggalkannya di rak toko buku. Untungnya, Lily adalah adik yang penurut.

Dash tidak suka ketika Natal datang. Tapi ia suka liburan kali ini karena orangtuanya harus menjalani kehidupannya masing-masing. Jadi, Dash mengunjungi toko buku favoritnya. Ia menemukan sebuah jurnal merah. Dash mengambil jurnal itu dan mengerjakan perintah apa pun yang tertulis di sana.

***

Ide cerita yang diusung pada buku ini begitu menarik. Tentang seorang gadis yang meninggalkan buku catatannya di rak toko buku dan menuliskan tantangan untuk orang yang berani menerimanya. Gadis itu adalah Lily dan yang berani menerimanya adalah Dash. Lily memang tidak serta merta mau melakukan hal itu, bukan tipikalnya. Tetapi Natalnya begitu buruk karena kedua orangtuanya meninggalkan dirinya berlibur, akhirnya Lily mau membuat tantangan itu yang sebenarnya ide sang kakak.

Dash yang sedang membaca di toko buku kesukaannya seperti biasa tiba-tiba menemukan buku catatan itu. Karena Natal yang tidak begitu diinginkannya dan kedua orangtuanya memiliki kesibukan masing-masing, Dash mencoba terima tantangan pada buku itu. Dan, viola, Dash berani untuk membalas tantangan entah-siapa-yang-pasti-seorang-cewek itu.

Aku terus membaca karena ingin tahu interaksi dua sejoli ini. Dash yang masa bodo dan Lily yang perfeksionis membuat buku ini menggemaskan. Aku bertanya-tanya bagaimana penulis mendeskripsikan karakter Dash dan Lily begitu berseberangan. Oh, ini kan karya duet. Dalam "Tentang Penulis" yang berada di pengujung buku ini, dijelaskan kalau David menulis bab-bab Dash dan Rachel menulis bab-bab Lily. Jadi, mungkin itu bisa menjawab pertanyaanku tadi.

Tapi selanjutnya, yang membuatku begitu menyukai buku ini adalah bagaimana keduanya bisa begitu pas dan cocok. Juga saat keduanya pertama kali bertemu. Astaga, aku suka! Apalagi akhir kisah mereka berdua yang—oke, kata kuncinya: kunci. Cukup. Bagi para pecinta kisah remaja, buku ini harus kalian baca! Dan aku sangat penasaran dengan "Nick & Norah's Infinite Playlist" dan "Naomi & Ely's No Kiss List", tapi paling penasaran dengan judul yang pertama!

"Tapi firasatku berkata tak seharusnya aku mencarinya dengan cara itu. Dia bukan jarum. Ini bukan tumpukan jerami. Kami orang, dan orang-orang selalu punya cara untuk saling menemukan." (hal. 143)

Ulasan ini untuk tantangan Young Adult Reading Challenge 2016.

1 komentar :

  1. Aku pun beli karena cover birunya.... Tapi curiga ngga akan begitu suka dengan ceritanya...

    BalasHapus