31 Desember 2014

The Invention of hugo Cabret

Sampul
Judul : The Invention of hugo Cabret
Pengarang : Brian Selznick
Penerbit : Mizan Fantasi
Tahun : 2012
Dibaca : 31 Desember 2014
Rating : ★★★★

Aku tahu Hugo dari film yang dibintangi oleh ChloĆ« Grace Moretz dan Asa Butterfield. Gambaran stasiun kereta api di Paris dan hiruk-pikuknya masih terbayang dalam benak. Hingga aku membaca bukunya, aku merasa masih sedang menonton filmnya.

Sudah menjadi konsekuensi bagi penikmat buku bila menonton film adaptasi terlebih dahulu sebelum membaca bukunya. Entah bagaimana cara mengenyahkan citra film ketika membaca lembar demi lembar cerita dalam buku. Sangat mengganggu. Oleh karena itu, aku selalu coba menahan diri untuk tidak menonton filmnya sebelum buku yang menjadi sumber film itu kubaca.

[Reading Challange] JOGLOSEMAR Tantangan Babat Timbunan

Banner
Baiklah. Baiklah. Aku tahu aku membutuhkan tantangan untuk mengerem membeli buku dan membabat seluruh timbunan yang sepertinya lebih dari 40 bukuaku tidak menghitungnya karena aku akan kalap jika mengetahuinya. Thank Godness, aku bertemu JOGLOSEMAR Reading Challange 2015 ini. Tantangan Babat Timbunan menjadi proyek krusial.

The Blood of Olympus

Sampul
Judul : The Blood of Olympus (The Heroes of Olympus #5)
Pengarang : Rick Riordan
Penerbit : Mizan Fantasi (Noura Books)
Tahun : 2014
Dibaca : 25 Desember 2014
Rating : ★★★★★

"Bangsa Yunani dan Romawi bergerak bersama-sama, berdiri bersisian sementara bumi berguncang di sekeliling mereka." (hal. 444)

Pernyataan di atas menjelaskan betapa serunya novel pamungkas ini. Aku ingat ketika pertama kali membeli The Lost Hero sekitar dua tahun lalu. Serial ini membuatku langsung jatuh cinta dengan genre fantasi.

28 Desember 2014

Konspirasi Gen Manusia Atlantis Blog Tour


Selamat Datang di Konspirasi Gen Manusia Atlantis Blog Tour!

Bibliough kembali melaksanakan Blog Tour. Kali ini bekerja sama dengan Penerbit Fantasious yang akan menerbitkan novel fiksi-ilmiah ini pada awal tahun 2015. Menurut banner di atas, aku kebagian membahas "Asal-Mula Manusia". Mari kita cari tahu!

12 Desember 2014

Spora

Sampul
Judul : Spora
Pengarang : Ahmad Alkadri
Penerbit : Moka Media
Tahun : 2014
Dibaca : 2 Desember 2014
Rating : ★★★

Sebuah Novel Horor. Begitulah yang tersurat di sampul depan. Melihat dari gambar yang terpampang di sampulnya, memang terlihat horor dan misterius. Makhluk apakah itu? Manusia dengan banyak akar di sekujur tubuhnya? Dan ... apa itu spora? Spora yang menurut buku teks biologi adalah serbuk yang berasal dari tumbuh-tumbuhan?

29 November 2014

Sabtu Bersama Bapak

Sampul
Judul : Sabtu Bersama Bapak
Pengarang : Adhitya Mulya
Penerbit : GagasMedia
Tahun : 2014
Dibaca : 19 November 2014
Rating : ★★★★★

Setelah lebih dari setahun berpisah, aku selalu sensitif dengan segala hal yang bersinggungan dengan "bapak". Dari lagu Titip Rindu Buat Ayah-nya Ebiet G. Ade hingga artikel-artikel yang menyangkut bahasan tentangnya. Juga dengan buku ini. Ulasan teman-teman blogger dan Goodreads yang "menyenangkan" tentang buku ini membuatku semakin tidak sabar membacanya.

25 November 2014

Winterflame Blog Tour - Sasha


Welcome to Winterflame Blog Tour!

Ini pertama kalinya Bibliough melaksanakan Blog Tour. Semoga makin banyak yang baca dan suka dengan Bibliough. Ini juga pertama kalinya di tahun 2014 Vandaria menerbitkan novel. Fachrul R.U.N kembali dengan buku terbarunya: Winterflame yang akan terbit sebentar lagi.

