27 Oktober 2015

Sudut Mati

Sampul
Judul : Sudut Mati
Pengarang : Tsugaeda
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun : 2015
Dibaca : 24 Oktober 2015
Rating : ★★★★★

"Saya berteriak, lalu melarikan diri dari tempat itu. Kemudian, sampailah saya di suatu sudut mati hingga saya tak bisa melepaskan diri lagi. Sosok itu makin dekat. Saya bisa melihatnya menghampiri saya. Saya tahu akan mati sebentar lagi." (hal. 83)

Senang akhirnya Tsugaeda merilis novel keduanya. Setelah membaca "Rencana Besar", aku memantapkan diri untuk terus membaca karya-karya Tsugaeda selanjutnya. Rasa thriller versi Indonesia yang dimilikinya memberi pengalaman baca yang berbeda dari buku-buku thriller lokal kebanyakan. Hal yang sangat dibutuhkan bagi para pembaca yang mudah bosan sepertiku.

***

Setelah bertahun-tahun berada di Amerika, akhirnya Titan Prayogo kembali ke Indonesia. Grup Prayogo milik ayahnya ada di ujung tanduk, sebentar lagi akan runtuh. Dirinya diminta untuk menangani krisis yang sedang terjadi. Namun, kakaknya, Titok Prayogo, tidak begitu suka dengan kedatangan adiknya itu. Sebagai anak pertama, Grup Prayogo sudah seharusnya menjadi miliknya.

Perebutan kekuasaan itu diselipi dengan gangguan perusahaan kompetitor jahat yang membuat Grup Prayogo kewalahan. Ares Inco berkeinginan menghancurkan keluarga Prayogo untuk selamanya. Bagaimana Titan menyelesaikan semuanya? Haruskah ada pertumpahan darah agar Grup Prayogo tetap bertahan?

21 Oktober 2015

Cameo Revenge

Sampul
Judul : Cameo Revenge
Penerbit : Grasindo
Tahun : 2015
Dibaca : 20 Oktober 2015
Rating : ★★★

Agenda pagi itu adalah mengunjungi Gramedia Solo di Jalan Slamet Riyadi. Entah apa yang ada di pikiranku: aku sedang "berlibur", tapi tetap saja ujung-ujungnya mengunjungi hal yang berbau buku. Lalu, Mas Yudhi bilang bahwa buku barunya sudah tersedia di Gramedia dan dia secara cuma-cuma memberiku buku ini. Sebenarnya, buku ini dibelikan oleh Mba Ary untuk Mas Yudhi yang lalu memberikannya padaku.

***

Cameo dan Revenge. Dua grup band yang sama-sama dipersatukan dalam July Challenge, ajang festival musik terpopuler di kota. Cameo terbentuk sesaat sebelum festival itu diselenggarakan. Iming-iming hadiah seratus juta menjadikan Cameo harus cepat-cepat menyelaraskan personel dan lagu yang akan dibawakan. Revenge lawan terberat Cameo. Sudah terbentuk sejak lima tahun lalu, mencari personel pun dengan jalur audisi. Revenge populer di kalangan penyuka musik rock di kota. Sering diundang dalam acara-acara beken di kota. Penggemarnya pun tidak main-main.

Keadaan semakin tidak terkendali bagi Cameo dan Revenge seusai festival July Challenge. Salah satunya mendapatkan hadiah seratus juta dan rekaman dengan label terkenal. Satunya lagi harus menerima kekalahan dan hanya meraih best vocal. Cameo dan Revenge. Dua grup band yang sama-sama memiliki kisah pelik antar-personelnya.

18 Oktober 2015

Semusim, dan Semusim Lagi

Sampul
Judul : Semusim, dan Semusim Lagi
Pengarang : Andina Dwifatma
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2013
Dibaca : 16 Oktober 2015
Rating : ★★★★

Malam itu di kamar hotel di Solo, Mas Yudhi masuk dan melihat buku ini tergeletak di meja di samping tempat tidur. Dia bertanya siapa yang sedang membacanya dan aku menjawab bahwa akulah yang sedang membacanya. Mas Yudhi bilang sudah membacanya tetapi tertahan pada 50 halaman awal lalu meninggalkan buku ini begitu saja. Aku samar-samar ingat dia bilang bahwa buku ini beralur lambat dan alasan lain yang aku lupa detailnya. Aku mengiakan, memang.

***

Gadis itu mendapatkan dua lembar surat dengan nama penerima dirinya. Satu surat dari universitas swasta tentang pendaftaran mahasiswa baru. Satu lagi surat beramplop cokelat tanpa nama pengirim. Surat yang isinya datang dari seseorang yang tak pernah diingat oleh gadis itu. Surat yang memintanya mengunjungi seseorang itu di kota S. Surat yang dalam beberapa bulan ke depan akan mengubah hidup gadis itu.

