31 Desember 2014

The Invention of hugo Cabret

Sampul
Judul : The Invention of hugo Cabret
Pengarang : Brian Selznick
Penerbit : Mizan Fantasi
Tahun : 2012
Dibaca : 31 Desember 2014
Rating : ★★★★

Aku tahu Hugo dari film yang dibintangi oleh Chloë Grace Moretz dan Asa Butterfield. Gambaran stasiun kereta api di Paris dan hiruk-pikuknya masih terbayang dalam benak. Hingga aku membaca bukunya, aku merasa masih sedang menonton filmnya.

Sudah menjadi konsekuensi bagi penikmat buku bila menonton film adaptasi terlebih dahulu sebelum membaca bukunya. Entah bagaimana cara mengenyahkan citra film ketika membaca lembar demi lembar cerita dalam buku. Sangat mengganggu. Oleh karena itu, aku selalu coba menahan diri untuk tidak menonton filmnya sebelum buku yang menjadi sumber film itu kubaca.

Hugo (2011) Poster
Aku diselamatkan oleh ilustrasi-ilustrasi yang terdapat pada buku. Aku heran sekaligus kagum dengan karya om Selznick yang ini. Betapa gambar-gambar di setiap halamannya sangat berperan dalam jalannya cerita. Bagaikan sebuah alternatif, bilamana om Selznick tidak mood menuliskannya, dia hanya menggambar ilustrasinya untuk melanjutkan cerita. Semacam itulah. Sungguh jenius.

***

Hugo Cabret. Sebenarnya dia bukan seorang pencuri. Dia selalu merasa bersalah melakukan hal itu. Tetapi keadaan membuatnya seperti itu. Dengan berbagai cara, dia harus membuat perutnya tidak meronta. Selain keahliannya itu, sebagai keturunan keluarga horologis, dia juga ahli membetulkan jam. Ayahnya adalah pemilik toko jam di museum dan pada masanya Hugo selalu bersamanya setiap tidak sekolah.

Dia memiliki rahasia yang tidak seorang pun boleh tahu. Bahkan Pria Tua penjaga toko mainan, dan Isabelle, gadis yang tidak sengaja ditemuinya. Isabelle sungguh bisa mengimbangi perangai Hugo yang tertutup. Hingga suatu ketika Hugo memberitahu Isabelle rahasia tentang automaton di tempat tinggalnya. Dan kisah-kisah di balik automaton itu mulai terkuak.

That Moment!
Mungkin penulis memang membuat Hugo sebagai tokoh yang tidak disukai. Karena itu, dia harus bersusah payah untuk menjalani hidupnya. Dia harus membuktikan diri terlebih dahulu untuk meraih kebahagiaannya. Hal ini kental pada Hugo. Kisah hidupnya bisa menjadi pelajaran berharga.

***

Yang menarik dari buku ini adalah sejarah perfilman yang kental. Pria Tua yang kusebutkan di atas adalah penggambaran sosok Georges Méliès, seorang pembuat film terkemuka Perancis. Beberapa filmnya juga menjadi bahan cerita pada buku ini. Salah satunya adalah Le Voyage dans la Lune yang tayang pertama kali pada 1902.

Le Voyage dans La Lune (1902)
Selain itu, automaton yang menjadi dasar dalam kisah Hugo juga menarik untuk ditelusuri. Automaton adalah mesin atau peranti mekanis yang bergerak serta-merta; sosok mekanis yang bergerak seakan-akan benda hidup. Hugo sangat terampil memperbaiki jam yang membuatnya terus mencoba memperbaiki automaton peninggalan ayahnya.

Aktor-aktor film zaman dulu seperti Tom Mix, Charlie Chaplin, Jane Renoir, dan Buster Keaton tidak luput disebutkan dalam cerita. Penulis seperti Jules Verne dan Hans Christian Andersen juga disebut. Mungkin untuk membuat latar cerita menjadi lebih klasik. Dan itu berhasil!

Seperti yang kupercayai hingga kini: buku akan membuka wawasan duniamu. Banyak informasi dan hal-hal lain kaudapatkan dengan membaca buku. Tetaplah membaca, Kawan!

"Apakah kau memperhatikan bahwa setiap mesin dibuat untuk alasan tertentu? ... Ada yang dibuat untuk membuatmu tertawa, seperti tikus ini, atau untuk menunjukkan waktu, seperti jam, atau membuatmu keheranan, seperti automaton itu. Mungkin itu sebabnya mesin yang rusak selalu membuatku sedih karena ia tidak dapat melakukan yang seharusnya." (hal. 384)

1 komentar :

  1. Suka banget sama buku ini... iya aku pertamanya lihat filmnya dulu sebelum tahu kalo ada novelnya. Aku nge-fan berat sama Asa (Hugo Cabret) >.< *khikhi

    BalasHapus