20 November 2014

Connwaer's Rescue

Sampul
Judul : Menyelamatkan Sihir
Judul Asli : The Magic Thief: Lost (Magic Thief, #2)
Pengarang : Sarah Prineas
Penerbit : BIP (Bhuana Ilmu Populer)
Tahun : 2010
Dibaca : 19 November 2014
Rating : ★★★★

Sejak buku pertama aku memang suka dengan tokoh utama, Connwaer. Terang saja, sebelumnya, dia hanyalah bocah gelandangan yang lihai mencuri. Dia tidak sengaja bertemu Nevery Flinglas dan mencuri batu—yang selanjutnya disebut locus magicalicus—milik orang tua itu. Setelahnya, Conn malah menjadi murid dari Nevery yang ternyata adalah seorang penyihir.

17 November 2014

Anna Dressed in Blood

Sampul
Judul : Anna Dressed in Blood (Anna, #1)
Pengarang : Kendare Blake
Penerbit : Mizan Fantasi (Noura Books)
Tahun : 2014
Dibaca : 15 November 2014
Rating : ★★

Jujur saja, awalnya aku tertarik dengan Anna, bagaimana bisa sesosok hantu bisa berhubungan "manis" dengan orang hidup? Yah, namanya juga novel, semua hal bisa terjadi. Selain itu, aku memang suka dengan cerita bertema hantu seperti ini. Lalu, dengan bangganya aku membeli buku yang baru terbit ini.

01 November 2014

Fangirl

Sampul
Judul : Fangirl
Pengarang : Rainbow Rowell
Penerbit : Spring
Tahun : 2014
Dibaca : 31 Oktober 2014
Rating : ★★★

Aku menikmati buku ini, sungguh. Tokoh utamanya hampir mirip denganku. Yah, tentang tidak setiap hari kau bertemu orang; tentang bagaimana kau berpikir bahwa dunia adalah milikmu sendiri dan bukumu; tentang bagaimana kau tidak suka diganggu setiap orang bila kau sedang ingin sendiri bahkan untuk melongok kamarmu. Serius. Bila kau ingin sendiri.

29 Oktober 2014

The Book of Lost Things

Sampul
Judul : Kitab Tentang yang Telah Hilang
Judul Asli: The Book of Lost Things
Pengarang : John Connolly
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2008
Dibaca : 26 Oktober 2014
Rating : ★★★★★

Aku harus menunggu beberapa hari untuk membuat ulasan ini. Aku khawatir semua citra yang hadir di benakku tidak semua kucurahkan di sini. Yah, terdengar lebay, tapi buku ini benar-benar kunikmati hingga imajinasiku membayangkan hal-hal lain.

28 Oktober 2014

The Homework Machine

Sampul
Judul : Mesin PR
Judul Asli: The Homework Machine
Pengarang : Dan Gutman
Penerbit : Atria
Tahun : 2010
Dibaca : 28 Oktober 2014
Rating : ★★★★

Aku belum pernah melihat buku ini di rak-rak toko buku ataupun bazar buku. Jadi aku terlalu ingin tahu dengan kisahnya. Aku mendapatkannya dari salah satu member PNFI yang menyumbangkan paket seberat 7 kg yang kebanyakan berisi novel fantasi. Aku beruntung bertemu buku ini karena ceritanya sungguh menarik.

26 Oktober 2014

Coraline Graphic Novel

Sampul
Judul : Coraline (Novel Grafis)
Pengarang : Neil Gaiman
Penerbit : M&C Comics
Tahun : 2009
Dibaca : 24 Oktober 2014
Rating : ★★★

Kisah dimulai ketika Coraline pindah ke rumah baru. Mengingat banyak cerita yang memulai ceritanya dengan pindah ke rumah baru. Ceritanya memang seputar rumah baru. Tetangga-tetangga seatap. Ruang-ruang penuh misteri. Salah satu pintu di ruang rumah barunya, Coraline memulai petualangannya yang "sedikit" menakutkan.

22 Oktober 2014

Bite-Sized Magic

Sampul
Judul : Sihir Segigit
Judul Asli : Bite-Sized Magic (The Bliss Bakery #3)
Pengarang : Kathryn Littlewood
Penerbit : Mizan Fantasi (Noura Books)
Tahun : 2014
Dibaca : 22 Oktober 2014
Rating : ★★★

Setelah Rose memenangkan kompetisi memasak di Paris, banyak mata tertuju pada Toko Roti Bliss dan menjadikannya populer hingga banyak yang meminta Rose untuk membantu memasak di toko-toko yang lebih besar. Mostess Snack Cake Corporation termasuk salah satu yang meminta Rose untuk membantu. Tapi kali ini lebih memaksa sehingga Rose diancam bila tidak menuruti mau Tn. Butter, pemilik perusahaan itu.