***

Paragraf yang rapat dengan diksi yang 'kaya' dan detail mengantarku menelusuri halaman demi halaman buku ini. Membuatku kesusahan untuk menyelesaikan buku yang seharusnya bisa kubaca dalam sehari karena tebalnya tak seberapa. Aku diajak menelusuri pikiran-pikiran liar si gadis yang skeptis dan tak acuh. Pengaruh sang ayah yang telah meninggalkannya sedari kecil dan ibunya yang sibuk bekerja sebagai dokter membuatnya menjadi anak yang tak pedulian dan selalu menyendiri.

16 Oktober 2015

Above the Stars

Sampul
Judul : Above the Stars
Pengarang : D. Wijaya
Penerbit : Ice Cube
Tahun : 2015
Dibaca : 11 Oktober 2015
Rating : ★★★★

Seri YARN termasuk seri fenomenal pada 2015 ini. Pada awal-awal terbit, aku kira bakal cuma 3-5 buku saja yang diterbitkan--selain sebagai pemenang juga supaya lebih eksklusif. Akan tetapi semakin ke sini, semakin banyak saja yang diterbitkan; kalau tidak salah ada lebih dari 10 buku seri YARN. Dan buntungnya, aku baru membaca 2 buku seri ini: Remedy dan Above the Stars. Itu berarti aku baru baca kurang dari sepuluh persen seri ini.

***

Will dan Danny pertama kali bertemu di kelas. Will selalu berpindah-pindah sekolah karena kelakuan nakalnya. Dia sudah ditinggal mati ibunya dan ayahnya tidak begitu memperhatikannya. Mungkin hal ini yang menyebabkan dia selalu mencari perhatian, walaupun caranya salah. Dan Will memiliki rahasia yang apabila diberitahukan kepada orang lain, akan membuat citranya hancur.

Danny buta—oh maaf—tidak bisa melihat. Dia selalu bersama Mia, sahabat sedari kecilnya, untuk pergi dan pulang ke dan dari sekolah. Mia selalu menjaganya, layaknya kakak perempuan yang protektif dan menganggapnya seperti guci mahal yang harus dirawat tanpa cela. Danny sebenarnya tidak menyukai hal ini, membuatnya seperti seorang yang tanpa daya dan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Danny bertemu dengan Will dan mengenal lebih dekat satu sama lain. Pada akhirnya, Danny mengetahui rahasia Will; rahasia yang sulit untuk diterima, rahasia yang akan mengubah hidup keduanya.

11 Oktober 2015

[Announcement] Pemenang Six Packs Giveaway

Edited by Me

Selalu ada yang berbeda dengan Oktober. Hal-hal tak terduga terjadi yang seakan membuatku untuk menjadi lebih dewasa menjalani hidup. Yah, inilah salah satu penyebab terlambatnya pengumuman pemenang Six Pack Giveaway—bahkan sampai lebih dari 3 hari. Mohon maaf yang sudah menunggu-nunggu. Langsung saja, berikut keenam pemenang yang berhak mendapatkan masing-masing satu pak buku keinginan sendiri.

03 Oktober 2015

Kukila

Sampul
Judul : Kukila
Pengarang : M. Aan Mansyur
Penerbit : Gramedia Pustaka utama
Tahun : 2012
Dibaca : 1 Oktober 2015
Rating : ★★★

"Catatan harianku, apakah kau sepakat jika aku mengatakan agama itu rupanya sebuah beban mahaberat? Aku yakin telah berjuta-juta pasangan kekasih ditimpa beban berat agama, seperti penduduk kampung tertimpa musibah, bencana." (Kukila - halaman 27)

Buku ini berisi 16 cerita. Aku tidak bisa menyebutnya 16 "cerita pendek". Cerita berjudul "Kukila" termuat 60 halaman—cerpen biasanya tidak lebih dari 10 halaman. "Lebaran Kali Ini Aku Pulang" malah sebaliknya, berisi bab-bab sangat pendek yang membentuk satu cerita. Cerita lainnya berjudul "Setia adalah Pekerjaan yang Baik" bahkan berformat kultwit (kuliah twitter), berisi deret kicauan beruntun yang bercerita. Beragam sekali.

Cerita-cerita yang diangkat adalah seputar kegelisahan hati dan kekejian ego. Ada cerita tentang ditinggal pergi suami. Ada cerita tentang selingkuh. Ada cerita tentang sakit hati. Dan ingatlah bahwa pengarang sungguh ajaib memuisikan kata-kata; membuat cerita-cerita yang dituturkan menjadi lebih indah dan berkelas.

Aku sangat ingin menjabarkan pengalaman membaca cerita-cerita dalam buku ini, satu per satu. Tapi mungkin akan begitu menyebalkan bila kutulis semua; terlalu capai kan menggulirkan layar monitor dan telepon pintar ke bawah? Aku pilih saja tiga cerita yang kusebutkan di atas: Kukila, Lebaran Kali ini Aku Pulang, dan Setia adalah Pekerjaan yang Baik.