18 Oktober 2014

Kaas

Sampul
Judul : Keju
Judul Asli : Kaas
Pengarang : Willem Elsschot
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2010
Dibaca : 26 September 2014
Rating : ★★★★

Aku memasukkan buku ini ke kategori klasik karena pertama kali terbit pada tahun 1933. Penulis adalah seorang Belgia yang lahir di Antwerpen dan bernama asli Alphonsus Josephus de Ridder. Banyak buku yang sudah ditulisnya, buku ini salah satunya.

03 Oktober 2014

The Spiderwick Chronicles

Movie Poster
Mengingat umurku yang sudah kepala dua dan buku ini yang sudah lebih dari sepuluh tahun menjadi bahan bacaan anak-anak serta filmnya yang terbit sejak 2008, pertanyaan terbesar buatku adalah: kemana saja aku? Kenapa baru membacanya sekarang? Lalu terlintas pikiran lagi bahwa lebih baik sekarang daripada tidak sama sekali. Yah, paling tidak aku sempat membacanya.

Seri ini terdiri atas lima buku tipis, sekitar seratus dua puluh halaman saja dalam setiap bukunya. Di buku kelima, ada lebih dari seratus lima puluh halaman. Yang membuatku harus membaca kelimanya adalah cerita yang sambung-menyambung. Begini, ada buku atau lebih tepatnya novel serial yang bisa mulai membacanya dengan acak. Tetapi seri ini aku memutuskan tidak mengerti makna ceritanya bila tidak dibaca secara beruntun. 

Karena bukunya tipis dan lebih banyak ilustrasi gambarnya yang ciamik dan menggugah, aku jadikan satu saja ulasan dari setiap bukunya. Dan, berikut adalah ulasanku dari setiap buku itu.

25 September 2014

The Lost Colony

Sampul
Judul : Artemis Fowl dan Koloni yang Hilang
Judul Asli : Artemis Fowl and The Lost Colony (Artemis Fowl, #5)
Pengarang : Eoin Colfer
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2012
Dibaca : 24 September 2014
Rating : ★★★★

"Mengutip kata H.P. Woodman, sobat tua, Waktu terus berdetak, maka kita harus bergerak. Holly, ikat kami ke sabukmu, semua kecuali Butler dan Minerva." —Artemis Fowl (hal. 310)

Buku kelima. Semakin menarik. Aku bertanya-tanya bagaimana penulis memiliki banyak ide untuk mengembangkan masalah yang menyangkut Artemis Fowl.

Eoin Colfer
Dan semakin tebal! Ya, aku melihat lagi ulasanku di buku pertama yang hanya 300 halaman lebih sedikit. Buku kelima ini, halamannya menjadi 400 halaman lebih, dan mereka semua tidak membuatku menjadi bosan. Mungkin penulis punya kecerdasan seperti Artemis atau bahkan Foaly. Atau sebaliknya.

19 September 2014

Peter Nimble and His Fantastic Eyes

Sampul
Judul : Peter Nimble dan Mata Ajaib
Judul Asli : Peter Nimble and His Fantastic Eyes
Pengarang : Jonathan Auxier
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2014
Dibaca : 16 September 2014
Rating : ★★★★

"...Kadang-kadang, saat kita jadi pemimpin, kita tidak harus selalu punya jawaban yang tepat, tapi yang penting punya jawaban." (hal. 330)

Wow. Sejak awal hingga akhir membaca, aku disuguhkan kisah fantasi yang menggugah. Satu lagi kisah yang, bisa dibilang, membuat genre fantasi semakin beragam. Walaupun sudah banyak kisah para pencuri cilik, seperti The Magic Thief dan buku lainnya yang masih ditimbun.

Yang membedakan adalah pencuri cilik di sini, Peter Nimble, buta. Nah. Dari pernyataan ini saja kita sudah dibuat bingung dan bertanya-tanya. Bagaimana seorang pencuri bisa sukses mencuri tanpa penglihatan yang jelas? Apa dia tidak salah mencuri barang nantinya? Atau bahkan seharusnya dia sudah menabrak si korban sebelum mencoba mengambil barang yang bukan miliknya?

Kalian tahu, kalau mata tidak bisa lagi melihat, panca indera lain yang masih berfungsi akan bekerja keras untuk mengimbanginya supaya kalian lebih responsif. Yah, seperti barang substitusi yang menggantikan barang lain tetapi dengan kegunaan yang sama. Teh yang dapat menggantikan kopi, nasi yang digantikan dengan kentang. Poinnya adalah Peter memiliki panca indera lain yang sangat peka.

Jonathan Auxier and His Babies
Dan itu menjadi poin penting. Aku memikirkan bagaimana Peter Nimble akan mendeskripsikan segalanya dengan sudut pandangnya sendiri, mengingat ia buta. Kalian tahu maksudku kan? Bagaimana Peter bisa mendeskripsikan orang yang ada di hadapannya kalau dia hanya melihat warna hitam yang gelap saja? Dan, viola, penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga.

***

Awal cerita, kita disuguhkan bagaimana Peter terbentuk. Bagaimana ia hidup, bagaimana ia buta, dan bagaimana ia sampai menjadi pencuri handal hingga tinggal di tempat lelaki kejam di sebuah kota di pinggiran dermaga. Hingga suatu saat ia menemukan mata ajaib pada seorang Pedagang Keliling.
Puff... Hidupnya pun berubah. Peter harus menyelesaikan misinya menyelamatkan sebuah kerajaan. Serius. Kerajaan. Pasti kalian bertanya-tanya bagaimana kedua hal itu bisa terjadi bersamaan? Dari mejadi seorang pencuri cilik yang hidup terkekang lelaki kejam menjadi seorang yang penting untuk melaksanakan tugas penting.

***

Aku harus mengakui bahwa buku ini sungguh seru. Bagaimana petualangan Peter yang sangat merubah hidupnya. Aku bertanya-tanya bagaimana nasibnya bila tidak menemukan tiga mata ajaib itu. Bagaimana kita diajari tips mencuri yang sepertinya penulis tahu betul dengan hal itu. Pokoknya kita disuguhkan kisah fantasi yang memukau.

US Cover
Satu hal yang membuatku tidak memberi kata sempurna. Akhir cerita. Argh. Serius? Cuma segitu? Setelah perjalanan Peter yang susah payah? Setelah Peter kembali menemukan rumahnya? Setelah... Oke cukup. Membuatku sedih saja.

"... Raja Incarnadine langsung menyadari bahwa anak-anak seperti kalian dapat mengancam rencananya. Orang dewasa bisa diintimidasi dan ditipu, tapi prinsip seorang anak jauh lebih kuat. Raja tahu kerajaan penuh anak kecil tidak akan pernah mau menerima pemimpin yang tidak jujur." (hal. 241)

12 September 2014

First Experience In Round Table

Mizan Digital Initiatives
Ini adalah awal keikutsertaanku sebagai bagian dari komunitas Blogger Buku Indonesia (BBI). Menjadi salah satu tamu undangan dalam Mizan Digital Initiatives yang diselenggarakan oleh Mizan Group pada tanggal 11 September 2014. Dan aku bersyukur bisa hadir.

Dubliners

Sampul
Judul : Ibunda
Judul Asli : James Joyce: Great British and Irish Short Stories
Pengarang : James Joyce
Penerbit : Nuansa
Tahun : 2004
Dibaca : 12 September 2014
Rating : ★★★★

Edisi terjemahan ini adalah kumpulan empat dari lima belas cerita pendek karya penulis yang terdapat dalam Dubliners, buku yang terbit pertama kali pada tahun 1914. Penerbit dari Kuala Lumpur membuat edisi lebih tipis dengan mengangkat empat cerita pendek: Araby, The Sisters, Eveline, dan A Mother yang berjudul James Joyce: Great British and Irish Short Stories; kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan dengan judul Ibunda.

09 September 2014

Connwaer's Magic Stone

Sampul
Judul : Pencarian Batu Sihir
Judul Asli : The Magic Thief (Magic Thief, #1)
Pengarang : Sarah Prineas
Penerbit : BIP (Bhuana Ilmu Populer)
Tahun : 2010
Dibaca : 9 September 2014
Rating : ★★★★

Ah, beruntung sekali memiliki satu buku ini. Karena teman-teman lain ingin sekali membaca dan memilikinya, dan memang buku-buku dari seri ini sudah langka sehingga terlihat berharga. Aku juga harap-harap cemas ketika membaca; bagaimana untuk mencari buku selanjutnya. Dan sekarang aku cemas. Buku ini bagus banget, maksudku ceritanya. Eh, sampulnya juga bagus.

The Prophet

Sampul
Judul : Almustafa
Judul Asli : The Prophet
Pengarang : Kahlil Gibran
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun : 2011
Dibaca : 6 September 2014
Rating : ★★★★

Bisa dibilang, kisah klasik memiliki keindahan tersendiri dalam berbahasa. Seperti ada yang tidak terjamahkan oleh orang-orang masa kini; misterius. Itulah yang aku suka dengan kisah klasik. Dan begitu pula dengan buku ini.

Aku tahu buku ini sepertinya tidak begitu tebal, memang, hampir semua buku klasik di awal abad 19 tidak begitu tebal; seperti Just So StoriesThe Strange Case of Dr. Jekyll & Mr. Hyde, dan Siddhartha. Isinya yang aku tidak tahu; ternyata sajak-sajak penuh metafora yang sangat indah. Seperti kalimat-kalimat terkenal: "anakmu bukan anakmu" dan "mereka adalah putra putri kerinduan kehidupan terhadap dirinya sendiri".

04 September 2014

Where She Went

Sampul
Judul : Setelah Dia Pergi
Judul Asli : Where She Went (If I Stay, #2)
Pengarang : Gayle Forman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2012
Dibaca : 3 September 2014
Rating : ★★★★

"... Kalau ini membantu, setelah beberapa lama, ketika kebencian itu tidak lagi kurasa perlu, ketika yang tersisa hanya perasaan bersalah, yang tertinggal dalam diriku adalah perasaan betapa besarnya kesalahanku kepadamu, betapa aku merindukanmu. Dan aku harus melihatmu dari kejauhan, menyaksikanmu mencapai mimpi, menjalani kehidupan yang tampak sempurna." (hal. 208)

Sekarang kita berada di tiga tahun setelah kecelakaan itu. Dan sekarang, Adam-lah yang bercerita atas apa yang telah dan akan terjadi.

Ceritanya sepertinya mudah ditebak. Adam dan Mia bertemu kembali setelah tiga tahun yang sangat sulit dijalani bagi Adam (aku tidak tahu apakah Mia merasakan hal yang sama, karena cerita bersudut pandang Adam) di sebuah konser musik klasik di New York City. Dan itu... konser tunggalnya Mia.

The Couple
Aku tidak akan memberi tahu bagaimana romansa dalam buku ini berlangsung, bagaimana ketika Adam benar-benar merasa terpuruk karena "sebentar" kehilangan Mia, bagaimana Adam bertemu Mia dengan canggung. Dan pada akhirnya, ketika Mia masih menyimpan semua barang-barang tentang Adam. (kok malah diberi tahu ya?)

Aku suka betapa tidak membosankannya teknis penulisan buku ini, sama seperti buku sebelumnya. Penulis cerdas memberikan cuplikan-cuplikan itu lagi, kilas balik yang membuat pembaca menggali setiap karakter.

Bukunya bagus! Tapi aku meminjam buku ini dari teman grup. Sempat berpikir untuk mengoleksinya karena sampulnya yang juga bagus. Yah, membacanya saja sudah cukup kok.

***

Yang aku ingin tahu adalah tempat-tempat yang menjadi setting Adam dan Mia "mencari Telur Paskah di kota". Tentu saja di New York City. Berikut aku beri tahu dimana saja Mia menunjukkan pada Adam "semua sudut tersembunyi di kota" yang sangat Mia sukai, dan juga tempat pertemuan pertama Adam dan Mia sejak tiga tahun.

Carnegie Hall
Port Authority Bus Terminal
State Island Ferry
Brooklyn Bridge
Seri sebelumnya:

03 September 2014

Siddhartha

Sampul
Judul : Siddhartha
Pengarang : Hermann Hesse
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2014
Dibaca : 2 September 2014
Rating : ★★★

"Rupanya memang begitu. Semua mengambil, semua memberi, begitulah kehidupan." —Siddhartha (hal. 75)

Aku coba mencari persamaan cerita antara buku ini dengan kisah Siddhartha Gautama yang menjadi figur utama dalam Agama Buddha, tetapi ceritanya berbeda. Terang saja karena dalam buku ini Siddhartha dan Gautama merupakan dua karakter yang berbeda, walaupun pada akhirnya Siddhartha menjadi tubuh dari sang Gautama. Kamala yang menjadi pasangan Siddhartha pun tidak aku temukan dalam kisah Sang Buddha. Jadi, jangan samakan buku ini dengan kisah Sang Buddha.

Sang Buddha
Sepanjang membaca, aku sempat berpikir untuk menghentikannya karena aku tidak begitu mengerti jalan ceritanya. Dengan gaya bahasa dengan sudut pandang yang tidak konsisten (terdapat kata ganti orang ketiga dan pertama), membuatku semakin bingung. Sangat berat ya sepertinya, tetapi memang ini buku filsafat-agama yang isinya ungkapan-ungkapan yang hanya dimengerti sebagian orang. Selain itu, buku ini sudah ada sejak 1922 di Berlin sana, sudah sangat klasik. Tetapi aku ingin tahu akhir dari petualangan Siddhartha yang mencari arti hidupnya.

Tidak masalah bagiku dengan kesulitan-kesulitan itu, pada akhirnya aku menyelesaikan membaca buku ini. Dan aku mendapat pelajaran tentang bagaimana keserakahan dan nafsu adalah hal yang tidak patut dimiliki. Aku juga belajar tentang sungai yang dengan suara riaknya dapat menenangkan. Dan banyak lagi...

Om
Istilah-istilah Buddha juga aku dapatkan. Seperti kata "Om" yang berarti kesempurnaan, salah satu kata suci bagi penganut agama Buddha. Siddhartha menyadari kata itu adalah segalanya setelah sekian lama bersama Vasudeva, Tukang Tambang di sungai yang menjadi gurunya. Dan aku juga tahu simbol yang berada di sampul depan buku ini adalah simbol "Om".

Patut dibaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana baik dan buruk dalam bertata krama.

"...cinta bisa diperoleh dengan mengemis, membeli, menerimanya sebagai hadiah, menemukan-nya di jalan, tetapi tak bisa dicuri. Dalam hal ini, kau sudah keliru. Tidak, akan sangat disesalkan, pemuda tampan seperti kau menanganinya dengan cara seperti itu." —Kamala (hal. 66-67)

26 Agustus 2014

Alif's Final Decision

Sampul
Judul : Rantau 1 Muara (Negeri Lima Menara, #3)
Pengarang : A. Fuadi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2013
Dibaca : 25 Agustus 2014
Rating : ★★★★

Kutipan dari halaman 164 di atas sampai aku buat catatan di gadgetku, kukicaukan pada penulis dan penulis hanya merespon "hehe" saja. Entah apa maksudnya. Dari kutipan itu pulalah aku kembali dibuka mata hatinya untuk tidak sembarang bilang cinta pada perempuan bahkan bergonta-ganti pacar. Itu juga yang sedang aku alami saat ini. Mungkin karena sembarangan, aku merasa tidak menikmati hal itu.

Ini yang pertama dari sekian banyak pelajaran-pelajaran hidup yang aku ambil.

***

Alif kembali seusai kuliah sarjananya. Mencari pekerjaan, mencari beasiswa S2, mencari jodoh. Ceritanya lebih ke "mencari", ke keraguan-keraguan yang harus dihilangkan dan pilihan yang harus dipilih. Aku tahu ini sedikit mengganggu karena hampir dari kesemua itu alurnya tetap sama.

Tetapi gangguan itu sedikit terabaikan dengan latar cerita yang tidak membosankan. Alif berpindah-pindah, setelah menggalau di Bandung, lalu pergi ke Jakarta, hingga ke Washington DC dan New York City. Aku lebih terkesan ketika Alif berada di Amerika sana. Karena hal-hal baru yang teramat detail membuat pembaca serasa berada di lokasi. Mungkin karena penulis benar-benar pernah tinggal DC dan NYC.

George Washington University, Kampus S2 Alif
Aku tadi bilang pelajaran-pelajaran kan? Benar. Ceritanya mengalun sendu dengan makna kehidupan yang menginspirasi. Hampir di setiap babnya terdapat hal-hal yang aku harus sedia banyak bookmark untuk tidak melewatkannya di lain waktu. Bab favoritku adalah 28 Sutan Rangkayo Basa yang bercerita tentang bagaimana Alif berjuang menaklukan hati ayah Dinara untuk mendapatkan restu. Alif sudah serius untuk meminang Dinara. Indah.

Setelah semua itu, Alif ragu untuk pulang. Bagaimana sebagai kepala keluarga kecilnya harus meninggalkan hidup jayanya di negeri orang. Bagaimana ia harus memikirkan hal apa yang akan dilakukannya saat pulang. Tapi pada akhirnya Alif mengingatkan dirinya tentang petuah dari Pondok Madani: Man saara ala darbi washala. Siapa yang berjalan di jalannya akan sampai di tujuan. Sesuai judulnya, setelah berlama-lama merantau di negeri orang, pada akhirnya Alif pulang, kembali ke satu muara, tanah air.


***

Akhirnya, trilogi kehidupan Alif ini selesai kubaca. Masih mengunggulkan cerita Alif dan Sahibul Menara di Pondok Madani. Masih menjagokan Negeri 5 Menara.

Satu paragraf di bab 18 Antara Jakarta dan Bogor adalah yang terbaik bagiku, mungkin inilah yang aku harus lakukan ke depannya:

"Malah, ketika newsroom semakin senyap, semakin bergolak semangatku. Ketika malam makin gelap, semakin menyala tekadku. Aku tahu jika aku terus berjuang dalam sunyi, aku menuju sebuah tempat yang tidak semua orang akan sampai. Ke tempat orang-orang terpilih saja. Orang-orang yang kerap dianggap aneh oleh orang kebanyakan. Tuhan ini Maha Melihat siapa saja yang paling bekerja keras. Dan Dia adalah sebaik-baiknya penilai. Tidak akan pernah Dia menyia-nyiakan usaha manusia. Aku percaya setiap usaha akan dibalas-Nya dengan balasan sebaik-baiknya." (hal. 154)

22 Agustus 2014

If I Stay

Sampul
Judul : Jika Aku Tetap Di Sini
Judul Asli : If I Stay (If I Stay, #1)
Pengarang : Gayle Forman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2014
Dibaca : 22 Agustus 2014
Rating : ★★★

Heboh sendiri ketika mendengar ChloĆ« Grace Moretz menjadi bintang utama dalam film yang akan rilis sebentar lagi ini. Aku langsung mencari pinjaman bukunya untuk mengorek isinya yang katanya sebanding dengan Slammed dan bahkan The Fault In Our Stars. Aku semakin tertarik. Dan, asal kalian tahu saja, aku selalu membaca bukunya sebelum menonton filmnya.

The Movie Poster
Yah, bila dibandingkan dengan dua buku yang disebutkan, If I Stay sepertinya lebih main aman untuk konflik percintaannya. Tidak ada bagian yang membuat mataku memanas, apalagi sampai mengeluarkan air mata. Aku tidak tahu, mungkin aku kurang merasakannya. Merasakan bagaimana Mia dan Adam begitu "dalam" dalam kisah cinta mereka. Ups.

Tapi yang membuatku terkesan adalah bagaimana penulis menuliskan buku ini. Dalam setiap babnya ditandai dengan jam penunjuk waktu. Dalam bab itu dibagi dua bagian yaitu masa kini dan masa lalu. Masa kini yang sedang dilalui oleh Mia dan masa lalunya yang menceritakan bagaimana indahnya hidup Mia. Dari situ, pendalaman setiap karakter menjadi lebih matang. Aku suka tentang hal ini.

Oleh karena hal itulah aku memilih karakter Denny Hall, ayah Mia sebagai karakter favorit. Dia mengajarkanku bagaimana menjadi seorang pria dan ayah sejati dengan mengorbankan satu hal untuk hal lain yang lebih penting. Skala prioritas. Mungkin aku akan belajar padanya bila saja.....

***

Sedih rasanya hanya memberikan tiga dari lima bintangku. Tapi sungguh, aku sempat berpikir memberikan empat. Tetapi Mia terlalu rapuh. Terlalu ragu untuk menjalani hidup. Terlalu takut dan memikirkan segalanya yang bahkan mungkin tidak akan seperti itu. Mia, kau tahu apa kata ayahmu, kan? Tentang ini:

"...Kadang-kadang kau membuat pilihan dalam hidupmu dan kadang-kadang pilihanlah yang memilihmu. Apakah kedengaran masuk akal?" (hal. 161)

25 Juli 2014

The Robe of Skulls

Sampul
Judul : Jubah Tengkorak
Judul Asli : The Robe of Skulls (Tales from the Five Kingdoms, #1)
Pengarang : Vivian French
Penerbit : Atria
Tahun : 2014
Dibaca : 20 Juli 2014
Rating : ★★★★

Satu lagi kisah kerajaan yang seru. Kali ini ditambah dengan penyihir, kelelawar, werewolf, dan Pitarah Purba.

Buku ini kudapatkan sebagai hadiah ulang tahun salah satu teman blogger buku. Aku ragu dengan isinya karena dilihat dari judul dan cover-nya yang feminin. Tapi setelah dilihat lagi, ada nuansa spooky dan kelamnya juga. Jadi aku penasaran dengan isinya.

Beruntunglah aku karena rasa penasaran itu membuatku menikmati cerita di dalamnya. Terlihat sederhana tetapi mengandung banyak makna. Setelah aku telusuri lagi, ternyata seri ini memang dikhususkan bagi para middle-grader.

Kelelawar yang Baik Hati
Seperti yang sudah kubilang, ceritanya sederhana. Kehidupan tidak adil dari seorang ayah tiri kepada anak tirinya. Gracie sudah lama dikurung di kamar bawah tanah yang gelap dan dingin. Dia hanya keluar ketika memasak sup air yang tidak dibumbui untuk ayah dan kakak perempuan tirinya—Foyce. Hingga suatu ketika, seekor kelelawar yang baik hati membawanya kabur dari rumahnya sendiri. Pada saat itulah petualangan Gracie dimulai.

Lady Lamorna dan Pangeran Marcus juga hadir dalam cerita. Lady Lamorna menginginkan Jubah Tengkorak untuk dirinya sendiri dengan memesan kepada Pitarah Purba. Pangeran Marcus juga menginginkan saudara kembarnya—Pangerang Arry—kembali dari kutukan katak. Bagaimana keinginan-keinginan itu bisa saling berhubungan? Aku yakin kalian ingin mengetahuinya sendiri. 

Oh ya, buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik. Aku yakin adik-adik umur sepuluh juga sudah dibolehkan membaca. Buku yang menyenangkan! Aku menunggu lanjutannya!

The Runaway King

Sampul
Judul : Raja Yang Minggat
Judul Asli : The Runaway King (The Ascendance Trilogy, #2)
Pengarang : Jennifer A. Nielsen
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2014
Dibaca : 15 Juli 2014
Rating : ★★★★★

“Kepercayaan tidak dapat menyelamatkan seseorang dari kenyataan.” (hal. 245)

Jaron—Sage—kembali beraksi. Kali ini setelah mendapatkan singgasana kerajaan Carthya, Jaron benar-benar mendapatkan masalah. Selain pengalamannya sebagai raja—yang benar saja, mengingat umurnya yang masih muda—diragukan oleh para regen kerajaan. Selain itu, ada pula ancaman dari para bajak laut yang dahulu secara tidak sengaja meloloskan Pangeran Jaron. Mereka ingin balas dendam dengan membunuhnya, kali ini.

Scetch
Yeah, kurang lebih seperti itu ide cerita seri kedua The Ascendance Trilogy ini. Penulis berani menyajikan karakter-karakter baru yang lebih dari tiga—hampir lima kalau tidak salah. Mengingat dengan menambahkan karakter baru, penulis harus bisa membuat karakter baru itu tidak kalah dengan karakter lama. Dan, Bracken melakukan itu! Selain itu, karakter lama masih tetap hadir, malah fifty-fifty. Itu yang aku suka!

Terlepas dari kecerobohan, keegoisan, keangkuhan Jaron yang sebagian pembaca tidak menyukainya, aku melihat itulah yang seru. Coba bayangkan bila seorang raja biasa-biasa saja, ambil jalan aman untuk kedamaian negeri, itu raja yang sangat biasa. Jaron ini beda. Dengan segala sifat buruknya, itulah yang membuat Jaron menyingkirkan halangan dan rintangan. Itu pelajaran berharganya: teguh pendirian.

***

Kisah romansanya sungguh memikat. Imogen. Asmarinda. Pembaca masih belum diberi tahu pada siapa hati Jaron tertambat. Walaupun dalam buku kedua ini, Jaron telah menguaknya. Tapi takdir penulis mungkin berkata lain. Patut ditunggu kelanjutannya. Apalagi pada akhirnya, Imogen…. Ah, sudahlah, kalian harus baca!

Seri Sebelumnya:

15 Juli 2014

The Strange Case of Dr. Jekyll and Mr. Hyde

Sampul
Judul : Dr. Jekyll dan Mr. Hyde
Judul Asli : The Strange Case of Dr. Jekyll and Mr. Hyde
Pengarang : Robert Louis Stevenson
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2011
Dibaca : 6 Juli 2014
Rating : ★★★★

"Tulang-tulangku seperti terlindas, perutku mual luar biasa, dan kengerian yang amat sangat mencekam jiwaku, sungguh perasaan yang tak terbayangkan di saat kelahiran ataupun kematian." (hal. 103)

Lagi. Terpana dengan bahasa cerita klasik masa lalu. Cerita ini terlantun sejak tahun 1886. Sudah sekitar dua ratus tahun, bahkan lebih. Tapi aku yakin akan selalu menjadi karya yang dikenang. Karena ke-absurd-annya, kekejiannya, mencekamnya. Dan hal-hal semacam itu.

Awalnya aku ragu untuk membaca ini. Mengingat kisah klasik terlalu banyak bernarasi ketimbang berdialog. Aku masih bertanya-tanya hingga sekarang kenapa hal itu sangat kentara. Tapi aku sangat ingin tahu kisah Dr. Jekyll dan Mr. Hyde setelah di buku sebelumnya yang kubaca, The Graveyard Books, menyebutkan sekali tentang mereka berdua.

Robert Louis Stevenson (1850-1894)
Ya. Aku tahu itu mustahil terjadi. Itu, maksudku tentang menjadi dua kepribadian yang berbeda dengan dua bentuk fisik yang berbeda pula. Bagaimana mungkin? Itulah yang membuat penulis terlihat brilian dengan membuat pemikiran pembaca untuk menerima hal itu. Menarik. Sangat menarik.

Kalian harus tahu betapa mencekamnya ketika Dr. Jekyll membeberkan semua rahasia lewat surat yang dikirimkan kepada Dr. Lanyon yang diteruskan kepada Mr. Utterson (semoga tidak salah). Seperti kutipan di atas. Dr. Jekyll menjelaskan tentang asal-usulnya, tentang kenapa ia melakukan perbuatan itu, tentang semua perincian yang memecahkan teka-teki kejadian selama ini.

Dan yang terakhir dan pamungkas, adalah tentang bagaimana harus mengontrol diri atas segala sesuatu. Tentang ambisi, tentang kepuasan diri, dan tentang keegoisan. Bagaimana menurut kalian?